IMG-20210508-WA0050.jpg

Komunitas Huruf Kecil, Media Pengembangan Karakter Anak-anak Sikka

9 Mei 2021 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan Pandemic Fun Camp Komunitas Huruf Kecil. Foto  : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Pandemic Fun Camp Komunitas Huruf Kecil. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Komunitas Huruf Kecil, begitulah nama komunitas yang dibentuk pada 14 Februari 2018 lalu ini.
ADVERTISEMENT
Komunitas ini menjadi tempat atau media bagi anak-anak di Kabupaten Sikka untuk pembentukan karakter.
Menurut Qikan, salah satu pendamping Komunitas Huruf Kecil yang ditemui florespedia pada Sabtu (8/5) bahwa Komunitas Huruf Kecil merupakan rumah bagi anak-anak untuk belajar hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Meski kegitan-kegiatan yang dilakukan di Komunitas Huruf Kecil terbilang sederhana, tetapi pemilik nama lengkap Kristina Beatrix Nong Goa ini mengaku, mampu merubah karakter anak-anak yang tergabung dalam komunitas tersebut.
"Contohnya, pensil warna biasanya 12 warna. Lalu, kami bagi satu anak cuma lima warna. Mau tidak mau ketika menggambar, mereka harus meminjam. Jadi, mau pinjam di teman, harus bilang tolong pinjamkan pensil warna. Ketika dipinjamkan, bilang terima kasih. Hal kecil lainnya, pensil yang disiapkan tidak diruncing oleh pendamping. Jadi, nantinya kakak-kakak yang akan meruncing pensil bagi adik-adik," urai Qikan.
Pembelajaran kakak menuntun adik dalam Komunitas Huruf Kecil. Foto : Istimewa
Selain itu, ada beberapa materi yang seharusnya diberikan kepada remaja atau kaum muda, juga diberikan kepada anak-anak yang tergabung dalam Komunitas Huruf Kecil namun dengan metode untuk anak-anak.
ADVERTISEMENT
"Misalnya tema tentang Korupsi, atau tentang gender dan beberapa tema yang berat untuk anak-anak tetapi kami berikan ke mereka dengan metode yang kami sesuaikan dengan usia mereka dan contoh-contoh nyata yang biasa mereka lakukan. Misalkan terlambat ke sekolah atau seperti saat kegiatan Pandemic Fun Camp kemarin itu kami ajarkan mereka tentang gender tetapi dengan metode yang sangat sederhana sekali," jelas mantan penyiar radio Sonia FM ini.
Selain pengembangan karakter, Qikan dan teman-temannya juga melakukan kegiatan pengenalan profesi yang tidak pernah terlintas dalam benak anak-anak.
"Kami pernah bawa mereka ke dokter gigi, yang selama ini kalau mendengar dokter gigi pasti anak-anak takut, tapi ternyata setelah mereka mengenal alat-alat yang digunakan dokter gigi, mereka jadi paham. Kami juga pernah kolaborasi dengan seniman tato di Maumere. Disana kami memperkenalkan mereka dengan para seniman tato, tujuannya adalah kami mau anak-anak ini hidup berdampingan dengan beragam orang dan tidak semua orang kita bisa nilai dari penampilan fisiknya," jelas Qikan.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, menurut Qikan, sudah banyak anak-anak yang tergabung dalam Komunitas Huruf Kecil banyak mengalami perubahan karakter menjadi lebih baik.
"Ada anak yang pada awal masuk ketika meminta tolong temannya atau kepada kakaknya dengan tidak menggunakan kata tolong tetapi kita mulai ajarkan bahwa kalau dengan orang yang lebih tua harus panggilnya kakak, dan itu berhasil, dan kami memang kadang sengaja untuk tidak runcingkan pensil, tidak keluarkan kertas supaya yang kakak-kakaknya itu punya peran dan adik-adiknya bisa mempraktekkan meminta tolong kepada kakak-kakaknya," kata Qikan.
Kegiatan Pandemic Fun Camp Komunitas Huruf Kecil. Foto : Istimewa
Masih ada banyak lagi kegiatan dalam Komunitas Huruf Kecil yang dilakukan untuk pembentukan karakter mereka.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Komunitas Huruf Kecil banyak dilakukan diluar ruangan, hal itu guna menghindari rasa jenuh pada anak namun tentu saja dengan persetujuan orang tua mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Mereka lebih fun dan banyak terlihat bakat mereka tergali itu saat mereka bermain langsung di tanah, rumput. Konsep pendidikan formal agak kami beri jarak. Mereka tetap bermain, tapi ada nilai pendidikan yang mereka ambil. Itulah mengapa di Huruf Kecil, kami itu lebih cenderung mengajak seperti bilang ayo kita bermain, daripada ayo kita belajar. Karena banyak anak yang sekarang lebih sering belajar sehingga kurang waktu bermain atau lebih sering bermain sampai lupa belajar. Huruf Kecil berusaha padukan keduanya," papar Qikan.
Ia mengungkapkan program menarik di setiap Sabtu, yaitu Celengan Huruf Kecil. Menurutnya, anak-anak diajarkan untuk menyumbangkan berapa saja uang yang dimiliki untuk dipakai lagi membeli kebutuhan anak-anak dan pernah mereka mengajak anak-anak komunitas untuk peduli terhadap para korban bencana alam.
ADVERTISEMENT
Hingga tahun ketiga ini, jumlah anak-anak yang tergabung dalam Komunitas Huruf Kecil kurang lebih sudah mencapai 100 orang dengan 12 orang pendamping dari berbagai latar belakang profesi.
Kontributor : Albert Aquinaldo.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten