Sutarmi, Perekrut Kurir Narkoba Internasional (1)

Fathurrohman
Analis Kejahatan Narkotika, Penulis Cerita Perjalanan, ASN di BNN.
Konten dari Pengguna
13 Oktober 2020 10:24 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wanita di taman. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Wanita di taman. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sutarmi, sebelum menjadi perekrut kurir narkoba internasional, adalah seorang buruh migran. Dia berasal dari daerah Jawa Tengah. Pada tahun 2000-an, dia menjadi TKW di Hongkong. Meninggalkan suami dan dua anaknya demi meningkatkan kesejahteraan keluarga. Imajinasinya adalah memiliki rumah tingkat, memiliki sawah sendiri, mempunyai perhiasan, dan tujuan materi lainnya.
ADVERTISEMENT
Sutarmi menjadi pengasuh sepasang orang tua di Hongkong yang tinggal di sebuah apartemen cukup mewah. Gaji yang diperolehnya lumayan, sekitar 9 juta rupiah. Setengah gajinya, dia alirkan ke kampung halamannya untuk keluarganya. Harapannya uang itu dapat dipakai selain untuk kebutuhan rumah tangganya, juga untuk merenovasi rumahnya secara perlahan.
Setelah satu tahun bekerja di Hongkong, Sutarmi telah mengenal dengan baik situasi Hongkong. Pergaulan Sutarmi memang luas dan luwes. Dia mengenal banyak orang dari berbagai latar belakang. Kemampuan Bahasa Inggrisnya memang cukup baik.
Titik Balik
Hari itu, Sutarmi begitu terpukul. Dia mendapati informasi bahwa suaminya menikah lagi dengan teman sekolahnya dahulu. Istrinya juga teman baik Sutarmi, karena mereka memang berasal dari satu dusun. Sutarmi marah dengan sangat. Dia merasa terkhianati. Uang yang dikirimnya malah dijadikan suaminya untuk menikah lagi.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya TKW lainnya, Sutarmi berupaya menghilangkan kepenatan yang dihadapinya dengan kongkow di Taman Victoria Park. Taman terbesar di pulau Hongkong yang terletak di Causeway Bay, Pennington Street. Taman ini seolah dikuasai oleh buruh migran Indonesia, bahkan mereka bercakap dengan Ngapak, Sunda, atau bahasa-bahasa etnis dari NTB.
Sutarmi membeli jajanan khas Indonesia, nagasari dan kue lapis. Dia membelinya secara diam-diam kepada sesama buruh migran Indonesia di taman tersebut. Hukum ketenagakerjaan di Hongkong melarang buruh migran memperoleh upah lain selain dari majikannya. Bagi yang melanggar, mereka akan didenda 50.000 DHK dan penjara dua tahun.
Berbeda dengan buruh migran lainnya yang duduk asik ngobrol bersama rekan sejawatnya, ada pula yang jogging di jalan setapak, sementara anak-anak bermain kejar-kejaran di areal rumput hijau, Sutarmi sedang meratapi nasibnya.
ADVERTISEMENT
Sutarmi bertemu dengan Michael Nogobi, seorang pria asal Nigeria. Sutarmi memang mengenalnya karena Nogobi memang cukup sering berada di taman tersebut dan mengenal beberapa teman sesama buruh migran Indonesia. Nogobi juga diketahui beberapa kali ke Indonesia, katanya ke Tanah Abang dan Bandung untuk keperluan bisnis garmen yang dikirim ke Afrika.
Nogobi memang seorang pria yang asik. Senyumnya selalu terlihat ceria, humoris, dan kata-katanya manis. Satu lagi, Nogobi orang baik, dermawan, dan sering mentraktir. Nogobi sendiri sudah mulai mengenal beberapa kata dalam Bahasa Indonesia.
Hampir seharian Sutarmi bercerita soal derita yang kini menimpanya. Nogobi menghiburnya. Membelikan KFC paket jumbo duo. Mereka makan bersama di taman yang dijadikan tempat prosesi penyerahan Hongkong dari Pemerintah Britania Raya kepada Tiongkok, pada tanggal 1 Juli 1997. Mereka berdua larut dalam obrolan dengan tidak mempedulikan pengunjung lainnya.
ADVERTISEMENT
Menjadi Perekrut Kurir Narkoba
Sutarmi kini semakin akrab dengan Nogobi. Mereka kerap melakukan chatting dan menyempatkan diri untuk makan bersama atau sekedar minum kopi. Sutarmi sudah melupakan suaminya. Uang bulanan kini dikirim melalui rekening temannya agar langsung dikasihkan ke orang tua dan anak-anaknya. Dia tidak lagi percaya dengan suaminya. Rencananya adalah menuntut cerai ke pengadilan jika kembali pulang ke Indonesia.
Nogobi semakin menunjukkan kebaikannya kepada Sutarmi. Saat ulang tahun, Sutarmi diberikan hadiah barang-barang mewah. Sutarmi menghitung hadiahnya senilai tiga bulan gajinya. Betapa bahagianya.
Nogobi memberitahukan kepada Sutarmi bahwa pekerjaanya adalah menyelundupkan barang-barang mewah. Tujuannya untuk menghindari pajak. Namun Sutarmi mulai paham bahwa barang-barang mewah tersebut adalah narkoba. Sutarmi awalnya ketakutan, tapi Nogobi meyakinkan bahwa bisnisnya telah dilakukan lebih dari lima tahun dan selama ini aman.
ADVERTISEMENT
Nogobi hanya berperan sebagai broker, penghubung pembeli di negara-negara Asean dengan penyuplai di Hongkong atau Guangzhou, China. Guangzhou adalah tujuan utama orang-orang Afrika untuk berbagai kepentingan bisnis, legal dan illegal.
Sutarmi, kini mulai cuek. Yang penting baginya adalah uang. Toh, Nogobi tidak pernah bersentuhan dengan narkoba, jauh dari barang bukti. Bahkan, kini Sutarmi tinggal bersama dengan Nogobi di sebuah apartemen dan tidak lagi bekerja sebagai pengasuh orang tua. Sutarmi kini merasakan kemewahannya. Sementara uang bulanan untuk keluarganya kini lancar dengan nominal yang lumayan.
Rumah di kampungnya kini mulai dibangun. Uang 50 juta dari Nogobi cukup untuk membangun tahap awal rumahnya. Tentu tidak sekaligus agar orang di kampungnya tidak curiga.
ADVERTISEMENT
Nogobi meminta Sutarmi agar membantu bisnisnya. Menjadi partner kerjanya. Tugasnya sederhana, merekrut kurir. Sutarmi kini sudah gelap, menjadi bagian dari gelapnya jaringan kejahatan narkoba. Dia mulai melakukan pekerjaan barunya, beberapa temannya kini menjadi kurir narkoba lintas negara.
Gelapnya Jaringan Gelap Narkoba
Jaringan kriminal umumnya memang jaringan gelap. Dia operasi dalam bayangan yang menutupi segala Tindakan yang dilakukan oleh aktor utama jaringan peredaran gelapnya. Aktor utama ini berperan vital dalam merekrut anggota, mengorganisasi struktur jaringan, mendistribusi uang dan barang.
Seperti yang disampaikan oleh (McCarthy-Jones & Baldin (2016) perekrutan jaringan adalah bagian terpenting dalam model kejahatan yang berbasis bisnis gelap seperti kejahatan narkotika, terorisme, penyelundupan manusia, atau pencucian uang. Struktur jaringan kejahatan tersebut terdiri dari jaringan gelap yang digerakkan oleh keuntungan (profit-driven).
ADVERTISEMENT
Broker dan perekrut kurir adalah peran yang khas dalam struktur panjang jaringan penyelundupan narkoba antar negara. Nogobi dan Sutarmi adalah sepasang aktor yang mempunyai peran penting dalam struktur gelap kejahatan narkoba.
Jaringan kejahatan narkoba bersifat elastis, dicirikan sebagai kumpulan entitas sosial yang terhubung secara langsung atau tidak langsung oleh berbagai ikatan. Ikatan tersebut ditandai dengan dominasi hubungan informal dan komunikatif (Raab & Milward, 2003).
Jaringan gelap beroperasi dalam bayangan, tidak terlihat. Dia berfungsi melalui pemanfaatan sub-kelompok yang bersifat sel dan tersebar. Sutarmi dan Nogobi adalah salah satu sel atas peredaran peredaran narkoba di kawasan. Dinamika seperti itu membuatnya sulit dipahami dengan teori yang bersifat tunggal.
Note: Nama orang, pekerjaan, dan nama tempat adalah ilustrasi. Cerita terinspirasi dari beberapa kasus pengungkapan narkoba oleh penegak hukum.
ADVERTISEMENT