Review Debat Pilpres II 2019: Infrastruktur Hati vs Impor Kuda Poni

Konten dari Pengguna
17 Februari 2019 23:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firdza Radiany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Capres no urut 01 Joko Widodo dan Capres no urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan usai Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres no urut 01 Joko Widodo dan Capres no urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan usai Debat Kedua Capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, (17/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Prabowo : ‘Unicorn itu yang online-online siang malam kuselalu online?’
ADVERTISEMENT
Jokowi :’ Bukan Pak, itu lagunya Saykoji.’
Prabowo : ‘Berarti yang My Little Pony?’
Jokowi : ‘Benar Pak. Saya suka Rainbow Dash sama Pinkie Pie.’
Prabowo : ‘Lah kita kok sepaham Pak. Saya juga suka Rainbow Dash dan Pinkie Pie. Kuda-kuda saya kasih nama itu semua.’
Tommy Tjokro : ‘Ayo silakan berdebat dan jangan sepaham. Ayo buat keributan agar netizen suka.’
Anisha Dasuki : ‘Harap semua tenang. Tolong apakah ada yang memperhatikan rambut saya seperti Amber Heard di film Aquaman..’
--
Jalaluddin Rumi berkata bahwa kebenaran adalah sebuah cermin di tangan Tuhan. Cermin itu jatuh dan pecah berkeping-keping. Tiap-tiap orang memungut satu keping lalu mereka bercermin dan mengira telah menemukan kebenaran.
ADVERTISEMENT
Di bumi Indonesia, cermin itu terpecah menjadi dua cermin.
Cermin yang satu dipegang Maia Estianty. Cermin yang satunya dipegang oleh Mulan Jameela.
Tentu saja bukan.
Semua selalu saja tentang Jokowi versus Prabowo.
--
Jika sejarah kalender di dunia dibagi menjadi 2 zaman, yaitu Before Christ (Era sebelum Isa lahir ) dan Common Era (Era setelah Isa lahir–tahun ke-1 dalam penanggalan).
Maka dalam sejarah kehidupan Ahmad Dhani, hidupnya terbagi menjadi dua zaman, yaitu MSMJ (Masa Sebelum Mulan Jameela) dan MMJ (Minum Madu Jahe). Bukan. MMJ adalah singkatan dari Masa Mulan Jameela.
Pada MSMJ, Ahmad Dhani menunjukkan dia adalah musisi jenius. Pada masa STMJ, maaf maksud saya MMJ, Ahmad Dhani seperti mengalami degenerasi berkarya dan cara bersikap. Bukan mengkiritisi keputusannya memilih kubu, tapi mengkritisi beberapa sikapnya yang tidak efektif dan berlebihan.
ADVERTISEMENT
Yang jelas situasi Ahmad Dhani masuk ke jalur politik adalah seperti malam-malamku bagai malam seribu bintang yang bertebar di angkasa bila kau di sini, 'tuk segera menerangi melintasi wangi yang selalu tersaji di satu sisi hati.
You sing, you lose. Jika anda menyanyi, anda kalah.
Pada kasus Ahmad Dhani yang terjerat UU ITE, sangat mengerikan jika kita tidak berhati-hati mengucapkan sesuatu di media sosial, maka oleh pihak tertentu akan menggunakan pasal karet UU ITE untuk “menghukum” kita, yang mana jurus ini digunakan oleh kedua belah kubu.
Tahukah kalian bahwa selain kasus “Koin Bu Prita” dan “Kasus Ahmad Dhani” sampai sekarang ada ribuan korban kasus UU ITE yang dilaporkan seluruh Inndonesia dan ada 257 orang yang dirugikan oleh pasal karet UU ITE yang tergabung dalam Paguyuban ITE?
ADVERTISEMENT
Tentu saja kalian tidak tahu, karena kalian lebih perduli dengan diri kalian masing-masing dan lebih perduli dengan feed Instagram. Yha~
Bagaimana dengan Anang Hermansyah?
Ah sudahlah kau curangi hati ini kau lukai aku.
--
Negara Indonesia ini ibaratnya adalah perusahaan. Perusahaan harus sibuk mencari laba dengan ide strategis dan aksi-aksi teknis untuk menuju kemajuan perusahaan.
Baik Jokowi dan Prabowo belum menunjukkan sebuah ide otentik dan kreatif yang secara komprehensif membawa negara ini ke arah maju.
Kita semua menunggu ide brilian dan out of the box dari Jokowi atau Prabowo, misal:
ADVERTISEMENT
Tapi kenyataan tak seindah itu kan Mulan Jameela…yha khan..~
__
Mana yang lebih buruk, orang yang berbuat salah atau orang yang mencari-cari kesalahan?
Jawabannya adalah orang yang mencari-cari kesalahan.
Sayangnya kedua belah pihak sama-sama suka mencari kesalahan, alih-alih menonjolkan kehebatan masing-masing.
__
Politik Indonesia ini semakin kesini adalah politik copy paste.
Yang satu bawa isu agama. Yang satunya bawa isu agama.
Yang satu menjelekkan yang lain. Yang satunya juga menjelekkan.
Yang satu gak nepatin janji. Yang satu bohong.
Yang satu naik motor. Yang satu naik kuda.
Yang satu bilang Foji. Yang satu bilang Four G.
Yang satu bijinya dua. Yang satu bijinya juga dua (kayaknya).
__
Politik Indonesia sekarang ini ibaratnya Jokowi dan Prabowo sedang ikut lomba Masterchef. Alih-alih sibuk memasak dengan bumbu resep terbaik, saat lomba baik Jokowi dan Prabowo malah sibuk menjelekkan masakan pesaing masing-masing. Padahal ternyata yang dimasak sama-sama mi instan.
ADVERTISEMENT
Lucunya penonton & pendukung masing-masing pihak malah sibuk berargumen bahwa masing-masing mi instan yang dimasak adalah sehat.
Ada Echo Chambers yang terjadi. Setiap orang teriak lalu teriakannya bergema di ruangannya sendiri.
__
Minggu 17 Februari 2019 telah dilakukan Debat Pilpres II 2019, mari kita bahas performa Jokowi dan Prabowo. Edisi debat ini khusus mempertemukan masing-masing Capres dari tiap kubu.
1. Jokowi
Jokowi tampil lebih percaya diri dan tegas dibanding debat pertama. Jokowi memulai pembukaan dengan tidak begitu baik. Jokowi langsung tancap gas dengan hal yang paling dikuasainya, yaitu infrastruktur. Selain itu, Jokowi berani menyebut banyak angka-angka data, yang data perlu dicek kembali.
Dalam pembahasan energi, Jokowi menyebutkan mengenai B20 sampai dengan B100. Padahal sejak lama kita sudah punya sabun colek B-29.
ADVERTISEMENT
Jokowi ini memang tipe marketing person, orangnya optimis. Butuh orang dekat yang bisa berfungsi sebagai rem dan memberi saran mengenai risk management.
Jokowi ini juga tipe penghapal data yang baik, jadi misal pertanyaan kenapa kita harus impor sebanyak 10 kali, beliau akan menjawab selalu dengan hal yang sama "jadi petani jagung itu berjasa… sehingga saat jagung dicampur susu dan keju namanya menjadi Jasuke…"
Untuk debat atau momen selanjutnya, Jokowi seharusnya lebih banyak senyum lagi dan bisa menjelaskan secara helicopter view alasan positif yang konkrit dari sisi ekonomi dan analisa dampak lingkungan terhadap pembangunan infrastruktur.
Jokowi jelas tidak merindukan sosok Ma’ruf Amin di sesi debat ini ataupun untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0 (bacanya four-point-zero atau four-point-0 sih?). Tapi, sepertinya doa Ma’ruf Amin kencang di belakang layar kali ini. (Kalau belum tidur ya, soalnya sudah jam 22.00 WIB sudah malam untuk sepuh).
ADVERTISEMENT
2. Prabowo
Prabowo ini kenapa ya make-upnya gak rata antara muka dan leher? Mukanya putih tapi lehernya cokelat. Apakah ini semacam donat kentang yang ditaburi gula bubuk di atasnya?Kami para penonton jadi agak terganggu. Mana ya lehernya Pak Prabowo?
Oh ya, Prabowo bisa banyak cari referensi MUA (Make Up Artist) yang bagus-bagus di Instagram untuk buat shading di leher.
Prabowo ini kadang suka bingungin. Suka bilang “berdiri di kaki sendiri” tapi nyatanya suka naik kuda. Prabowo juga berucap bahwa bumi, air, laut, dan api sebaiknya dikuasai oleh negara dan Avatar Aang.
Secara performa, Prabowo tidak tampil begitu siap. Awalnya meyakinkan lalu agak ‘kelelahan’ lalu menanjak lagi. Tim Prabowo tidak membekali data dan amunisi serangan yang cukup untuk ditanyakan ke Jokowi.
ADVERTISEMENT
Ada banyak masalah yang bisa ditanyakan seperti kebakaran hutan, reklamasi Teluk Benoa, tanah-tanah yang dimiliki oleh Jendral-Jendral yang di sekeliling Jokowi, penggusuran paksa bandara Kulon Progo dan Kertajati, realisasi Nawa Cita, realisasi Revolusi Mental, apakah kapabilitas masyarakat kita siap ikut Revolusi Industri 4.0, dll.
Prabowo harus banyak membaca informasi mengenai industri digital, bisa dimulai dengan menonton video YouTube si Atta Halilintar yang menyamar jadi gembel padahal udah kayak gembel (nirfaedah), tapi malah kayak gembel kesamber petir (halilintar). Prabowo juga bisa coba melihat video YouTube tips & trick Nia Ramadhani membuat Nasi Goreng Spesial, yang setelah dibuka turorialnya adalah menyuruh si Ijah.
Pada debat sesi ini jelas Prabowo kehilangan sosok Sandiaga Uno. At least, seharusnya Prabowo menggunakan jurus Sandiaga seperti “saya punya kenalan Pak Bambang yang tinggal di hutan….saya punya kenalan Mbak Yayuk yang kerja di bandara…”
ADVERTISEMENT
--
Metode debat edisi ini lebih cair seperti talk show. Sebaiknya untuk edisi debat selanjutnya (Ma’ruf Amin versus Sandiaga Uno), agar lebih lucu maka sebaiknya moderator-moderator diganti oleh Soimah, Irfan Hakim, Ramzi, dan Andhika Pratama. Sehingga debat edisi selanjutnya bertemakan “Liga Dangdut Indonesia “.
Konon. Di akhir debat Prabowo mendatangi Jokowi.
Prabowo : ‘Ide kamu itu bagus lho tadi..’
Jokowi : ‘Ide kamu kali…’
Prabowo : ‘Kamu…’
Jokowi : 'Ih kamyu...' (sambil pukul-pukul dada Prabowo)
(1 jam kemudian)
Jokowi : ‘Pak Prabowo..sudahi kamu-ih kamu-kamu di antara kita. Pak, sampeyan tau ndak.. selain menghubungkan antarkota dan pulau, saya juga bisa lho Pak membangun infrastruktur untuk hati Bapak…bisa itu Pak saya bangun tanpa konflik pula…’
ADVERTISEMENT
Titiek Soeharto : ‘Mas Wowooo……..’ (berurai air mata cinta menenteng biji salak sambil menaiki burung elang ala sinetron Indosiar dengan backsound lagu Careless Whisper-nya George Michael).
--
Oleh : @firdzaradiany