7 Makanan Favorit Kartini, 5 di Antaranya Bisa Kalian Coba di Jakarta

Filipus Verdi - The Hungry Doctor
Medical Doctor| Indonesian Food & Lifestyle Blogger| F&B Social Media Marketing| Instagram: filipusverdi
Konten dari Pengguna
21 April 2019 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Filipus Verdi - The Hungry Doctor tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Selamat Hari Kartini.
zoom-in-whitePerbesar
Selamat Hari Kartini.
ADVERTISEMENT
Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan Indonesia!
Raden Adjeng (RA) Kartini memang menjadi salah satu tokoh pahlawan yang selalu dikumandangkan namanya sebagai pahlawan yang memperjuangkan kesetaraan kaum perempuan pada zamannya. Tak heran, bila sang pejuang emansipasi perempuan itu masih terus dikenang hingga saat ini, setiap tahunnya pada tanggal 21 April.
ADVERTISEMENT
Namun, kali ini, saya tidak ada membahas sejarah hidup Ibu Kita Kartini, apalagi membahas buku fenomenal berisi kumpulan surat yang ditulis olehnya, Habis Gelap Terbitlah Terang. Dalam artikel ini, saya akan membahas lima makanan favorit RA Kartini semasa hidupnya, yang kalian bisa coba di Jakarta!
Penasaran? Mari disimak. Tentu saja, informasi-informasi dalam artikel ini saya dapatkan dengan melakukan research lewat tulisan-tulisan di Internet, yang kini saya rangkum menjadi suatu artikel spesial di kumparan.
Ayam Besengek by Java Kitchen
Kuliner dengan nama unik ini adalah hidangan khas Jepara, kota kelahiran RA Kartini. Pada dasarnya, Ayam Besengek adalah ayam panggang yang dimasak dengan rempah, seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas, cabe merah, ketumbar, jinten, terasi, air asam jawa, gula merah, daun jeruk, sereh dan santan.
ADVERTISEMENT
Setelah ayam tersebut diungkep dan matang, barulah kemudian dipanggang saat hendak disajikan. Ayam Besengek ini dimasak tanpa tomat, sehingga cita rasanya cenderung pedas-manis-gurih. Konon, hidangan ini biasa dimakan oleh kaum bangsawan pada zamannya.
Ayam Besengek by Java Kitchen
Mungkin, satu-satunya tempat di Jakarta yang menyajikan menu Ayam Besengek adalah Java Kitchen. Hidangannya berupa ayam bakar dengan bumbu ala rendang, tapi punya cita rasa yang manis-gurih-pedas. Bumbu ayamnya terasa meresap banget, nikmat! Terasa juga smokey-nya seperti ayam panggang, tetapi disajikan juga dengan bumbu ungkepnya.
Penasaran? Cobain, ya. Awas, kalau enggak!
Pecel Daun Semanggi
Kalau dengar nama makanan ini, anak Jakarta pasti langsung keingat sama Plaza Semanggi, deh. Sebuah mal yang nama belakangnya diambil dari tumbuhan bernama semanggi. Di daerah Jawa Timur, daun itu jadikan penganan pecel, sudah bukan hidangan yang asing bagi warga di sana.
ADVERTISEMENT
Saya pun pernah beberapa kali menikmatinya saat berkunjung ke Semarang dan Surabaya. Dari segi rasa bumbunya, pecel daun semanggi tidak jauh berbeda dengan pecel Madiun. Namun pastinya, cita rasa daun semanggi tidak sepahit daun pepaya.
Biasanya, pecel daun semanggi bisa dinikmati ala kadarnya. Bisa juga dinikmati dengan tambahan lauk pelengkap, seperti tauge, labu siam, kacang panjang, tahu, tempe, daging, hingga telur.
Pecel Semanggi di Jl. Depok, Semarang
Nasi Pecel by Dapur Solo
Pecel daun semanggi katanya adalah jajanan keliling favorit RA Kartini sewaktu bersekolah di Europeesche Lagere School. Sebab, sebagian besar penjual pecel khas ini adalah penjual keliling yang dagangan pecelnya dibawa dengan pikulan.
Jika kalian ingin menikmati pecel yang proper dan enak, kalian bisa datang ke Dapur Solo, sebuah tempat makan yang terkenal dengan makanan khas Indonesia-nya. Selain selat solo, mereka punya nasi pecel yang begitu nikmat, hanya saja tanpa daun semanggi.
ADVERTISEMENT
Kembali ke hidangan khas Jepara, kali ini ada Nasi Bogana! Kalau nasi rames ataupun nasi langgi pasti kita sudah tak asing lagi, tetapi Nasi Bogana punya daya tarik tersendiri. Hidangan ini bisa dibilang comfort food-nya orang Jepara, yang biasa dimakan sehari-hari bersama keluarga, begitu pun untuk keluarga RA Kartini.
Nasi Bogana adalah nasi dengan lauk ayam suwir, telur pindang, dan serundeng yang khas banget rasanya, perpaduan antara kelapa dengan daging, sehingga menyerupai abon. Biasanya, di sini dimodifikasi dengan sambal goreng ati ampela ataupun udang.
Nasi Bogana by Bogana Milka
Ayam Suwir khas Bogana
Ngomongin Nasi Bogana, di Jakarta ada dua tempat makan Nasi Bogana favorit saya. Sulit sekali menentukan mana yang lebih enak di antara kedua tempat ini, makanya kali ini saya rekomendasikan keduanya.
ADVERTISEMENT
Pertama adalah Bogana Milka. Tempat makan yang menyediakan banyak sekali hidangan khas Jawa, dan yang paling spesial jelas adalah Nasi Bogana. Penyajian makanannya pun fine, lho, diletakkan dipiring tanah liat khas Jawa dan dialaskan daun pisang. Soal rasa, semua komponen terasa sangat pas di lidah, hanya saja sambalnya kurang pedas, karena hanya mengandalkan sambal goreng saja.
Nasi Bogana by Koko Bogana
Lawannya adalah Koko Bogana, yang secara konsep tempat ini lebih seperti kantin karena hampir semua makanannya sudah siap saji. Nasi Bogana-nya pun sudah dibungkus dengan daun pisang, sehingga looks-nya lebih messy tapi messier is better, kan?
Hal ini juga membuat berbagai macam bumbu yang mereka miliki terserap ke dalam nasinya, sehingga nasinya sendiri lebih gurih, dan uniknya di sini kita menikmati dengan sambal terasi Bali dan sambal matah. Hard to say siapa yang lebih unggul, tapi dua tempat makan hidden ini layak banget dapat more exposure.
ADVERTISEMENT
Nasi Liwet Solo by Dapur Solo
Ternyata, selain Nasi Bogana, RA Kartini juga sangat menyukai Nasi Liwet. Selain sekadar menyantapnya, Kartini ternyata juga suka memasak Nasi Liwet, lho. Mungkin kita mengenal ada dua macam Nasi Liwet, yakni versi Sunda dan Jawa.
Versi Sunda adalah Nasi Liwet yang disajikan dalam katrol dengan isian rempah kasar, seperti bawang merah, daun salam, dan serai, plus ada ikan asin. Nasi Liwet versi Jawa atau Solo rasanya lebih gurih dan disajikan dengan siraman sayur labu dan topping ayam suwir, tahu, telur, dan areh alias santan kental, serta telur tim yang juga iconic.
Telur Tim & Areh yang KHAS!
Kalau di Solo, pastinya kita bisa menikmati banyak nasi liwet nikmat. Namun di Jakarta, tampaknya tak banyak yang menyajikan kuliner bercita rasa autentik ini
ADVERTISEMENT
Dapur Solo menjadi pilihan saya untuk menikmati hidangan khas Solo. Nasi Liwet disajikan dengan racikan tradisional, menggunakan ayam kampung asli, lengkap dengan kuah santan sayur labu nikmat, sehingga rasanya gurih. Jangan lupa, disantap dengan kerupuk gendar biar makin sempurna.
Selain Nasi Liwet, kalian juga wajib coba Selat Solo. Kuliner bistik yang merupakan perpaduan antara kultur Belanda dan Indonesia ini punya warisan panjang dalam dunia kuliner Indonesia.
Nasi Bebek Betutu + Urap + Kacang + Sambal Matah
Ternyata, RA Kartini tidak cuma menyukai hidangan khas Jawa, melainkan juga khas Bali. Secara karakteristik rasa, kedua hidangan ini punya cita rasa yang sangat berbeda. Rasa masakan Jawa cenderung manis, sedangkan Bali pedas, meski pedasnya bukan hanya dari cabe tapi juga dari rempahnya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Bebek Betutu tidak sefamiliar Ayam Betutu. Sebagian besar dari kita lebih sering menemukan menu Ayam Betutu ketimbang Bebek Betutu. Cara memasak bebeknya adalah diungkep dengan bumbu rempah yang banyak. Proses memasaknya lama, tetapi itulah yang membuat bau amis dan alotnya daging bebek hilang, sehingga jadinya lebih nikmat!
BEBEK BETUTU TERBAIK!
Jika kalian ingin menikmati Bebek Betutu terbaik di Jakarta, datanglah (harus!) ke Rumah Makan Betutu Gilimanuk, yang merupakan cabang asli dari Bali. Well, rasanya autentik banget dan I think the only place di Jakarta yang punya Bebek Betutu ya di sini.
Bisa pesan 1 atau 1/2 ekor atau bisa juga paket dengan nasi. Ukuran bebeknya memang tidak terlalu besar karena menggunakan bebek muda, sehingga lebih lembut dan juga wangi, dagingnya pun sudah semuanya lepas dari tulang. Begitu nikmat, apalagi disantap dengan urap lawar, kacang tanah goreng, dan sambal matah. Tak heran, jika RA Kartini menyukai hidangan ini.
ADVERTISEMENT
***
Menurut sumber-sumber yang saya baca, sebenarnya ada lagi dua hidangan favorit RA Kartini. Namun sayangnya, tidak bisa kita temukan di Jakarta dan daerah sekitarnya, sehingga kita mungkin hanya bisa menikmati di tempat asalnya, yakni di Jepara dan Kediri.
Sup Pangsit Jepara by traveltodayindonesia.com
Yang pertama adalah Sup Pangsit Jepara. Menu ini memiliki pengaruh etnis Tionghoa dalam sejarah pembuatannya. Isinya merupakan perpaduan antara sup ayam dan seafood, rasanya clear dan segar.
photo of @dapurhangus
Selanjutnya adalah Sate Gapit, atau dikenal juga dengan Gapitan Khas Kediri. Tampilannya menyerupai sate lilit khas Bali.
Photo by www.jelajahgizi.id
Bedanya, menu ini menggunakan daging sapi dan dimasak ala dendeng sapi, sehingga punya rasa manis unik dan smokey. Sayangnya, hidangan ini enggak bisa kita temukan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Itulah tadi hidangan kesukaan RA Kartini! Mumpung masih dalam momen merayakan perjuangannya, yuk mari kita cobain makanan favorit beliau. Jangan lupa, yang nomor satu, Ayam Besengek, wajib dicobain ya! Soalnya itu makanan yang paling khas Jepara banget yang bisa kalian temukan di Jakarta. Stay Hungry, Stay Healthy!