Coba-coba 'Main' Anggaran Penanganan COVID-19, Hukuman Mati Menanti

Firli Bahuri
Ketua KPK RI
Konten dari Pengguna
28 Juli 2020 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Firli Bahuri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
#FirliTalks
zoom-in-whitePerbesar
#FirliTalks
ADVERTISEMENT
Dalam rangka menunaikan tugas negara sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang Nomor 19 tahun 2019, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan kunjungan ke beberapa daerah di Indonesia untuk mensosialisasikan strategi dan program pemberantasan korupsi yang tepat, cermat, cepat, efektif serta efisien.
ADVERTISEMENT
Salah satu perwujudannya telah saya lakukan di beberapa daerah seperti Sulawesi Barat, Sumatera Selatan dan di Provinsi Bangka Belitung.
Saya melihat aparatur Pemda Bangka Belitung mulai dari gubernur, bupati, wali kota, forkopimda, ASN, pihak swasta dan warga masyarakatnya, betul-betul berupaya maksimal mengatasi penyebaran pandemi Covid-19. Saya kira wajar saja jika Bangka Belitung menjadi salah satu provinsi terbaik dalam penanganan Covid 19.
Meskipun demikian, saya tetap mengingatkan anggaran percepatan penanganan pandemi Covid 19 harus dijaga dan digunakan sepenuh-penuhnya bagi kepentingan masyarakat. Jangan coba-coba 'ngakali' apalagi berani menyelewengkan anggaran tersebut.
Hanya masalah waktu yang Insya Allah tidak terlalu lama bagi KPK, untuk mengungkap semua 'permainan' itu. Apalagi peran aktif serta gelombang dukungan masyarakat kepada KPK, kian besar setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Anggaran percepatan penanganan pandemi Covid-19 mulai dari pengadaan barang dan jasa serta penyaluran bantuan sosial selama masa pandemi, menjadi fokus pengawasan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagaimana tertuang dalam Pasal 6 huruf c UU Nomor 19 Tahun 2019.
Kami juga telah melakukan beberapa langkah antisipasi agar tidak terjadi tindak pidana korupsi dalam pemberian bantuan sosial terutama di masa pandemi ini, antara lain melakukan koordinasi dengan menko PMK, kemensos, kemendagri, kemenag, kemendes, dan kemendikbud untuk penggunaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS); mengeluarkan Surat Edaran penggunaan DTKS sebagai rujukan, dan pendataan di lapangan; dan rekomendasi mengenai keterbukaan data penerima, penyediaan saluran saran serta pengaduan masyarakat, salah satunya dengan Aplikasi JAGA Bansos yang di inisiasi oleh KPK.
ADVERTISEMENT
Mengenai korupsi, disebutkan bahwa kasus korupsi meningkat saat ada pengadaan barang dan jasa, mengeluarkan izin, dan saat tahun politik.
Berdasarkan kajian, Operasi Tangkap Tangan (OTT) ternyata tidak membuat seseorang berhenti korupsi karena hanya menimbulkan rasa takut semata.
Kejahatan ini sudah masuk sampai fase berjejaring karena dapat dilakukan secara sistematik, terstruktur dengan dampak sistemik.
Korupsi memiliki daya pikat kuat bagi setiap jiwa yang minim integritas, dimana kejujuran dan kebenaran mulai terasa getir bahkan pahit. Kegelapan yang bergelimang dosa didalamnya bak surgawi, membuat mata hati calon koruptor terpana meski semua itu fana.
Ada tiga pendekatan pemberantasan korupsi yang merupakan core business KPK dalam pemberantasan korupsi dan dilaksanakan secara holistik, integral sistemik, dan sustainable.
ADVERTISEMENT
Pertama, pendekatan pendidikan masyarakat untuk membentuk mindset dan culture-set segenap eksponen bangsa agar terbebas dari perilaku koruptif dan virus laten korupsi yang berurat akar di negeri ini
Yang kedua adalah pendekatan pencegahan dengan prinsip dan tujuan pencegahan untuk menghilangkan kesempatan atau peluang korupsi dengan cara perbaikan, penguatan hingga membangun sistem.
Dan yang ketiga, adalah pendekatan penindakan, dengan penegakan hukum yang tegas dan efektif, dapat menimbulkan kesadaran untuk taat, patuh pada hukum, bukan hanya sekadar membuat rasa takut akan sanksi semata.
ADVERTISEMENT
Ada keinginan untuk mengunjungi tempat bersejarah di Bangka Belitung yaitu tempat pengasingan Presiden Pertama RI, Bung Karno di Kota Muntok, Bangka Barat. Ini adalah bukti jejak sejarah bahwa Bangka Belitung sejak dahulu kala telah mengambil peran besar dalam perjuangan bangsa.
Kita tidak tahu, beberapa tahun ke depan, bisa saja dari Bangka Belitung tampil pemimpin-pemimpin nasional, pemimpin berintegritas, anti korupsi, yang dapat memenuhi cita-cita Founding Fathers, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dari Sabang sampai Merauke, mulai Miangas hingga Pulau Rote.