news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

18 Kali Gunung Ile Lewotolok Erupsi, Tinggi Kolom Abu Capai 1.000 Meter

Konten Media Partner
19 Januari 2021 22:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, NTT, Selasa (19/1/2021). Foto: Teddi Lagamaking
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Api Ile Lewotolok di Lembata, NTT, Selasa (19/1/2021). Foto: Teddi Lagamaking
ADVERTISEMENT
LEMBATA-Sebanyak 18 kali Gunung Api Ile Lewotolok meletus, Selasa (19/1/2021).
ADVERTISEMENT
Letusan tersebut terjadi sejak pukul 06.00-18.00 WITA, dan tercatat oleh Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok.
Dari data yang disajikan Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, menjelaskan bahwa, secara meteorologi cuaca disekitar kawah hingga lereng tampak cerah dan mendung, sementara angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dengan suhu udara mencapai 27.7°C.
Selain itu, secara visual, asap kawah bertekanan sedang, dengan warna putih dan kelabu dan intesitas tebal serta tinggi dari 300-1000 meter di atas puncak kawah.
Diketahui, pukul 06.00-12.00 WITA jumlah letusan sebanyak 9 kali, amplitudo 21-32 mm, durasi 25-40 detik. Hembusan sebanyak 34 kali, amplitudo 4-21.5 mm, durasi 15-35 detik. Tremor Non Harmonik sebanyak 1 kali, amplitudo 2 mm, durasi 60 detik.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada pukul 12.00-18.00 WITA jumlah letusan sebanyak 9 kali, amplitudo 8.5-30 mm, durasi 15-40 detik. Hembusan sebanyak 30 kali, amplitudo 2-24 mm, durasi 10-44 detik. Tremor Non-Harmonik sebanyak 5 kali, amplitudo 1-4 mm, durasi 25-72 detik. Tektonik Jauh sebanyak 1 kali, amplitudo 31 mm, S-P, tidak terbaca, durasi 357 detik.
Letusan ini juga disertai gemuruh dan dentuman lemah hingga sedang.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, A.Md Selasa (19/1/2021) juga merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok selalu waspada.
Pihaknya juga menghimbau, agar masyarakat, pengunjung, pendaki, wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak kawah dan di dalam area sektoral ke arah Tenggara sejauh 4 kilometer dari puncak kawah hingga ke pantai.
ADVERTISEMENT
Dihimbau juga agar masyarakat yang bermukim disekitar lereng gunung tidak terprovokasi dengan informasi letusan yang berbau hoax.
Selain itu, masyarakat juga perlu waspada ketika terjadi aliran lahar terutama pada DAS dan hulu di sekitar lereng.
Kemudian, masyarakat juga dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi adanya hujan vulkanis yang berpotensi terhadap gangguan saluran pernapasan.