Berstatus Probable, Anggota Satgas COVID-19 Nagekeo Meninggal Dunia

Konten Media Partner
16 Januari 2021 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasien berstatus probable yang meninggal dunia dibawa oleh petugas untuk dimakamkan dengan protokol kesehatan, Sabtu (16/1/2021).
zoom-in-whitePerbesar
Pasien berstatus probable yang meninggal dunia dibawa oleh petugas untuk dimakamkan dengan protokol kesehatan, Sabtu (16/1/2021).
ADVERTISEMENT
MBAY-Seorang Pegawai Negeri Sipil yang juga anggota Satgas COVID-19 Kabupaten Nagekeo dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Daerah (RSD) Aeramo Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo, Sabtu (16/1/2021) sekitar pukul 12.15 Wita.
ADVERTISEMENT
Dia meninggal dengan status probable dimana hasil rapid antigen positif.
Demikian disampaikan Juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Nagekeo Silvester Teda Sada, Sabtu (16/1/2021).
Silvester Teda Sada mengatakan pasien laki-laki ini berinisial MBV (53) status sebagai PNS pada Kantor BPBD Kabupaten Nagekeo, meninggal dunia pada Sabtu (16 Januari 2021) sekitar pukul 12.10 di Ruang Isolasi RSD Aeramo dengan diagnosa kematian gagal nafas.
"Kami tegaskan bahwa almarhum MBV adalah pasien dengan kasus probable, belum terkonfirmasi positif COVID-19," ujarnya.
Dijelaskan Silvester Teda Sada, pasien itu swab sudah diambil Jumat (15/1) kemarin dan hari ini dikirim ke Kupang bersama swab lainnya untuk dilakukan pemeriksaan PCR untuk menentukan diagnosa yang tepat.
ADVERTISEMENT
Namun, sebagaimana diidentifikasi dalam Buku Pedoman Penanggulangan COVID-19, karena beliau masuk rumah sakit disertai gejala kemudian meninggal, maka beliau disebut kasus probable dan harus dilakukan penanganan jenazah dan pemakaman dengan protokol COVID-19.
"Kita tetap menunggu hasil pemeriksaan PCR nya untuk menyatakan beliau meninggal terkonfirmasi COVID-19 atau bukan," ujarnya.
Dikatakan bahwa saat ini Tim Satgas Kabupaten Nagekeo sedang melakukan koordinasi persiapan pemakaman dengan protokol COVID-19.
"Almarhum MBV, dikenal sangat giat dalam tim Satgas bidang penanggulangan bencana termasuk COVID-19. Bekerja di BPBD Nagekeo sebagai pembantu bendahara. Kebetulan almarhum bisa mengendarai mobil, maka tugas lainnya adalah membawa mobil BPBD," ujarnya.
Dijelaskannya, riwayat almarhum sekitar Maret-April 2020, awal-awal kasus COVID-19 merebak di NTT, almarhum beberapa kali mengantar langsung sampel swab ke bandara Ende maupun Maumere untuk selanjutnya dikirim dengan jasa pesawat ke Kupang.
ADVERTISEMENT
Almarhum juga sering dipercayai tim Satgas untuk berkomunikasi langsung dengan pihak provinsi, terkait kesiapan maskapai penerbangan dan jasa Helikopter BPBD untuk mengantar sampel swab asal Nagekeo.
Terakhir bertugas pada Kamis 7 Januari 2021, ketika tim BPBD, PUPR, BLUD SPAM bersama DPRD turun survey lapangan terkait longsoran jalan pada ruas jalan Olakile Nagerawe, Kecamatam Boawae.
Almarhum tidak sampai lokasi survey. Hanya sampai di tengah jalan, depan kantor Lurah Olakile dan minta pulang bersama rekannya karena kurang enak badan.
Sejak Jumad, 8 Januari, alamarhum sudah tidak lagi berkantor karena sakit. Surat Keterangan Dokter per 11 Januari 2021 menyebut diagnosanya demam typhoid.
Kabar kepergiannya membawa duka buat keluarga dan para sahabat termasuk tim Satgas COVID-19 Kabupaten Nagekeo.
ADVERTISEMENT
"Kita semua berharap sambil berdoa, almarhum meninggal karena sakit bawaan, dan benar-benar bukan COVID-19," ujar Silvester Teda Sada.
Ia juga mengatakan, semoga almarhum MBV, salah satu pegiat penting Satgas COVID-19 Kabupaten Nagekeo, beristirahat dalam damai Tuhan, dan keluarga yang ditinggalkan mendapat penghiburan dan doa-doa.