Krisis Air, Warga Ulupulu NTT, Pakai Air Embung yang Kotor untuk Mandi dan Cuci

Konten Media Partner
26 Oktober 2020 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Air embung yang keruh dan kotor dipakai oleh warga Desa Ulupulu 1, Kabupaten Nagekeo. Foto: Arkadius Togo.
zoom-in-whitePerbesar
Air embung yang keruh dan kotor dipakai oleh warga Desa Ulupulu 1, Kabupaten Nagekeo. Foto: Arkadius Togo.
ADVERTISEMENT
MBAY-Sudah 5 bulan terakhir ini warga Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo merasakan dampak kemarau panjang yang menyebabkan sejumlah sumber air untuk kebutuhan sehari-hari kering.
ADVERTISEMENT
Salah seorang warga Desa Ulupulu 1, Aris kepada media ini Senin (27/10/2020) mengungkapkan sudah lima bulan terakhir, warga mengambil air untuk kebutuhan mandi dan cuci di Embung Malabunga.
Jarak antara rumah dan embung tersebut sekitar tiga kilometer. Ia mengaku dalam sehari bisa mengambil air sebanyak tiga kali untuk memenuhi kebutuhan mandi dan cuci.
" Warga ambil air di embung untuk kebutuhan mandi dan cuci sudah 5 bulan terakhir ini. Memang kondisi airnya kotor dan berkeruh, tetapi warga tidak punya pilihan lain lagi. Air yang diambil dipakai untuk mandi dan mencuci pakayan dan kebuhan WC," ujarnya.
Sementara untuk kebutuhan memasak dan minum, dirinya membeli air yang dijual pakai mobil.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada uang kita beli air di viber yang dijual itu. Harganya Rp.50.000 satu viber," ujarnya.
Sementara Kepala Desa Ulupulu 1 Emilianus Meze ketika dikonfirmasi terkait kekeringan, membenarkan kondisi ini.
Dijelaskan sejak Juli-Oktober 2020 Warga Desa Ulupulu 1 mengalami bencana kekeringan.
Menurutnya jaringan air bersih di wilayah desa tersebut memang ada. Namun semua jaringan air bersih itu debit menurun. Sehingga warga untuk mendapatkan air 10 liter saja terpaksa mengantri berjam-jam.
Selain itu kebutuhan warga untuk Mandi Cuci kakus (MCK) warga terpaksa memgambil air dari Embung Malabunga.
Untuk mengantisipasi dampak kekeringan yang dialami warga, pihak pemerintah desa telah melakukan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Nagekeo.
"Terkait hal itu kita sudah keluhkan ke tingkat Kabupaten dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Nagekeo. Atas keluhan itu beberapa hari yang lalu Dinas Sosial dan BPBD telah membantu air bersih," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Emilianus Meze berharap, bantuan air bersih itu bisa dilakukan secara terus menerus sampai musim kemarau berhenti.
"Harapannya semoga bisa berlanjut terus sampai kemarau berhenti," ujar dia.