news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

1 Warga Positif COVID-19, Pemkab Hentikan KBM Tatap Muka di Lamba Leda, Matim

Konten Media Partner
2 Oktober 2020 17:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Sumber: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Sumber: istimewa.
ADVERTISEMENT
BORONG - Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur melalui Dinas Pendididikan dan Kebudayaan menginstruksikan kegiatan belajar mengajar tatap muka di Kecamatan Lamba Leda dihentikan. 
ADVERTISEMENT
Instruksi tersebut keluar pasca 1 warga Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, terkonfirmasi positif Covid-19, Rabu (30/9/2020).
"Karena di kecamatan itu yang ada warga positif Covid-19, maka, kami sudah keluarkan surat agar belajar tatap muka dihentikan sementara hingga 14 hari ke depan," ungkap Kadis P&K Kabupaten Manggarai Timur, Belasius Teto kepada media ini, Jumat (2/10/2020).
Basilius mengatakan, mulai Kamis (1/9/2020) dan selanjutnya, semua tingkat pendidikan di Kecamatan Lamba Leda kembali belajar dari rumah, baik daring maupun luring. 
Basilius menyebut, di sekolah yang tidak bisa belajar daring karena ketiadaan jaringan interenet, para guru berupaya kunjung ke rumah anak-anak. 
"Tentu kunjungan rumah ini harus mematuhi protokol kesehatan. Guru wajib ikuti protokol kesehatan saat melakukan kunjungan rumah. Begitu juga dengan siswa," ujar Basilius.
ADVERTISEMENT
Basilius menambahkan, tidak menutup kemungkinan, selanjutnya, pembelajaran tatap muka di seluruh sekola di Manggarai Timur dihentikan.
"Sementara waktu, pemerintah masih melihat perkembangan. Semoga saja tidak ada lagi penambahan kasus yang terkonfirmasi positif COVID-19," tambah Basilius. 
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Camat Lamba Leda mengatakan, sesuai petunjuk cepat dinas Pendidikan Matim, seluruh sekolah di wilayah Kecamatan Lamba Leda dirumahkan mulai tanggal 01 Oktober hingga batas waktu yang ditentukan. 
"Pihak sekolah diminta menggunakan metode daring atau sejenisnya untuk kegiatan belajar mengajar," kata Agus melalui sambungan telepon. 
Agus menjelaskan, hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi dini. Sebab, penumpang KM Sabuk Nusantara yang terkonfirmasi positif COVID-19 klaster Makassar di wilayah Lamba Leda, kemungkinan berinteraksi dengan penumpang lain dalam perjalanan dari Makassar yang sudah menyebar di hampir seluruh wilayah di Lamba Leda.
ADVERTISEMENT