SBSN (Sukuk Negara): Sejauh Apa Membantu Pembangunan Infrastruktur di Indonesia?

Fifit Fitriyani
Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
30 November 2021 21:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fifit Fitriyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber:kemenkeu.go.id Gambar:salah satu proyek yang dibiayai SBSN
zoom-in-whitePerbesar
Sumber:kemenkeu.go.id Gambar:salah satu proyek yang dibiayai SBSN
ADVERTISEMENT
Sebagai warga negara kita pasti ingin ikut berkontribusi untuk membangun bangsa. Membangun bangsa bisa melalui apa saja tidak hanya menjadi politikus atau bekerja di pemerintahan. Pada Era Presiden Joko Widodo gencar-gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur di 34 provinsi di Indonesia tanpa terkecuali. Dalam hal ini kita bisa ikut berkontribusi membangun bangsa dengan ikut berinvestasi melalui Surat Berharga Syariah Negara atau yang sering kita kenal dengan SBSN. Dengan SBSN kita ikut mendanai APBN dan proyek-proyek infrastruktur negara selain itu kita juga mendapat imbalan, bagi hasil dari proyek tersebut. Untuk kamu yang beragama islam juga tidak perlu khawatir karena investasi ini sudah terjamin dan sesuai dengan Syariah. Tertarik untuk berinvestasi di Sukuk Negara? Yuk kita kenal lebih dekat apa itu sukuk negara sebelum kita berinvestasi.
ADVERTISEMENT
SBSN atau Sukuk adalah Surat Berharga Negara sebagai bukti atas kepemilikan aset SBSN, yang diterbitkan oleh negara bisa dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. Investasi ini sudah sesuai syariah, karena pada prinsip muamalah diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Selain itu DSN-MUI juga mengeluarkan Fatwa No: 137/DSN – MUI/IX/2020 tentang Sukuk. Selain fatwa ini agar investor lebih percaya, setiap penerbitan SBSN atau Sukuk Negara akan lebih dulu diperiksa oleh Dewan Syariah Nasional sebagai Advisor Syariah untuk memberikan opini kesesuaian Syariah sehingga investor tidak perlu khawatir lagi untuk berinvestasi sukuk.
Lalu sukuk apa saja sih yang diterbitkan di Indonesia?Sukuk yang terbit di Indonesia ada empat seri, yaitu: Seri Sukuk Negara Indonesia (SNI), Seri Islamic Fixed Rate (IFR), Seri Sukuk Retail (SR), dan Seri Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI)
ADVERTISEMENT
Sukuk Negara atau SBSN sangat membantu dalam pembiayaan APBN dan proyek-proyek infrastruktur pemerintah. Seluruh masyarakat bisa ikut merasakan manfaat dari SBSN tersebut melalui infrastruktur yang dibangun. Lalu sejauh apa sih SBSN ini berperan dalam pembangunan negara? mari kita lihat berapa alokasi pembiayaan SBSN sejak awal diterbitkannya.
Pada tahun 2013 alokasi SBSN sejumlah Rp800 Miliar. Lalu tahun 2014 dengan jumlah Rp1,57 Triliun. Tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu dengan jumlah Rp7,13 Triliun. Pada tahun 2016 semakin meningkat dengan jumlah Rp13,67 Triliun. Pada tahun 2017 SBSN dialokasikan dengan jumlah Rp16,76 Triliun. Pada tahun 2018 alokasi SBSN terus meningkat dengan jumlah Rp22,53 Triliun. Alokasi SBSN tahun 2019 juga semakin meningkat dengan jumlah Rp28,43 Triliun. Alokasi SBSN tahun 2020 lebih kecil daripada tahun 2019 yaitu dengan jumlah Rp27,35 Triliun. SBSN tersebut digunakan untuk mendanai 728 proyek. Terakhir pada tahun ini SBSN dialokasikan ke Kementerian dan Lembaga dengan jumlah Rp27,58 Triliun. Pada tahun 2013 alokasi SBSN hanya pada pembangunan jalur KA (Double Track) Cirebon – Kroya lalu alokasi SBSN semakin meningkat dan tahun ini proyek yang didanai sampai 847 proyek yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Kementrian dan Lembaga yang didanai juga bertambah diantaranya Kementerian PUPR, Kementerian LHK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, LIPI, LAPAN, BSN, Kementerian Pertahanan, Kementerian Pertanian, Kepolisian RI.
ADVERTISEMENT
Dari data diatas bisa kita lihat bahwa alokasi SBSN semakin meningkat. Semakin banyak Kementerian maupun Lembaga yang didanai dari sukuk ini. Bukan tidak mungkin di tahun-tahun selanjutnya alokasi SBSN semakin meningkat dan semakin bertambah lagi Kementrian dan Lembaga yang didanai.
Dengan melihat peran sukuk negara untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia diharapakan agar kita semakin tertarik untuk berinvestasi di sukuk negara.