Aksi Demonstrasi GMNI Sikka Berujung Ricuh

Konten Media Partner
9 September 2021 18:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis GMNI Sikka saat protes terhadap ucapan Wakil Ketua DPRD Sikka, Yosep Karmianto Eri. Foto : Albert Aquinaldo
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis GMNI Sikka saat protes terhadap ucapan Wakil Ketua DPRD Sikka, Yosep Karmianto Eri. Foto : Albert Aquinaldo
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Wakil Ketua DPRD Sikka, Yosep Karmianto Eri yang bertemu para massa pedemo di Kantor DPRD Kabupaten Sikka, Kamis (9/9) meminta agar para pedemo tidak berteriak seperti babi.
ADVERTISEMENT
Sontak, ucapan anggota DPRD Kabupaten Sikka dari Fraksi PKB Sikka ini pun memancing amarah para aktivis GMNI Sikka.
"Saya kebetulan koordinator untuk urusan menerima gerakan-gerakan aspirasi rakyat, sekali lagi saya minta teman-teman membacakan tuntutannya dan menyerahkan ke pimpinan, dari hasil itu, pimpinan akan mengundang OPD terkait di hari Senin supaya teman-teman GMNI juga datang dan kita audiensi bersama sehingga kita cari solusi bersama. Di pandemi COVID-19 ini, pikiran cerdas, pikiran berwibawa yang paling penting, tidak ada kita salahkan siapa-siapa tetapi solusi adalah jalan terbaik makanya ini solusi, silakan sampaikan aspirasi Anda, serahkan ke pimpinan," kata Manto Eri.
"Ini jalan keluar, jangan teriak-teriak seperti babi, ehh .. maaf," lanjut Karmianto Eri yang langsung di respons oleh massa pedemo.
ADVERTISEMENT
Massa pedemo langsung meneriaki ketua DPRD Kabupaten Sikka itu dengan menyebutnya tidak mempunyai etika.
Keributan pun mulai terjadi dan aparat kepolisian langsung dengan sigap berupaya mengamankan situasi yang mulai panas.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sikka Yosep Karmianto Eri langsung meminta maaf dan hendak mengklarifikasi ucapannya namun massa terlanjur emosional.
Ucapan itu berawal dari Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sikka, Yosep Karmianto Eri yang keluar untuk bertemu dengan massa pedemo dan menanyakan surat pemberitahuan aksi dari GMNI Sikka.
Saat itu, tampak pula Ketua DPRD Kabupaten Sikka, Donatus David, Ketua Fraksi PKB Sikka, Yosep Don Bosko dan anggota Fraksi Hanura, Wens Wege.
Menurut Karmianto Eri, hingga aksi itu digelar pada Kamis (9/9), GMNI Sikka belum bersurat ke DPRD Kabupaten Sikka sebagai sebuah lembaga terkait aksi yang akan dilakukan itu.
ADVERTISEMENT
Setelah sempat mengucapkan kata 'babi', Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sikka, Yosep Karmianto Eri segera meralat ucapannya dan meminta maaf kepada massa pedemo dari GMNI Sikka.
Ketua GMNI cabang Sikka, Alvian L. Ganggung bersama dua orang anggota GMNI Sikka kemudian mengambil sebuah tali rafia berwarna hitam dan hendak menyegel Gedung 'Kula Babong' itu.
Aksi itu pun langsung di cegah oleh aparat kepolisian yang sedang mengamankan jalannya aksi demonstrasi.
Aksi saling dorong antara aparat kepolisian dan massa pedemo pun terjadi.
Setelah saling dorong beberapa saat, aparat kepolisian langsung membubarkan massa pedemo dan meminta mereka untuk pulang.
Sebelum pulang, aksi adu mulut dan saling dorong antara aparat kepolisian dan massa GMNI Sikka sempat terjadi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ketua GMNI Sikka, Alvian L Ganggung kepada wartawan mengatakan GMNI Sikka mengutuk keras bahasa yang dikeluarkan oleh Wakil Ketua DPRD Sikka Yosep Karmianto Eri yang menyebut kata 'babi'.
"Kami mengutuk keras dan akan ada tindakan selanjutnya dan akan ada aksi yang sebesar-besarnya, Wakil Ketua DPRD itu dari partai PKB, namanya Yosep Karmianto Eri, sehingga kita mengambil tindakan untuk melakukan segel karena sebagai wakil ketua DPRD kan simbol ini," ujarnya.
Selain itu, Ketua GMNI Sikka, Alvian L Ganggung juga mengaku selain dibubarkan oleh aparat, ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat terhadap para aktivis GMNI Sikka yang melakukan aksi demonstrasi di gedung DPRD Kabupaten Sikka.
"Kami dibubarkan dan ada tindakan kekerasan oleh aparat, kami akan melakukan aksi lagi," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, pantauan media ini, tampak Kasat Intel Polres Sikka, Kasat Sabhara Polres Sikka dan beberapa anggota Polres Sikka lainnya yang bersitegang dengan massa pedemo menyebut aksi yang dilakukan GMNI Sikka hari ini tidak mempunyai ijin untuk melakukan aksi demonstrasi.
Setelah itu, tampak massa pedemo bergegas pulang dengan menggunakan sebuah mobil pikap berwarna putih.
Aparat Kepolisian Resor (Polres) Sikka sempat menawarkan para massa pedemo untuk naik ke mobil truk Dalmas Polres Sikka namun tidak diindahkan dan lebih memilih berdesak-desakan di mobil pikap itu.
Kontributor : Albert Aquinaldo