Cerita Lain Gagalnya Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi

Ferio Pristiawan
Berbuat kesalahan itu manusiawi. Melempar kesalahan itu politik.
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2018 12:02 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ferio Pristiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cerita Lain Gagalnya Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Drama gagalnya Mahfud MD menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019 terus menggelitik pikiran berbagai pihak, terutama kaum santri dan nahdliyin.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak, akibat pernyataan Mahfud saat di acara Indonesia Lawyers Club tersebut membuat nama baik NU sedikit tercoreng. Mahfud menyebut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) bersekongkol dalam menghambatnya menjadi cawapres Jokowi.
Tapi, benarkah demikian?
Sebelum pengumuman cawapres, Mahfud telah dianjurkan menemui Said Aqil, karena bagaimanapun Said Aqil adalah pemimpin ormas Islam terbesar. Selain menemui Said Aqil, Mahfud juga disarankan sowan ke Kiai Ma'ruf. Akhirnya, Mahfud melaksanakan pertemuan dengan Said Aqil pada Rabu (8/8) di Ciganjur.
Cerita Lain Gagalnya Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi (1)
zoom-in-whitePerbesar
Saat itu, Mahfud hanya berbicara hal-hal yang normatif terkait pencalonannya. Sedangkan, pertemuan dengan Kiai Ma'ruf tidak pernah terwujud karena Mahfud tidak pernah berniat menemui Kiai Ma'ruf. Padahal, jika Mahfud sowan ke Kiai Ma'ruf, jalan menjadi cawapres Jokowi bisa jadi semakin terbuka lebar. Tetapi, Mahfud terlanjur meremehkan kekuatan silaturahmi.
ADVERTISEMENT
Dalam kultur NU yang mengedepankan silaturahmi, tentu apa yang dilakukan Mahfud sangat bertolak belakang dengan akhlak seorang santri atau nahdliyin. Bertemu kiai, ulamanya saja ogah-ogahan, bagaimana jika memimpin suatu negara nanti.
Said Aqil juga menjawab tudingan Mahfud yang tidak memberikannya kartu NU padahal ia hidup di lingkungan NU dan menjadi kader NU sejak dari kecil. Said Aqil menyebut, Mahfud sama sekali tidak pernah meminta kepada PBNU untuk membuat kartu NU. Bahkan, Said juga menyebut Mahfud tak pernah menyambangi markas Besar PBNU di Kramat, Jakarta Timur.
"Enggak pernah minta, ke sini saja enggak pernah," kata Said Aqil.
Cerita Lain Gagalnya Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi (2)
zoom-in-whitePerbesar
NU tentu tidak ingin berjudi dalam pencalonan Mahfud, sehingga tudingan Mahfud yang menyebabkan kegagalannya menjadi cawapres adalah Said Aqil, Ma'ruf Amin, dan Cak Imin tentu tidak benar. Karena yang menyebabkan gagalnya Mahfud adalah dirinya sendiri, kesombongannya, dan pikirannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Tetapi, terlepas dari itu semua, dinamika dan proses politik yang politik yang alot dalam penentuan cawapres Jokowi juga tidak bisa ditutupi begitu saja. Seluruh pimpinan partai-partai politik juga memiliki kepentingan terhadap Pilpres 2019 dan ikut andil dalam munculnya nama Ma'ruf Amin.
Cerita Lain Gagalnya Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi (3)
zoom-in-whitePerbesar
Belakangan, pernyataan Mahfud yang bernada kecewa akibat proses politik penentuan cawapres Jokowi, memancing kemarahan dari para kiai-kiai NU di berbagai daerah. Melihat hal itu, Ketua PWNU Jawa Timur, Kiai Marzuki Mustamar meminta Mahfud untuk menyadari kesalahannya dan tidak menyerang NU serta para kiai NU.
"Andai saya benar NU kader, maka saya akan sangat kecewa jika bukan kiai saya yang dipilih. Saya kecewa andai saya yang dipilih dan bukan kiai saya," ujar Kiai Marzuki dalam pernyataannya.
ADVERTISEMENT
Ini hanya cerita lain yang tidak diketahui orang-orang kebanyakan terkait gagalnya Mahfud menjadi cawapres Jokowi, di tengah hiruk-pikuk, isu, rumor, dan berbagai tudingan yang sedang dialamatkan kepada NU.
Cerita Lain Gagalnya Mahfud MD Jadi Cawapres Jokowi (4)
zoom-in-whitePerbesar