12 Kecamatan di Sikka, NTT, Alami Kekeringan

Konten Media Partner
21 Oktober 2020 7:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi jagung di wilayah Kecamatan Kangae yang terdampak kekeringan. Foto : Albert Aquinaldo.
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi jagung di wilayah Kecamatan Kangae yang terdampak kekeringan. Foto : Albert Aquinaldo.
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Sebanyak 3.231,5 hektar lahan komoditi jagung di Kabupaten Sikka mengalami kekeringan. Dari data tersebut, sebanyak 12 dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sikka, Propinsi NTT, mengalami dampak kekeringan.
ADVERTISEMENT
Dari 12 Kecamatan yang terdampak kekeringan, Kecamatan Kangae merupakan kecamatan di Kabupaten Sikka yang paling banyak luas lahannya yang terdampak kekeringan. Luas lahan di Kecamatan Kangae yang terdampak kekeringan yakni 1.650,5 hektar.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian Sikka Mauritz Da Cunha melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kristianus Amstrong kepada media ini, Selasa (20/10/2020).
Kristianus Amstrong menjelaskan bahwa akibat kekeringan yang melanda Kabupaten Sikka, petani jagung di Kabupaten Sikka khususnya di 12 Kecamatan yang terdampak mengalami kesulitan ekonomi.
"Sebenarnya yang memantau harusnya pihak pemerintah tetapi kita dalam tahun ini karena COVID-19 yang terjadi di akhir Maret, sehingga dengan kekeringan yang terjadi pada saat itu, sepertinya tidak terlalu konsentrasi dalam hal penanganan karena kita juga dihadapkan dengan penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia," ujar Amstrong.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Kristianus Amstrong. Foto : Albert Aquinaldo.
Amstrong mengakui bahwa pemerintah lebih banyak memperhatikan penanganan COVID-19 dari pada kekeringan yang melanda beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sikka.
ADVERTISEMENT
Disebutkan kekeringan yang melanda beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Sikka diakibatkan oleh rendahnya curah hujan dan serangan hama ulat grayak.
"Kalau seandainya dibantu pada beberapa titik untuk dilakukan pemboran air, itu berarti akan sangat terbantu artinya walaupun mengalami kekeringan tetapi dengan sumber-sumber air yang juga kalau seandainya ada pada beberapa titik lahan petani, akan sangat terbantu," kata Amstrong.
Dikatakan, apabila dibandingkan dengan kondisi tahun sebelumnya, curah hujan tahun ini lebih rendah hingga mengakibatkan gagal panen.
Sementara itu, komiditi padi dan beberapa komoditi lainnya, kata Amstrong meskipun mengalami dampak kekeringan namun tidak sampai pada gagal panen seperti tanaman jagung.
Sementara itu, beberapa petani jagung yang ditemui di Desa Habi dan Desa Langir, Kecamatan Kangae mengeluhkan, stok jagung mereka mulai menipis dan ada yang terpaksa membeli jagung dari luar wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Mereka berharap, pada musim tanam tahun ini, Pemerintah Kabupaten Sikka membantu mereka dalam hal pengadaan bibit jagung karena akibat gagal panen, beberapa petani bahkan mengalami kekurangan bibit jagung untuk musim tanam tahun ini.
Kontributor : Albert Aquinaldo.