Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Harga Beras Naik, Bagaimana Peran Pemerintah?
13 Oktober 2023 21:33 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Fikri Ferdiansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah yang memungkinkan kita hadapi saat membeli beras adalah harga yang tidak stabil. Masalah tersebut tentu sangat mengecewakan dan merugikan kita sebagai pembeli atau konsumen. Persaingan yang tidak sehat dapat menyebabkan fluktuasi harga beras yang tiba-tiba dan tidak stabil.
ADVERTISEMENT
Hal ini bisa merugikan petani dan konsumen karena sulit untuk merencanakan dan berinvestasi dalam produksi atau konsumsi beras. Dalam upaya untuk bersaing, penggilingan beras mungkin mencoba untuk mengurangi biaya produksi dengan mengorbankan kualitas beras.
Persaingan perberasan dari segi jumlah produksi dan konsumsi beras berpengaruh terhadap harga jual beras. Adanya perusahaan penggilingan beras yang menjual lebih murah namun kualitas beras yang sama menjadi ancaman dimana seharusnya para pengggiling beras surplus namun faktanya para penggiling beras defisit.
Perlindungan persaingan usaha dalam industri penggilingan beras adalah penting untuk memastikan bahwa pasar tetap kompetitif, harga beras terjangkau, dan konsumen dilindungi dari praktik-praktik yang merugikan.
KPPU memiliki peran penting dalam menjalankan tugas ini dan memastikan keadilan dalam persaingan usaha. Dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
ADVERTISEMENT
Perlindungan konsumen adalah keseluruhan peraturan dan hukum yang mengatur hak dan kewajiban konsumen dan produsen yang timbul dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhannya dan mengatur upaya untuk menjamin terwujudnya perlindungan hukum terhadap kepentingan konsumen.
Perang harga dalam industri penggilingan padi memiliki dampak yang berbeda pada konsumen dan petani. Bagi konsumen, perang harga dapat menghasilkan harga beras yang lebih rendah, meningkatkan daya beli, dan memberikan pilihan yang lebih banyak.
Namun, bagi petani, dampaknya dapat berupa penurunan pendapatan, ketergantungan pada pasar dan perusahaan besar, serta risiko kehilangan pangsa pasar. Untuk mengatasi dampak negatifnya, perlu ada pengawasan dan regulasi yang memadai, serta kerja sama di antara pemangku kepentingan dalam industri untuk menciptakan kondisi yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua pihak.
ADVERTISEMENT
Beberapa upaya yang biasa dilakukan oleh pemerintah dalam menghadapi kenaikan harga beras termasuk:
1. Kontrol Harga Eceran Tertinggi (HET)
Pemerintah seringkali menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk beras, yang merupakan harga maksimum yang boleh dibebankan oleh pedagang eceran. HET bertujuan untuk melindungi konsumen dari kenaikan harga yang tiba-tiba.
2. Subsidi untuk Petani
Pemerintah dapat memberikan subsidi kepada petani dalam bentuk pupuk, benih, atau bantuan teknis untuk membantu mereka dalam meningkatkan produksi beras.
3. Pengawasan Pasar
Pemerintah sering memantau pasar beras untuk mencegah praktik ilegal seperti penimbunan dan spekulasi harga yang dapat memengaruhi kenaikan harga.
4. Mengimpor Beras
Jika ketersediaan beras di dalam negeri rendah dan harga melonjak, pemerintah bisa memutuskan untuk mengimpor beras untuk menjaga pasokan stabil.
ADVERTISEMENT
5. Cadangan Pangan
Beberapa negara memiliki cadangan pangan beras yang bisa digunakan dalam situasi darurat untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga.