Mushola di Tengah Universitas Kristen Satya Wacana

Fidel Achmed Wirayudha
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMY
Konten dari Pengguna
21 November 2022 9:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fidel Achmed Wirayudha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salatiga adalah salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Tepatnya, berada di antara Kota Semarang dan Boyolali. Kota Salatiga berada di dataran tinggi dan dekat dengan Gunung Merbabu dan Gunung Ungaran. Salatiga ditetapkan kota paling toleran nomor satu di Indonesia. Apa itu toleransi? Toleransi adalah sikap untuk menghargai perbedaan orang lain.
ADVERTISEMENT
Kota Salatiga meraih peringkat pertama sebagai kota paling toleran se-Indonesia. Wow, keren sekali, bukan? Hal tersebut bisa diraih atas hasil kerja keras pemerintah Kota Salatiga dan seluruh masyarakatnya, yang sejak dahulu sangat majemuk dalam hal suku, agama, dan lain sebagainya. Kemudian, di Kota Salatiga, ada salah satu perguruan tinggi yang mahasiswanya datang dari seluruh wilayah Indonesia. Mereka juga turut ikut andil dalam memberikan kemajemukan di kota ini. Mahasiswa tersebut adalah mahasiswa dari Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW).

Sikap Toleransi di Universitas Kristen Satya Wacana

Tampak depan musola (31/10/22). Foto:Fidel Achmed Wirayudha/Kumparan
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) didirikan pada tanggal 5 Desember 1954. Sikap toleransi beragama yang terdapat di perguruan tinggi ini, dikarenakan adanya fasilitas mushola bagi mahasiswa/i yang beragama Islam.
ADVERTISEMENT
Awal mulanya, mushola ini adalah sebuah ruangan yang ada di gedung Fakultas Interdisiplin. Ruangan tersebut memiliki fungsi sebagai gudang penyimpanan barang-barang bekas dari Fakultas Akuntansi. Namun, pada tahun 2013, saat Prof. Drs. John A. Titaley, ThD menjabat sebagai rektor perguruan tinggi ini, ruangan tersebut diubah menjadi sebuah mushola, karena makin banyaknya mahasiswa yang beragama Islam.
Bagian dalam musola (31/110/22) Foto:Fidel Achmed Wirayudha/Kumparan
Mushola tersebut mempunyai luas 5 m² dengan karpet berwarna hijau sebagai alas. Kemudian, di mushola ini terdapat rak yang berisi sajadah dan mukena, yang dapat digunakan para mahasiswa/i untuk beribadah. Beberapa kegiatan juga diadakan di mushola tersebut, seperti berbagi takjil gratis saat buka puasa bersama di bulan Ramadan.
Seperti semboyan negara kita yaitu, “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda, tetapi tetap satu. Keberagaman ini tidak menciptakan perbedaan apa pun bagi mereka. Kota Salatiga juga berhasil menerapkan sila ketiga Pancasila yakni, “Persatuan Indonesia” dalam kehidupan sehari-hari mereka, dengan toleransi beragama ini.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya sikap saling menghargai dan menghormati antar agama, dapat menciptakan suasana yang damai antarumat beragama. Semoga, sikap toleransi ini tetap ada di Kota Salatiga.