Diduga Tolak Hubungan Intim, Ibu Muda di NTT Babak Belur Dihajar Suami

Konten Media Partner
28 Oktober 2020 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kekerasan. Sumber: shuterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan. Sumber: shuterstock.
ADVERTISEMENT
BORONG- Seorang ibu rumah tangga dari desa Satar Nawang, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur  BIJ (22), melaporkan suaminya ke Polres Manggarai Timur karena sudah tidak tahan lagi dengan tindakan sang suami, EGB (24), sering melakukan tindakan kekerasan terhadap dirinya.
ADVERTISEMENT
BIJ bersama keluarga melaporkan suaminya EGB ke Polres Matim pada Kamis (22/10/2020) Wita. Mereka melaporkan bahwa telah terjadi penganiayaan pada Rabu (21/10/2020).
Kepada media ini, Rabu (28/10/2020) pagi, BIJ mengaku, dirinya sudah tidak tahan lagi dengan kelakuan suaminya yang sering melakukan tindakan kekerasan sudah sejak 2017 lalu.
Kali ini ia sudah tidak tahan lagi, sehingga ia bersama keluarga melaporkan suaminya ke Polres Matim.
"Saya sudah tidak tahan lagi dengan dia punya kelakuan yang sering pukul saya sampe babak belur. Pokonya sejak tahun 2017 saya sering dipukul tapi saya  takut mau sampaikan ke orang. Saya sempat minta dia mau cerai karena dia sering pukul saya setiap kali pulang kerja,"  tutur BIJ di Borong.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan, kejadian Rabu (21/10/2020), dirinya sedang sakit bagian payudara sebelah kiri dan sedang menjaga anaknya yang sedang sakit.
Lalu sang suami memaksa untuk melakukan hubungan intim. Ia pun menolak karena masih sakit.
Tidak terima dengan penolakan itu, ia EGB langsung menganiaya BIJ dan mengakibatkan luka lebam di bagian pinggul, paha, kaki dan pelipis mata.
Usai memukul, sang suami juga menyita HP korban diambil kartunya, sehingga tidak bisa menelpon orang tuanya di Waso, Ruteng Kabupaten Manggarai.
"Kemarin dia memaksa saya untuk melakukan hubungan intim. Posisi saya masih sakit dan saya juga lagi jaga anak yang sakit. Karena saya tolak, dia lansung pukul saya sampe luka lebam semua di bagian belakang pinggul, paha, betis dan pelipis mata. Lau saya lari cari perlindungan ke tetangga dan saya lansung hubungi keluarga ke Ruteng untuk jemput saya. Saya sudah tidak akan mau lagi dengan dia, saya pilih pisah saja dengan dia daripada saya jadi budaknya dia terus," ungkap BIJ.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Matim, Iptu Deddy S. Karamoi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dugaan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga tersebut. 
Iptu Deddy menyebut, berdasarkan pengakuan korban, ia menolak berhubungan intim dengan suami karena lelah. 
"Kasusnya tengah ditangani. Penyidik masih akan meminta keterangan saksi-saksi," ungkap Dedi.