news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kabupaten Sikka Jadi Lokasi Program Percepatan Perhutanan Sosial dari KLHK

Konten Media Partner
16 November 2021 19:48 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan foto: Sekertaris Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Ir.Erna Rosdiana, M.Si, saat memberikan cendera mata kepada Bupati Sikka, Selasa (16/11). Foto: Mario WP Sina.
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan foto: Sekertaris Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Ir.Erna Rosdiana, M.Si, saat memberikan cendera mata kepada Bupati Sikka, Selasa (16/11). Foto: Mario WP Sina.
ADVERTISEMENT
MAUMERE-Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo mengapresiasi Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang memilih Kabupaten Sikka menjadi satu dari 4 kabupaten yang melaksanakan program percepatan perhutanan sosial (Forest Programme V) kerja sama Pemerintah Indonesia dan Jerman.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan Pemkab Sikka akan mendukung penuh pelaksanaan program percepatan perhutanan sosial ini.
Demikian disampaikan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo saat membuka pelaksanaan sosialisasi Forest Programme V Social Foresty Support di aula Hotel Capa, Selasa (16/11) pagi.
Pada kesempatan itu, Bupati Sikka mengharapkan para kepala desa yang menjadi lokasi pelaksanaan Program Forest Programme V Social Foresty Support untuk mendukung penuh implementasi program perhutanan sosial ini.
"Para kepala desa mari kita sambut program ini dengan memberikan dukungan yang luar biasa. Program ini harus sukses. Harapan saya para camat dan kepala desa untuk pelajari betul sosoalisasi program ini. Saya mau program ini jadi kenangan istimewa bagi masyarakat Sikka sebelum saya akhiri jabatan saya di tahun 2023," ungkap Bupati Sikka.
ADVERTISEMENT
Koordinator Provinsi NTT FP V, Ir.Timbul Batubara, M.Si, mengatakan, kegiatan sosialisasi Forest Programme V ini terselenggara atas kerjasama yang baik dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi NTT dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Sikka.
Dikatakan Timbul Batubara, pelaksanaan sosialisasi ini merupakan salah satu skema penguatan implementasi kebijakan perhutanan sosial.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan lintas sektoral untuk pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan fungsi lahan kawasan hutan bagi masyarakat baik dari segi sosial, ekologi dan ekonomi bagi masyarakat di sekitar wilayah hutan tersebut," ungkap Timbul Batubara.
Lanjutnya, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun presepsi yang sama, baik kebijakan dan teknik operasional di tingkat dasar pada setiap stakeholder yang terlibat secara bersama sama, sekaligus meningkatkan pemahaman kepada masyarakat yang tinggal di wilayah hutan sosial kemasyarakatan di wilayahnya masing masing.
Keterangan foto: Para Camat dan Kepala Desa saat sosialisasi Forest Programme V Social Foresty Support di aula Hotel Capa, Selasa (16/11) pagi.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Ir.Erna Rosdiana, M.Si, mengungkapkan, Perhutanan Sosial sebagai salah program prioritas nasional yang mendapat perhatian khusus dari presiden Jokowi sebagai salah satu program pemerataan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, melalui pemberian akses legal pada masyarakat untuk mengelola hutan dan melakukan peningkatan kualitas lingkungan dan kualitas kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, Kabupaten Sikka adalah salah satu dari empat Kabupaten di Indonesia yang terpilih untuk melaksanakan program Forest Programme V Social Forestry Support ini.
Dirinya meminta dukungan dari para pihak terutama Pemda dan semua stakeholder terkait yang ada di daerah ini untuk berperan aktif seperti dinas terkait para camat dan kepala desa di wilayah masing masing untuk menyukseskan program tersebut.
"Poin pentingnya, kerjasama ini merupakan kegiatan bersama yang didedikasikan khusus sebagai perhatian dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bagi masyarakat Kabupaten Sikka. Sehingga keberhasilan ini menjadi sukses story bagi kita bersama untuk Indonesia," ungkap Ir.Erna Rosdiana, M.Si.
ADVERTISEMENT
Dikatakannya, dalam melaksanakan program ini, Pemerintah Indonesia menjalin kerjasama bilateral dengan pemerintah Jerman untuk mensukseskan Forest Programme V Social Forestry Support.
Untuk itu kami meminta kerja sama dalam mendorong pencapaian perhutanan sosial dan peningkatan usaha bisnis di Kabupaten Sikka," ungkap Ir.Erna Rosdiana, M.Si.
Untuk diketahui, program Forest Programme V Social Foresty Support ni merupakan program kerja sama Pemerintah Indonesia dan Jerman.
Terdapat 4 lokasi pelaksanaan program FP V yaitu Kabupaten Sanggau di Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Sikka di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Garut di Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Madiun di Provinsi Jawa Timur.
Pantauan media ini, kedatangan Sekretaris Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Koordinator Provinsi NTT, Direktur Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat, dan Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo disambut dengan Tarian Hegong dan Huler Wair oleh seorang tokoh adat.
ADVERTISEMENT
Hadir dalam sosialisasi, Sekretaris Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Ir.Erna Rosdiana, M.Si, Koordinator Provinsi NTT, Ir.Timbul Batubara, M.Si, Direktur Penanganan Konflik Tenurial dan Hutan Adat, Muhammad Said, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, para camat dan kepala desa yang menjadi lokasi pelaksanaan Forest Programme V Social Foresty Support.