5 TKI Asal Lembata Pelaku Perjalanan dari Malaysia Positif COVID-19

Konten Media Partner
21 Agustus 2021 12:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Enam orang TKI asal Lembata dari Malaysia sedang menjalani pemeriksaan dokumen COVID-19 ketik tiba di Pelabuhan Laut Lewoleba. Foto : Teddi Lagamaking
zoom-in-whitePerbesar
Enam orang TKI asal Lembata dari Malaysia sedang menjalani pemeriksaan dokumen COVID-19 ketik tiba di Pelabuhan Laut Lewoleba. Foto : Teddi Lagamaking
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
LEWOLEBA - Sebanyak lima dari 11 orang pelaku perjalanan dari Malaysia asal Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur terpapar COVID-19.
ADVERTISEMENT
Pelaku perjalanan yang merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) itu tiba di Pelabuhan Lorens Say Maumere, Sikka menggunakan KM. Bukit Siguntang pada Jumat 20 Agustus 2021.
Hasil pemeriksaan Tim Gugus Tugas Sikka menemukan lebih dari 20 orang penumpangnya terpapar COVID-19.
"Rapid Antigen di Pelabuhan Maumere banyak penumpang yang terpapar termasuk Lembata ada 5 dari total 11 orang TKI," ungkap Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Lembata, Mathias Beyeng kepada wartawan di Pelabuhan Laut Lewoleba, Sabtu (21/8).
Mathias menyebut, para TKI tersebut mulai hari ini tiba di Lembata, namun diberangkatkan secara bertahap.
Untuk tahap pertama enam orang diberangkatkan dari Larantuka ke Lewoleba menggunakan transportasi reguler. Sementara lima orang lainnya dengan KM Banawa milik Pemda Lembata.
ADVERTISEMENT
"Enam orang baru tiba di Lembata, mereka negatif. Nanti lima orang lainnya dengan Kapal Pemda, KM Banawa. Tiba malam," tambahnya.
Terhadap lima orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu, kata Mathias, Gugus Tugas Kabupaten bakal memberikan pelayanan secara optimal.
"Kalau mereka semua dalam kondisi ringan atau tanpa gejala Isoman di desa masing-masing. Tapi kalau gejala berat isolasi di Puskesmas Lewoleba," pungkasnya.
Hingga kini Pemda Lembata masih memberlakukan PPKM level 4 dengan pengawalan protokol kesehatan sosial yang ketat dari berbagai unsur.
"Lima orang itu, tiga orang dari Kecamatan Ile Ape dan dua orang dari Kecamatan Omesuri. Mereka berlima itu ada satu anak-anak," pungkasnya.