Akibat Longsor, Gedung Perpustakaan SMPK Batarende Wolosambi, NTT Terancam Roboh

Konten Media Partner
26 Februari 2020 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung perpustakaan SMPK Batarende Wolosambi tampak menggantung akibat longsor. Foto: Arkadius Togo.
zoom-in-whitePerbesar
Gedung perpustakaan SMPK Batarende Wolosambi tampak menggantung akibat longsor. Foto: Arkadius Togo.
ADVERTISEMENT
MBAY-Hujan deras yang terjadi pada Jumat, 21 Februari 2020 menyebabkan tanah penyokong gedung perpustakaan SMPK Batarende Wolosambi di Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo mengalami longsor.
ADVERTISEMENT
"Setelah hujan deras pada hari Jumat, 21 Februari 2020, tanah penyokong atau tanah yang berada di bawah gedung perpustakaan kami longsor. Akibatnya, sebagian dari gedung ini melayang," ujar Kepala Sekolah SMPK Batarende Wolosambi, Mateus Mite, Selasa, (25/2/2020).
Matheus Mite melanjutkan bahwa dirinya khawatir gedung perpustakaan tersebut akan roboh.
"Kalau tidak segera dibuat tembok penyokong, saya khawatir gedung ini roboh. Sementara ini, saluran di belakang gedung sudah patah," ujarnya.
Matheus Mite menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan hal tersebut kepada Wakil Bupati Nagekeo dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Harapan kami agar kami dapat dibantu. Memang ini sekolah swasta milik yayasan, tetapi semoga ada jalan untuk kami. Karena itu, saya akan segera laporkan ke BPBD Nagekeo. Semoga nanti dapat dibangun tembok penyokong di sini," harapnya.
ADVERTISEMENT
Matheus Mite menduga bahwa longsor tersebut dipengaruhi oleh proses pelebaran Lapangan Wolosambi untuk pembangunan stadion mini.
"Pelebarannya sampai hampir mepet ke gedung. Mungkin karena itu, maka tanah penyokongnya tinggal sedikit.Sebelum ini tidak pernah terjadi longsoran," ujarnya.
Pimpinan DPRD Kabupaten Nagekeo, Yosefus Dhenga menyatakan bahwa kejadian longsor tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh Pemda Nagekeo.
"Harapan saya agar segera dibantu. Sebab kondisi gedung perpustakaan tersebut dapat runtuh sewaktu-waktu. Dan hal itu akan sangat membahayakan siswa dan guru," katanya.
Yosefus mengharapkan agar Pemerintah Desa Sawu dan Kepala Sekolah SMPK Batarende segera melaporkan kejadian tersebut secara resmi kepada Pemda Nagekeo.
"Harus segera masukan laporan resmi yang menyatakan bahwa telah terjadi bencana agar dapat segera dibantu. Tolong secepatnya, sebab keadaan ini berbahaya. Bukan saja untuk gedungnya, tetapi lebih kepada para siswa dan guru," harapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Plt Kepala BPBD Kabupaten Nagekeo, Agustinus Pone menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui kejadian tersebut.
"Kami sudah mengetahui longsoran tersebut. Sementara ini kami menunggu laporan resminya, sebagai dasar dan dokumen resmi bagi kami untuk menindaklanjuti kejadian tersebut," katanya.
Agustinus menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan kaji cepat di lokasi untuk menentukan tindakan yang diperlukan.
"Jika memang sudah ada laporan resmi, kami akan melakukan kaji cepat. Berdasarkan hasil kajian, kami akan upayakan untuk tindak lanjut, misalnya dengan membangun bronjong atau tembok penahan tanah, sesuai kebutuhan di lapangan. Sumber dananya dapat melalui dana tanggap darurat bencana," tegasnya.