Sutarmi, Perekrut Kurir Narkoba Internasional (2)

Fathurrohman
Analis Kejahatan Narkotika, Penulis Cerita Perjalanan, ASN di BNN.
Konten dari Pengguna
14 Oktober 2020 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto bandara. Sumber: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Foto bandara. Sumber: Freepik.com
ADVERTISEMENT
Kasman saat itu sedang mencetak bata merah di kampungnya, di Purworejo. Keringatnya membasahi sekujur tubuhnya. Dia kemudian diberitahu istrinya kalau ada telepon dari Sutarmi di Jakarta. Kasman bergegas sms Sutarmi agar ditelepon balik. Kasman telah diberitahu temannya yang ditinggal di Jakarta, Warjo bahwa Kasman akan dihubungi Sutarmi.
ADVERTISEMENT
Kasman diberitahu bahwa Sutarmi membutuhkan dua orang untuk bekerja untuk membawa barang dagangan dari China ke Jakarta. Kasman diminta ke Bekasi dan akan dijelaskan teknisnya secara langsung.
Setelah menuntaskan pekerjaannya, dua hari kemudian Kasman berangkat ke Bekasi. Kasman membawa sejumlah dokumen untuk dibuatkan paspor. Semua kebutuhan Kasman ditanggung oleh Sutarmi.
Setibanya di stasiun Bekasi, Kasman dijemput oleh Warjo langsung menuju rumah sewaan yang telah disediakan oleh Sutarmi. Kasman dilayani dengan baik dan mengesankan. Untuk keluarga yang ditinggalkan, Sutarmi memberikan uang dua juta rupiah. Angka yang cukup besar untuk Kasman.
Setelah hampir dua bulan, paspor dan visa Kasman sudah siap. Tiket pun segera dibeli. Kasman diantar Warjo. Sesuai petunjuk Sutarmi, mereka akan dijemput oleh temannya di Bandara Internasional Baiyun, Guanzhou, Tiongkok. Untuk Kasman ini adalah pengalaman pertama, sementara untuk Warjo ini adalah perjalanan ketiganya.
ADVERTISEMENT
Di pintu exit bandara, seseorang keturunan Afrika tampak mengangkat papan nama bertulis nama Kasman dan Warjo. Begitu melihatnya, Kasman dan Warjo langsung menghampirinya. Mereka langsung menuju kendaraan mobil Van sewaan. Kasman tampak bingung karena posisi sopir ada di sebelah kiri. Di sepanjang jalan juga tidak menemui motor. Kotanya tampak bersih. Jauh berbeda dengan sekitaran Jakarta yang dua bulan ini dia menetap.
Kasman langsung dibawa ke apartemen oleh Michael, seorang warga negara Nigeria yang menjemput mereka berdua. Mereka berdua menginap di apartemen yang berbeda dengan Michael. Untuk keperluan makan, di apartemen telah tersedia peralatan masakan dan makanan siap saji. Mereka juga diberikan beberapa lembar yuan.

Latihan Menelan Kristal

Sebelum berangkat ke Guangzhou, Kasman sudah diberikan informasi bahwa mereka nantinya bertugas menyelundupkan kristal. Awalnya Kasman menolak. Tapi Kasman akhirnya menerima dengan terpaksa. Kasman tidak ingin pulang ke kampungnya di Purworejo dengan tangan hampa. Toh yang dibawanya ini hanya Kristal. Tujuan penyelundupan adalah menghindari pajak.
ADVERTISEMENT
Kasman menganggap ini adalah kejahatan kecil. Apalagi ditemani Warjo yang sudah berpengalaman. Informasi dari Warjo, upah yang diperolehnya lumayan. Kristal yang ditelannya mencapai 300 gram. Tiap gram-nya diganjar Rp 50.000, netto. Jadi, dalam satu kali aksi dapat mengantongi uang sebanyak Rp 15.000.000. Itu adalah nominal uang yang tak akan diraihnya dengan cara lain.
Kasman mulai dilatih menelan Kristal yang dibungkus dengan kondom. Warjo meyakinkan bahwa itu akan aman, sesuai pengalamnnya. Setelah 12 jam, Kasman diajarkan untuk mengeluarkannya, seperti orang BAB. Perlahan, Kasman berhasil mencoba satu bungkus Kristal berukuran lima gram. Kasman mencobanya lagi dan berhasil menelan dan mengeluarkan lebih banyak lagi.
Mereka telah berada di Guangzhou selama tiga minggu. Kejenuhan mulai mereka rasakan. Untung lah Warjo, sesekali mengajak Kasman berjalan di taman yang tidak jauh dari apartemen. Selebihnya, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di apartemen.
ADVERTISEMENT

Membawa Kristal ke Indonesia

Setelah Kristal dibawakan lengkap oleh Michael. Mereka belajar menelan sebanyak yang mereka lakukan. Kasman berhasil menelan sampai dengan 280 gram. Sementara Warjo yang lebih berpengalaman berhasil menelan sampai 310 gram.
Tiket sudah di tangan dan mereka diantar kembali ke bandara Baiyun Guangzhou. Mereka tidak memiliki kendala selama pemeriksaan di bandara. Warjo membantu Kasman untuk tetap santuy, walau hati mereka tetap saja merasa khawatir. Mereka berdua meninggalkan Guangzhou yang sejuk di bulan Oktober.
Sekitar 6 jam di udara, untuk Kasman adalah perjalanan yang sangat melelahkan. Apalagi keresahan atas Kristal yang ada di perutnya. Pengin rasanya segera tiba di Jakarta dan kembali ke Purworejo. Tiga bulan tidak bertemu anak dan istrinya adalah berat. Rasanya senang saat ada pengumuman bandara akan segera mendarat.
ADVERTISEMENT

Kilauan Kristal Membawa Petaka

Di bandara Soekarno Hatta, mereka segera memesan taksi menuju Bekasi. Sutarmi telah mengatur mereka berdua. Rencananya, begitu Kristal berhasil mereka keluarkan, keesokan harinya ada orang yang akan mengambilnya dan tugas mereka selesai.
Taksi meluncur menuju Bekasi, masuk ke dalam tol. Di dalam tol, supir taksi biru dikagetkan dengan mobil kijang hitam yang memepet dan memintanya minggir. Mobil tersebut kemudian menghalangi taksi. Tak lama kemudian, menyusul juga mobil avanza silver di belakang taksi.
Kasman dan Warjo panik, mereka diminta keluar oleh beberapa orang dengan pistol di tangannya. Di rompi yang dikenakan terdapat tulisan POLISI. Kasman lemes, Warjo tak berdaya. Mereka digelandang ke kantor polisi. Di kantor polisi, Kasman baru sadar bahwa Kristal yang dibawanya adalah methamphetamine, narkoba kelas satu yang dikenal luas sabu. Rasanya seperti kiamat. Langsung terbayang baginya, istri dan anaknya di kampung.
ADVERTISEMENT
Sementara Sutarmi yang secara diam membuntuti taksi mereka, melanjutkan perjalanan. Sutarmi dan pasangan gelapnya, Nogobi, mengambil langkah seribu. Mereka mengemas barang-barangnya, memesan tiket Jakarta–Hongkong. Mereka berdua akan mencari pengganti Kasman dan Warjo untuk aksi-aksi berikutnya. Sementara Kasman dan Warjo, kini harus meringkuk di penjara dengan ancaman hukuman mati.
Note: Cerita diambil dari beberapa kejadian nyata. Nama dan tempat adalah ilustrasi.