Dipicu Rebutan Charger HP, Adik Tebas Kakak Kandung dengan Parang hingga Kritis

Konten Media Partner
23 Januari 2021 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dipicu Rebutan Charger HP, Adik Tebas Kakak Kandung dengan Parang hingga Kritis
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
RUTENG - Fransiskus Sales Jermat (18) Pelajar asal Wudi, Desa Wudi, Kecamatan Cibal ditebas menggunakan sebilah parang oleh Yohanes Waur (16) adiknya sendiri hingga Kritis pada Jumat (22/1/2020) pagi.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Cibal, Iptu Heribertus D.E.Edot, kepada wartawan membenarkan pristiwa yang terjadi antara kedua kakak beradik kandung tersebut.
Berdasarkan keterangan pelaku YW, kata Iptu Heri, kejadian bermula ketika, YW adik korban, seharian telah bekerja membantu kedua orangtuanya memikul padi milik mereka dari kebun bawa ke rumah.
Saat sampai di rumah, dalam keadaan berlumpur dan lelah, pelaku menurunkan karung padi yang dipikulnya, namun saat bersamaan, pelaku bertemu dengan korban.
Selanjutnya, kata Iptu Heri, pelaku istirahat sejenak sambil mengambil handphone dan alat charger miliknya.
Saat itu, korban meminta alat charger untuk dipinjamnya, namun tidak diberikan pelaku karena handphone miliknya juga ingin dicas.
Sementara pelaku sedang mengecas hanphone, korban menyuruhnya untuk memasak nasi, namun pelaku menjawab kalau dirinya sedang lelah setelah memikul padi.
ADVERTISEMENT
Tak terima dengan respon adiknya itu, lanjut Iptu Heri, korban kemudian menghampiri pelaku, lalu mengambil alat charger secara paksa dengan mengeluarkan kata-kata dalam bahasa daerah "Ho,o Keta di Haeng'm Hau Laku" (saatnya saya mendapatkan kau) sambil mencekik leher pelaku.
Sontak, reaksi korban tersebut tidak disambut baik pelaku hingga pelaku mengeluarkan kalimat "jangan, sebelum kepala saya dipengaruhi setan".
Tak menghiraukan kata-kata pelaku, korban malah terus mencekik pelaku hingga membenturkan kepala pelaku di dinding rumah mereka.
Karena emosi pelaku meluap, ia mengatakan bahwa korban hanya tinggal di rumah dan tidak pernah membantu mengangkat padi milik mereka dari kebun.
Pelaku pun berontak hingga terlepas dari cekikan korban hingga melihat sebilah parang yang sedang berada tepat di samping sebuah rak yang berada di ruangan tengah rumah, lalu menebas korban di bagian lengan.
ADVERTISEMENT
Karena itu, korban lari keluar rumah, lalu diikuti pelaku dengan tebasan parang tepat di bagian punggung.
Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami enam luka sayatan parang yakni tiga luka besar di bagian lengan kiri dan tiga di bagian punggung hingga dilarikan ke Puskesmas Pagal untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sementara sekitar pukul 11.00 Wita, pelaku diamanakan anggota Polsek Cibal bersama Bhabinsa Koramil 1612/01 Cibal, Sertu Belasisus Not, untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya dengan barang bukti sebilah parang milik pelaku.
Kedua kakak beradik ini berstatus pelajar yang saat ini tengah menempuh pendidikan di salah satu sekolah menengah kejuruan di Kota Ruteng.
Kontributor : Engkos Pahing.