Demo Mahasiswa di Sikka Tolak Harga BBM Naik, Ricuh

Konten Media Partner
6 September 2022 14:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto:Kericuhan antara mahasiswa yang berdemo dengan barikade polisi yang berjaga di Kantor DPRD Sikka, Selasa (6/09) siang. Foto:Mario WP Sina.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto:Kericuhan antara mahasiswa yang berdemo dengan barikade polisi yang berjaga di Kantor DPRD Sikka, Selasa (6/09) siang. Foto:Mario WP Sina.
ADVERTISEMENT
MAUMERE-Puluhan mahasiswa di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus terdiri dari PMKRI Cabang Maumere, GMNI Sikka, HMI Sikka dan IMM Sikka, menggelar aksi demonstrasi menanggapi keputusan pemerintah pusat menaikkan harga jual BBM.
ADVERTISEMENT
Aksi demonstrasi pada Selasa (6/09) pagi, diawali di Lapangan Kotabaru dan berakhir di Kantor DPRD Sikka. Sepanjang jalan menuju Kantor DPRD, mahasiswa berorasi dan menyampaikan penolakan terhadap keputusan pemerintah menaikkan harga jual BBM subsidi.
Pantauan media ini, sebelum memasuki Kantor DPRD Sikka, mahasiswa juga menggelar aksi bakar ban sambil menyampaikan orasi.
Usai membakar ban, mahasiswa bergerak memasuki Kantor DPRD Sikka. Kericuhan antar mahasiswa dan barikade polisi yang menjaga tak terhindarkan saat kedua belah pihak terlibat saling dorong.
Keterangan foto:Mahasiswa yang berdemo membakar ban di jalan masuk pintu gerbang Kantor DPRD Sikka. Foto:Mario WP Sina.
Mahasiswa memaksa untuk masuk ke dalam ruangan sidang Kantor DPRD, namun terhalang barikade polisi. Saling dorong ini menyebabkan 1 orang polisi dan tersungkur jatuh.
Tampak polisi yang memakai pelindung memukul menggunakan tongkat, namun tidak terkena pada mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Setelah ricuh tersebut, masa mahasiswa berusaha ditenangkan oleh polisi dan Wakil Ketua DPRD Sikka, Yosef Karmianto Eri.
Mahasiswa tetap memaksa untuk masuk ke dalam ruang sidang untuk berdialog dan menyampaikan kajian terhadap dampak kenaikan BBM.
Keterangan foto:Salah satu spanduk dalam aksi demo mahasiswa, Selasa (6/09) siang. Foto:Mario WP Sina.
Setelah terjadi perdebatan alot, kedua belah pihak akhirnya menyepakati untuk berdialog di dalam ruangan komisi antara perwakilan mahasiswa dan Anggota DPRD yang hadir kurang lebih 5 orang.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan, Cipatung Plus Kabupaten Sikka menilai, kebijakan pemerintah RI menaikkan harga BBM subsidi merupakan keputusan yang tidak tepat karena hanya akan mengorbankan kesejahteraan rakyat, khusunya rakyat kecil.
Cipayung Plus juga menyampaikan 5 point tuntutan yakni:
1.Cipayung Sikka menuntut agar pemerintah RI segera mencabut kembali kebijakan kenaikan harga BBM.
ADVERTISEMENT
2.Mendesak pemerintah untuk mencabut BLT BBM.
3.Menindak tegas mafi BBM dari hulu ke hilir.
4.Mendesak pemerintah agar lebih transparan dengan merinci dan menjelaskan kepada publik terkait kompensasi yang di maksud selain subsidi serta proses alokasinya.
5.Cipayung Sikka mendesak DPRD Sikka untuk segera menindaklanjuti point-point tuntutan tersebut hingga ke pusat pemerintah dan memberikan jaminan yang konkret.