Kisah Pilu Warga Sikka: Melahirkan Sendiri lalu Kepala Bayi Tertinggal di Perut

Konten Media Partner
16 Juli 2020 7:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi. Foto: Photographytalk.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. Foto: Photographytalk.com
ADVERTISEMENT
MAUMERE- Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka, EK mengalami peristiwa memilukan saat berusaha melahirkan bayinya seorang diri di rumahnya, Minggu (12/7).
ADVERTISEMENT
Kapolsek Kewapante, Iptu Margono, mengungkapkan pihaknya mendapatkan informasi dari Puskesmas Hewokloang tentang ada ibu melahirkan lalu kepala bayinya tertinggal di dalam perut ibunya. Menurut dokter, ibu tersebut melahirkan prematur karena kecapean usai berjalan kaki ke rumahnya.
"Jadi menurut dokter, ibu ini memang melahirkan prematur karena kecapean usai berjalan kaki ke rumahnya. Apakah ada perbuatan pidana atau tidak, kita sedang dalami," ungkap Margono saat dihubungi, Selasa malam (15/7).
Margono membeberkan kronologi kejadian, di mana pada Sabtu (11/7) pukul 08.00 WITA, ibu sang bayi mengikuti acara atap rumah milik saudaranya. Pada pukul 19.00 WITA, ibu ini pulang ke rumah bersama kakak iparnya sambil menggendong anak kandungnya berusia 3 tahun.
Jarak dari tempat acara dengan rumah sang ibu diperkirakan 500 meter dengan kondisi jalan rabat dan tanjakan. Tiba di rumah, sang ibu mengeluhkan kalau dirinya kecapean sekali.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 20.00 WITA, ibu ini pergi ke WC untuk buang air kecil. Akan tetapi karena terlalu lama, anak kandungnya memanggil tetapi ia menjawab dan melarang anaknya jangan mengikutinya.
Pada pukul 02.00 WITA, sang ibu pergi ke WC hendak buang air kecil lagi, namun saat di WC, ia melahirkan bayinya.
Karena merasa panik dengan situasi saat itu, kemudian sang ibu dengan caranya menarik tubuh bayi dan keluar tanpa kepala. Tubuh bayi itu kemudian disimpan dalam plastik berwarna merah lalu digantung pada atap WC.
Selanjutnya pada pukul 06.30 WITA, ia menuju ke Watublapi untuk menemui bidan Desa Kajowair. Pada pukul 08.05 WITA, sang ibu tiba di Puskesmas Hewokloang bersama seorang bidan Desa Kajowair dan mendapatkan pertolongan medis mengeluarkan ari-ari dan kepala bayi yang ada di dalam perutnya.
ADVERTISEMENT
Pada pukul 10.00 WITA, bidan desa bersama suami sang ibu mengantar kepala bayi ke rumah mereka di Kajowair.
Margono mengungkapkan peristiwa tersebut belum ada laporan polisi, tetapi karena ada informasi yang diperoleh maka polisi melakukan penanganan.
-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.