news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gunung Ile Lewotolok Lembata Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu 1.000 Meter

Konten Media Partner
15 Juni 2021 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Api Ile Lewotolok ketika erupsi pada pukul 10.00 wita, hari ini. Foto : Teddi Lagamaking
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Api Ile Lewotolok ketika erupsi pada pukul 10.00 wita, hari ini. Foto : Teddi Lagamaking
ADVERTISEMENT
LEWOLEBA - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali erupsi.
ADVERTISEMENT
Pada erupsi kali ini, tinggi kolom abu mencapai 1000 meter dari puncak kawah itu dan merupakan yang paling tinggi sejak sepekan terakhir.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian memastikan erupsi masih berlangsung lama.
Pihak PPGA bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga belum bisa memastikan kapan status siang (level III) gunung kembali normal.
"Tinggi kolom abu dari 500-1000 meter. Periode pengamatan sejak pukul 06.00-12.00 Wita, hari ini", terang Ara Kian dalam laporan yang diterima wartawan, Selasa (15/6).
Erupsi selama ini menurut Stanis bersifat terbuka (open system). Ini artinya erupsi akan diikuti dentuman dan gemuruh lemah, sedang dan kuat.
"Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat. Suhu udara 28.1°C dan kelembaban udara 65.4 %", ujar Ara Kian.
ADVERTISEMENT
Dilaporkan juga bahwa, secara visual sejak pagi hingga siang gunung tampak jelas, meski sesekali terjadi kabut di sekitar puncak kawah.
Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 500-1000 meter di atas puncak kawah.
Teramati juga letusan dengan tinggi kolom abu mencapai 1000 meter, berwarna asap putih dan kelabu.
"Letusan berjumlah : 1, Amplitudo 13 mm, durasi 25 detik. Tremor Non-Harmonik sebanyak 3, Amplitudo 5-11.6 mm, durasi 22-441 detik. Tremor harmonik, jumlah 1, Amplitudo 5.8 mm, durasi 11 detik", tulis Ara Kian dalam laporannya.
"Erupsi ini bakalan lama, apalagi kadang seharian tidak ada erupsi lalu kembali erupsi lagi, tapi tim masih kaji", tukasnya.
ADVERTISEMENT
Terhadap ini, Ara Kian menghimbau agar warga tidak boleh beraktifitas dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung, serta selalu gunakan masker atau alat penutup hidup untuk antisipasi ISPA.