2 Bentrokan Berbeda Terjadi di NTT pada Kamis, 2 Orang Tewas

Konten Media Partner
7 Juni 2019 7:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Lokasi bentrokan di Desa Manusak. | Dok. Istimewa
Pada Kamis (6/6), terjadi dua bentrokan di dua daerah di Nusa Tenggara Timur. Bentrokan pertama di Desa Manusak, Kabupaten Kupang, menewaskan seorang pelajar. Bentrokan kedua--yang peristiwanya tak saling berkaitan--terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, menewaskan satu orang warga.
ADVERTISEMENT
Berikut uraian peristiwanya:
Bentrokan di Desa Manusak, Kabupaten Kupang
Peristiwa ini bermula pada Rabu malam (5/6). Ketika itu, sedang digelar pesta pernikahan di Desa Manusak, tepatnya di rumah seorang warga bernama Lorens Mercues.
Malam semakin larut, berganti Kamis dini hari (6/6). Terjadi keributan di dalam tenda pesta antara dua kelompok pemuda dari dua perguruan bela diri yakni Kera Sakti dan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Ramos Horta Soares (19 tahun), pelajar dan anggota PSHT, ditikam sehingga kritis. Warga RT 22, RW 09, Desa Manusak, itu lantas dibawa ke RSUD Naibonat dan meninggal di rumah sakit pada pukul 06.30 WITA.
Kabar tewasnya Ramos memantik balas dendam.
Pukul 08.00 WITA, Kamis (6/6), keluarga dan kawan-kawan Ramos melakukan balas dendam dengan mendatangi dan merusak rumah Gaspar Dos Santos (65). Di rumah yang beralamat di RT 39, RW 16, Kelurahan Naibonat, itu, kelompok ini juga membakar sepeda motor Honda Supra X milik Gaspar, serta merusak benda-benda lain seperti 1 unit televisi dan beberapa kursi plastik.
ADVERTISEMENT
Sepeda motor yang dibakar warga. | Dok. Istimewa
Serangan kelompok ini melukai empat orang. Tiga di antaranya terkena panah, yaitu Markus Basilio (22), Amaro Antonio Virgilio Da Costa Gutteres (23) dan Andre Da Silva (21). Sedangkan Januario Hendrikus (58) terkena batu. Seluruh korban dibawa ke RSUD Naibonat.
Beberapa saat setelah bentrokan terjadi di rumah Gaspar, polisi bergerak cepat mengamankan lokasi kejadian. Polisi juga sudah memeriksa para saksi di pesta pernikahan dan mengetahui identitas pelaku penikaman terhadap Ramos.
"Saat ini, kita masih fokus untuk mengamankan bentrokan warga, setelah tewasnya korban," kata Kapolda NTT, Irjen Pol Raja Erizman, Kamis (6/7). (FP-05)
---
Bentrokan di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur
Peristiwa ini bermula pada Rabu sore (5/6). Ketika itu, dua kelompok pemuda dari Desa Nuba Lema Dua dan Desa Wewit berselisih.
ADVERTISEMENT
Perselisihan itu memicu pelemparan batu yang melukai seseorang dari kelompok Desa Nuba Lema Dua. Korban dibawa ke puskesmas setempat dan dirujuk ke RSUD Larantuka.
Pada Kamis pagi (6/6), korban pelemparan batu itu meninggal dunia dan kabar tewasnya orang ini memicu balas dendam sehingga terjadi bentrok kedua.
"Ternyata diketahui pada kamis pagi tadi meninggal dunia dan kemudian terjadi bentrok pagi tadi," kata Kepala Polres Flores Timur, AKBP Deni Abraham, Kamis (6/6).
Pasukan gabungan. | Dok. Istimewa
Menurut Deni, bentrokan itu juga melukai tiga orang lain. Adapun 100 anggota pasukan gabungan dari TNI-Polri bergerak cepat mengamankan lokasi bentrok. Area perbatasan kedua desa itu juga disekat.
Setidaknya 7 orang yang diduga terlibat telah ditangkap. (FP-01)