Sistem Politik Indonesia

Rossiana Fatika Artha
Mahasiswi universitas ahmad dahlan
Konten dari Pengguna
26 Desember 2020 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rossiana Fatika Artha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dinasti politik sudah tidak asing lagi di Indonesia, kasus dinasti politik yang menjadi perebutan kekuasaan di Indonesia bukan hanya terletak pada kekuasaan tertinggi, sekarang sudah merambah pada tingkat daerah. Hal ini tidak hanya terjadi sekali saja, semenjak era presiden soekarno hingga sekarang banyak sistem dinasti politik ditemui. Pada intinya dinasti politik sudah menjadi strategi dalam pokok berpolitik di Indonesia, dengan tujuan setiap keturunan dalam keluarga dapat mewarisi kekuasaan tersebut dengan kata lain tujuan dinasti politik untuk mempertahankan kekuasaan. Dalam demokrasi , dinasti politik merupakan hal yang menyimpang karena didalam demokrasi kekuasaan berada ditangan rakyat dan rakyat berhak menentukan pemipin bangsa. Lemahnya masyarakat dalam mengontrol mengawasi pemimpin merupakan penyebab dari berkembangnya dinasti politik yang terjadi di Indonesia. Dinasti politik cenderung membawa sistem demokrasi yang tidak sehat. Hal ini menunjukan adanya akar feodalisme, sehingga membuat dinasti politik semakin menancap kuat di Indonesia. Karena adanya dinasti politik ini membuat kekuasaan dikuasai oleh golongan elite karena golongan elite mampu mempengaruhi proses keputusan politik,sedangkan golongan rakyat yang tidak mampu akan selalu tertindas, bahkan tidak didengarkan suaranya. Sistem dinasti politik mempunyai keuntungan dan kerugian. Dinasti politik juga menyebabkan terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme. Praktik politik dengan sistem kekerabatan merupakan fenomena yang sudah biasa terjadi di Indonesia sejak pemilihan umum tahun 2005. Produk hukum yang lemah dan kebebasan berpolitik yang sangat luas menjadi celah dan dimanfaatkan oleh para politikus yang mempunyai segalanya untuk meraih kekuasaan dengan uang. Hal ini juga menyebabkan terjadinya praktik politik dinasti seperti, politik balas budi, politik uang, dan politik mempertahankan kekuasaan, sehingga dapat terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam sistem kepemimpinan di Indonesia , dinasti politik bukan menjadi hal yang aneh lagi. Jika kebetulan mendapatkan generasi pemimpin yang jujur dan kompeten maka sistem dinasti politik ini menjadi sangat membantu. Tetapi juga sebaliknya jika mendapatkan pemimpin yang tidak jujur dan kompeten akan membuat bangsa menjadi kacau. Oleh karena itu pentingnya kesadaran diri setiap politikus yang sudah menjadi penguasa sadar akan kemampuan dan kapasitas.
ADVERTISEMENT