Guru, Digitalisasi dan Inovasi Pendidikan di Desa

Fiderman Gori
Penulis Merupakan Penggiat Literasi Sosial
Konten dari Pengguna
21 April 2022 14:58 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fiderman Gori tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
pexels.com
ADVERTISEMENT
Pada era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang begitu pesat dan merambah ke dalam aspek kehidupan sosial, terus menjadi sorotan oleh banyak pihak. Tanpa terkecuali dalam bidang pendidikan yang terus mengalami perubahan termasuk sistemnya.
ADVERTISEMENT
Pergeseran sistem pendidikan di era perkembangan teknologi merupakan dinamika perubahan sistem pendidikan yang bersifat mendasar dan interaktif. Di mana, lahirnya berbagai macam media pembelajaran yang berbasis digital di tengah-tengah guru adalah subjek dari perubahan itu sendiri.
Tetapi sebelum saya membahasnya lebih dalam, terlebih dahulu mengawalinya dengan sebuah pengalaman pribadi ketika saya berdiskusi dengan teman yang kebetulan mengabdi sebagai seorang guru di salah satu sekolah di desa saya. Dalam percakapan kami tentang perkembangan pendidikan, dia memiliki pengalaman yang cukup menarik tentang kondisi guru-guru yang masih sukar menghadapi perkembangan sistem pendidikan di era perkembangan teknologi digital saat ini.
Pasalnya, dia melihat kompetensi guru-guru di kampung masih banyak yang belum optimal dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi sebagai media untuk memberikan pengetahuan berkualitas kepada siswa. Sehingga, guru-guru di kampung kebanyakan memilih cara yang instan dengan menekankan konsep lama (tradisional) ketimbang menggunakan metode baru saat memberikan pelajaran kepada siswa.
ADVERTISEMENT
Ketika saya merefleksikan dan memahami persoalan tersebut, saya melihatnya bahwa ada dua faktor penghambat kenapa guru-guru mengalami hal demikian. Yang pertama yakni, infrastruktur dan kedua, literasi media digital yang minim di kalangan pendidik.
Infrastruktur dalam hal ini adalah penyediaan fasilitas seperti, jaringan Internet dan media pembelajaran sebagai pengembangan sistem pendidikan yang kurang memadai di sekolah-sekolah di desa. Sedangkan dari sisi literasi digital adalah kurangnya sosialisasi pemanfaatan penekanan keterampilan dalam menggunakan teknologi digital sebagai media pembelajaran kepada guru.
Dari hal tersebut di atas, menurut saya menjadi alasan laten yang di hadapi oleh guru-guru di sekolah di desa, sehingga sulit untuk mendistribusikan pembelajaran yang bersifat modern.
Jika merujuk pada informasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), mengungkapkan bahwa 60 persen guru di Tanah Air masih memiliki kemampuan terbatas dalam menguasai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dari data tersebut secara eksplisit di jelaskan bahwa, indeks pengetahuan guru terhadap perkembangan teknologi digital saat ini masih relatif rendah.
ADVERTISEMENT
Pada hal menurut, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud, Jumeri, Indonesia tengah membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul guna mencapai target pembangunan manusia pada 100 tahun negeri ini merdeka di tahun 2045 mendatang. Jadi bisa di simpulkan bahwa, pendidikan kita masih jauh dari kata tertinggal.
Media digital sebuah ekosistem yang di bangun dalam mengembangkan dan meningkatkan produktivitas guru dan siswa, agar kegiatan atau proses belajar mengajar lebih praktis dan efektif dengan mutu pelayanan yang baik bagi pelajar. Dengan tujuan untuk mengoptimalkan penyerapan ilmu pengetahuan dari guru dan dalam meningkatkan partisipasi aktif dari para pelajar.
Kalau kita amati dengan saksama, ada banyak energi perubahan dari sistem pendidikan yang di pengaruhi oleh digitalisasi secara signifikan saat ini. Seperti, virtual reality, e-learning, multimedia interaktif dan sebagainya. Hal tersebut adalah konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat dinamis.
ADVERTISEMENT
Di sinilah peran guru dalam memberikan pembelajaran harus menyesuaikan cara mengajar dengan kebutuhan pelajar dengan memanfaatkan media digital.
Guru dan media digital merupakan dua pemantik penting dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam menciptakan inovasi pendidikan di era revolusi industri 4.0. Guru sebagai figur sentral yang berperan aktif serta berkontribusi besar untuk melakukan perubahan pada tubuh pendidikan, khususnya pendidikan di desa sesuai tuntutan zaman.
Bisa di bayangkan apa bila tenaga pendidik di desa tidak memiliki "Thinking out of The Box” atau cara berpikir dengan menggunakan perspektif baru tentang kondisi pendidikan di desa. Maka, kemungkinan besar akan menghambat perluasan pendidikan yang berkualitas bagi para pelajar di desa serta sulit bersaing di industri pendidikan secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Figur seorang guru adalah aktor penggerak utama sekaligus sebagai lokomotif untuk meningkatkan daya produktivitas para pelajar di desa menjadi generasi masa depan bangsa. Mengasah keterampilan dan daya kritis siswa dengan memperkenalkan fitur pembelajaran elektronik sebagai bentuk untuk melawan tantangan global, khususnya di bidang Pendidikan.
Di mana, pembelajaran dengan menggunakan perspektif baru berbasis digitalisasi oleh guru-guru di sekolah, adalah suatu konsep aktivitas perubahan yang positif dalam pelaksanaan kurikulum dengan teknologi pendidikan.
Saya masih ingat metode pembelajaran di era saya kurang lebih sepuluh tahun yang lalu ketika sekolah di kampung. Konon menggunakan sistem media pembelajaran digital saat itu, menggunakan handphone, komputer dan teknologi lainnya masih sangat dimiliki oleh guru terlebih siswa pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Waktu itu, kami dituntun belajar hanya dengan menggunakan perangkat atau fasilitas tradisional saja yakni, papan dan buku tulis serta dengan metode pembelajaran yang sangat pasif. Namun, kondisi zaman tidak bisa di bantah dengan alasan apa pun, belajar menggunakan media digital saat ini sudah menjadi kewajiban guru untuk menunjang kegiatan pembelajaran yang berkualitas.
Guru mesti memiliki inisiatif yang tinggi dalam mengarahkan dan menilai pendidikan. Bukan hanya itu, guru juga bertanggung jawab agar pendidikan di desa bisa berlangsung dengan lancar dan baik dan mampu bersaing di industri pendidikan baik di taraf nasional maupun internasional.
Untuk menyeimbangkan kompetensi dan kapabilitas guru agar lebih profesional dan kompetitif terhadap inovasi pendidikan di era digital saat ini. Maka, seorang guru harus mampu berpikir kreatif dan ulet dalam memanfaatkan media digital sebagai pendukung serta pendongkrak inovasi pembelajaran yang efisien.
ADVERTISEMENT