kumplus- Opini Fatturohman 4- Taliban dan Opium

Taliban dan Bisnis Gelap Opium

Fathurrohman
Analis Kejahatan Narkotika, Penulis Cerita Perjalanan, ASN di BNN.
24 Agustus 2021 16:43 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abdul dan anak-anaknya tampak asyik mengerat bunga poppy di sebuah desa Kota Jalalabad. Musim panas adalah waktu memanen tanaman poppy, yang getah opiumnya dapat dijual langsung oleh Abdul dan warga desa lain. Namun, mereka tahu akan jauh lebih menguntungkan jika getah opium tersebut diproses menjadi opium atau bahkan heroin terlebih dahulu.
Kebun Abdul yang panen pada 2007 tersebut, seperti disiarkan pada laman YouTube Journeyman Pictures, adalah bagian dari 90% daerah Jalalabad yang ditanami opium oleh penduduk setempat. Kota yang cukup dekat dengan Peshawar, Pakistan ini dikuasai kelompok Taliban. Penduduk setempat membayar “pajak” atas panen opium tersebut kepada Taliban. Gantinya, mereka mendapatkan perlindungan keamanan.
Kelompok pemberontak seperti Taliban di Afganistan, dengan segala dalih pembenarannya, kerap menjadikan narkoba sebagai penopang utama gerakan perlawanan, baik saat berhadapan dengan pemerintah atau pun saat berhadapan dengan kelompok lain. Fenomena serupa juga terjadi di Burma, Meksiko, Kolombia, dan negara lainnya.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten