Mahasiswi KKN 'Pulang Kampung' UNDIP Ajak Anak-Anak Rusun Cegah Kecemasan

febby sh
I'm a psychology student and I love what I'm doing. I'm a bit of a geek, actually. I'm interested in the mind and in human nature
Konten dari Pengguna
9 Agustus 2020 9:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari febby sh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(03/08) Psikoedukasi gratitude and hope pada anak-anak rusunawa
Jakarta (08/08/20) - Program Kuliah Kerja Nyata yang biasanya dilakukan di desa-desa tentu turut mengalami perubahan sistem di tengah pandemi saat ini. Seperti KKN yang diadakan Universitas Diponegoro kali ini, mahasiswi KKN diturunkan untuk melakukan pemberdayaan masyarat berkaitan dengan SDG'S (Sustainment Development Goals) dan Pencegahan atau Pasca Pandemi Covid-19 di domisili masing-masing.
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 yang terjadi secara global tak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Dampaknya tentu dirasakan bagi segala usia, tak terkecuali anak-anak. Perhatian terhadap kesehatan mental tidak hanya penting untuk orang dewasa, melainkan juga anak-anak. Khususnya di era pandemi seperti ini, banyaknya pemberitaan mengenai penyebaran virus covid-19 ditambah pembatasan aktivitas di luar rumah tentu berdampak pada kesehatan mental anak-anak.
Hal ini pula yang mendorong mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro, prodi Psikologi, Febriani Sihombing, untuk memberikan Psikoedukasi GOPE (Gratitude and Hope) kepada anak-anak di Rusunawa Daan Mogot Blok C.
"Kegiatan ini berkaitan dengan pentingnya membangun emosi positif pada anak di tengah pandemi dengan membangun rasa syukur dan harapan. Dengan bersyukur dan berharap anak akan memunculkan emosi secara positif yang terkait dengan keadaan yang dialaminya sehingga menyebabkan ia mampu terhindar dari rasa cemas yang dialaminya." kata dia, Sabtu (8/8/2020)
ADVERTISEMENT
Psikoedukasi ini menjadi penting agar orangtua mampu peka dan terlibat secara aktif untuk mencegah gangguan kecemasan terjadi pada anak. Anak pun akan terlibat langsung dalam pemberian tugas yang mengasyikkan yakni membuat jurnal rasa syukur tiap harinya. Pemberian modul kegiatan GOPE pun akan diberikan kepada orangtua setelah program berakhir agar orangtua dapat mempraktikkan kegiatan dalam modul secara mandiri.
(03/08) Pelatihan membuat hand sanitizer alami sesuai standar WHO
Tidak hanya itu, kreativitas anak-anak rusunawa pun turut diasah dengan adanya program pelatihan pembuatan hand sanitizer berstandar WHO dengan bahan dasar alami. Alkohol 70%, Aloe vera, dan lemon pun digunakan sebagai bahan dasar pembuatan hand sanitizer alami. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, hand sanitizer dikatakan memenuhi standar dan mampu melawan virus apabila mengandung alkohol 60-80 persen.
ADVERTISEMENT
Kemudian, senyawa yang terkandung pada lidah buaya membuat tangan menjadi lebih lembab, walaupun memang tidak dapat membunuh virus. Namun, hand sanitizer dari lidah buaya relatif lebih aman apabila dibandingkan dengan hand sanitizer yang pada umumnya mengandung bahan-bahan kimia.