news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Saat Pandemi, Kenapa Tidak?

Fahrurozy Syam
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
5 Juni 2021 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fahrurozy Syam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Kewajiban pelajar adalah belajar, sudah hakekatnya seperti itu. Namun banyak yang melupakan bahwa kewajiban pelajar bukan hanya belajar, tetapi mengimplementasikan hasil dari belajarnya kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Di era Pandemi seperti saat ini, kehidupan berubah drastis. Semua bidang kehidupan dituntut harus cepat beradaptasi dengan kehidupan saat pandemi, tak terkecuali bidang pendidikan. Semua kegiatan dilakukan secara online atau daring, termasuk kewajiban sebagai Mahasiswa yaitu implementasi tri dharma perguruan tinggi atau biasa dikenal dengan sebutan KKN (Kuliah Kerja Nyata).
Saya merupakan salah satu mahasiswa aktif semester 8 jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada Agustus 2020, saya melakukan kegiatan implementasi tri dharma perguruan tinggi atau KKN. Kegiatan ini saya lakukan di dekat rumah saya, tepatnya Taman Bacaan Perigi Sawangan,Depok.
Sambutan perwakilan KKN saat pembukaan KKN
Saya menyadari KKN saat pandemi tidaklah optimal. KKN pada periode ini sangat berbeda dengan periode sebelumnya. Pengabdian kepada masyarakat yang seharusnya dilakukan secara berkelompok, kali ini dilakukan secara individu. Tentu dampak pengabdian yang dilakukan tidak signifikan untuk masyarakat daerah tersebut. Walaupun demikian, hal tersebut harus tetap dilaksanakan mengingat kegiatan ini sifatnya wajib dari kampus serta sebagai pelunasan beban moral yang dapat dilakukan ketika saya diberikan kesempatan belajar pada tingkat Universitas.
ADVERTISEMENT
Banyak sekali tantangan yang saya hadapi saat melakukan kegiatan ini. Tantangan-tantangan itu contohnya seperti menyusun program kerja yang sesuai dengan kondisi pandemi, kurangnya sumber daya manusia dalam melakukan program kerja dan memobilisasi maysarakat untuk berpartisipasi dalam program kerja yang saya laksanakan.
Setiap tantangan pasti ada jalan keluar, hal ini yang selalu saya ingat ketika melaksanakan kegiatan. Benar saja, tantangan tersebut berhasil saya lalui dengan faktor keberuntungan. Pelaksanaan yang seharusnya dilakukan secara individu, saya laksanakan berkelompok dengan teman rumah yang melaksanakan kegiatan KKN juga.
Selain faktor keberuntungan, tentu diperlukan usaha, kesadaran, inovasi dan keberanian untuk melaksanakan KKN dibawah ancaman Pandemi Covid-19. Memang tidak mudah, tapi saya percaya bahwa dengan kerja keras, kerja sama dan kerja ikhlas KKN yang saya lakukan ini memberikan dampak yang positif bagi masayakat daerah tersebut. Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari pelaksanaan KKN mulai dari tanggung jawab, bersosialisai, manajemen waktu, menghargai, kepedulian dan masih banyak lainnya yang tentunya sangat berguna untuk saya kedepannya.
ADVERTISEMENT