Bentrok di Manusak, Ramos Horta Meninggal, 3 Terkena Panah

Konten Media Partner
6 Juni 2019 14:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah seorang korban yang terkena panah saat bentrok berdarah di Desa Manusak, Kecamatam Kupang Timur, Kabupaten Kupang pada Kamis(6/6).Sumber foto : Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Salah seorang korban yang terkena panah saat bentrok berdarah di Desa Manusak, Kecamatam Kupang Timur, Kabupaten Kupang pada Kamis(6/6).Sumber foto : Istimewa.
ADVERTISEMENT
Kupang– Bentrokan berdarah terjadi di Desa Manusak, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis dini hari (6/6). Akibatnya, seorang pelajar bernama Horta Soares (19 tahun), warga Desa Manusak RT 22 RW 09, meninggal dunia. Sementara beberapa orang lainnya terluka.
ADVERTISEMENT
Aeal mula insiden berdarah yang menewaskan Ramos Horta Soares (19) bermula ketika ada pesta nikah di kediamasan Lorens Mercues, tetangganya yang tinggal di Perumahan 100, RT 19 RW 07 Desa Manusak. Kamis (6/6) dini hari sekitar pukul 02.30 WITA, terjadi bentrokan di dalam tenda pesta antara dua kelompok pemuda dari dua perguruan bela diri yakni Kera Saktid an PSHT. Saat bentrokan itu, korban Ramos Horta dari PSHT ditikam menggunakan benda tajam sehingga harus dilarikan ke RSUD Naibonat dalam kondisi kritis. Walau sempat mendapat pertolongan medis, korban akhirnya meninggal dunia sekitar pukul 06.30 WITA.
Salah satu kendaraan yang dibakar oleh kelompok yang terlibat bentrok.Foto oleh: florespedia/kumparan.com
Setelah mengetahui korban meninggal dunia, sekitar pukul 08.00 WITA, ada aksi balas dendam dari pihak keluarga korban dan kelompok dari salah satu perguruan silat.
ADVERTISEMENT
Massa yang melakukan aksi balas dendam merusaki rumah milik Gaspar Dos Sansos (65) warga di RT 039 RW 16, Kelurahan Naibonat. Dalam aksi itu, masa juga membakar satu unit sepeda motor Honda Supara X milik Gaspar dan merusak benda-benda lain seperti 1 unit televisi, dan beberapa kursi plastik.
Tak hanya itu, empat orang juga menderita luka-luka akibat terkena lemparan batu dan panah. Adapun korban yang terkena lemparan batu di kening bernama Januario Hendrikus (58). Sedangkan tiga korban yang terkena panah, yakni Markus Basilio (22), Amaro Antonio Virgilio Da Costa Gutteres (23) dan Andre Da Silva (21). Para korban kini berada di RSUD Naibonat untuk mendapat perawatan.
Menurut Kapolda NTT, Irjen Pol. Raja Erizman, saat ini polisi sudah mengantongi identitas pelaku penikaman terhadap korban, setelah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang saksi yang melihat kejadian itu
ADVERTISEMENT
"Saat ini, kita masih fokus untuk mengamankan bentrokan warga, setelah tewasnya korban," kata Erizman.
Situasi di lokasi hingga saat ini sudah mulai kondusif. Kendati demikia, aparat Polres Kupang masih melakukan penjagaan di lokasi.(FP-05).