DLH Kabupaten Sikka Diduga Jual Batu di Lokasi Pemakaman COVID-19

Konten Media Partner
15 September 2021 18:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi pemakaman COVID-19 di Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi pemakaman COVID-19 di Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
MAUMERE – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sikka diduga menjual material berupa batu di lokasi pemakaman COVID-19 di Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi, selain batu, tanah urug juga di duga di jual oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sikka.
Menanggapi informasi itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sikka, Silvester Saka yang berhasil di konfirmasi media ini melalui telepon genggamnya, Rabu (15/9) menjelaskan bahwa hal itu terpaksa di lakukan karena pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sikka tidak memiliki angggaran untuk mengoperasikan alat berat.
“Dinas saya itu tidak ada uang, saya punya peralatan berat membutuhkan biaya besar dan kami tidak ada anggaran, ini yang jadi soal,” tandas Sil Saka.
Ia kemudian menjelaskan bahwa hal itu bermula ketika ia menunjuk salah satu rekanan di Kabupaten Sikka sebagai mitra kerja untuk penanganan KLB DBD beberapa waktu lalu untuk mengangakat sampah di 7 wilayah kecamatan di Kabupaten Sikka.
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan bahwa ada beberapa pihak luar yang diduga telah melakukan pencurian materila di lokasi itu sebanyak tiga mobil truk.
Namun, Silvester Saka mengakui bahwa penjualan material berupa batu itu terpaksa dilakukan untuk membeli makanan dan minuman untuk mereka yang bekerja mencungkil batu guna mempersiapkan pemakaman jenazah COVID-19 di lokasi itu.
“Angkat batu manual itu tidak bisa, pake alat berat, kami punya exavator itu rusak, anggaran tidak ada, BBM juga tidak ada, sementara makan minum, kerja dari pagi sampai pagi, ada dinas mana yang perhatikan kami,” jelasnya.
Sil Saka juga mengaku sudah melalukan klarifikasi terkait laporan itu di DPRD Kabupaten Sikka.
“Saya bilang hal seperti itu tidak ada, kami ini sengsara, BBM untuk melayani 7 kecamatan dengan mobil-mobil yang rusak ini saja kita sudah stres, tambah lagi yang di pemakaman COVID-19. Memang ada dana COVID-19 itu tapi ketika kita minta susah sekali dan apalagi ini saya punya staf yang kerja dari pagi ke pagi itu, saya juga bingung,” tandasnya lagi.
ADVERTISEMENT
Silvester Saka mengakui penjualan batu di lokasi pemakaman COVID-19 dilakukan sekitar dua atau tiga kali untuk memenuhi kebutuhan makan minum dan kebutuhan lainnya. Sedangkan batu yang lainnya di gunakan untuk pembangunan turap di Wuring, bukan di jual oleh DLH Kabupaten Sikka.
Terkait informasi bahwa selain batu, DLH Kabupaten Sikka juga diduga menjual tanah urug yang ada di lokasi pemakaman COVID-19, Silvester Saka dengan tegas membantahnya.
Kontributor : Albert Aquinaldo