Membeli Saham Pertama

Fauzi Maulana Rizqi
Mahasiswa Jurnalistik aktif di Politeknik Negeri Jakarta
Konten dari Pengguna
12 Juli 2021 12:08 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fauzi Maulana Rizqi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di tengah keadaan perekonomian Indonesia yang sedang tidak menentu akibat pandemi Virus COVID-19 ini. Namun, tren investasi sedang maraknya digemari oleh kaum milenial. Masyarakat umum mulai menyadari manfaat dari berinvestasi jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Berinvestasi memungkinkan kita untuk mendapatkan keuntungan dari setiap uang yang kita investasikan, berbeda dengan menabung, nilai uang kamu hanya tetap seperti pada saat kamu setorkan ke bank. Tapi perlu diingat bahwa investasi biasa dilakukan dengan jangka panjang.
Sebelum kamu berinvestasi pastikan dulu bahwa kebutuhan pokok kamu sudah tercukupi, selain itu selalu gunakan uang dingin atau uang tidak terpakai untuk berinvestasi saham. Hal ini sangatlah penting karena jika kamu menggunakan uang sehari-hari, kamu akan relatif memiliki khawatir berlebih jika harga saham yang kamu beli sedang turun.
Sedangkan jika kamu berinvestasi saham, kamu juga harus memikirkan risiko kerugian dan harus pintar dalam mengatur keuangan. Tapi, apakah kamu sudah tahu cara mulai membeli saham? Yuk simak ulasannya berikut ini.
ADVERTISEMENT
1. Kamu perlu membuat akun sekuritas
Pertama, sebagai calon investor saham, kamu harus membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) di perusahaan sekuritas.
Perusahaan sekuritas berperan penting dalam menghubungkan kita sebagai investor dengan bursa saham. Karena, jual beli saham hanya dapat dilakukan melalui perusahaan-perusahaan yang telah mendapatkan izin melakukan transaksi jual beli saham.
Dikutip dari Fact Book 2019 yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 106 perusahaan sekuritas yang berpartisipasi sebagai anggota bursa. Eittss, kamu juga jangan lupa untuk mengecek legalitas perusahaan dan pastikan perusahaan sekuritas yang kamu pilih terdaftar dalam OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
2. Melakukan Deposit dana RDN
Rekening Dana Nasabah (RDN) memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dana yang akan diinvestasikan dalam instrumen saham. Seperti dana yang akan digunakan untuk membeli saham maupun hasil penjualan saham yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Jika kamu telah berhasil melalui beberapa proses verifikasi, kamu akan mendapatkan rekening tersebut dan lakukanlah deposit dana sesuai dengan nilai saham yang nantinya akan kamu beli.
3. Membelinya melalui aplikasi
Langkah terakhir adalah kamu dapat membuka aplikasi sekuritas, lalu pilih produk saham yang ingin kamu beli. Jika sudah, aplikasi akan menunjukkan posisi harga saham serta statistik dan berbagai informasi lainnya. Masukkan jumlah lot saham yang ingin kamu beli. Lot sendiri adalah satuan untuk membeli saham, 1 lot-nya terdiri atas 100 lembar saham.
Sebagai contoh, jika harga saham perusahaan X per lembarnya adalah Rp3.000, maka kamu harus memiliki dana Rp3.000.000 di Rekening Dana Nasabah untuk membeli 1 lot saham perusahaan X tersebut.
ADVERTISEMENT
Jika sudah melakukan semua langkah di atas. Maka, selamat kamu telah berhasil membeli saham pertamamu, sekarang kamu sudah memiliki 1 lot atau 100 lembar saham perusahaan tersebut. Jangan lupa untuk melakukan analisis teknikal terkait saham yang telah kamu beli.
Nah, dari cara yang sudah dijelaskan di atas, mudah bukan? Yuk atur keuanganmu sejak usia dini, baik itu menabung maupun berinvestasi. (Fauzi Maulana Rizqi/PNJ)