Lahan Relokasi Pemukiman Lembata Mulai Dibersihkan, 160 Rumah Akan Dibangun

Konten Media Partner
21 April 2021 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto : Lokasi Waisesa di Kecamatan Ile Ape yang menjadi salah satu lahan relokasi rumah tinggal korban bencana asal Desa Tanjung Batu.
zoom-in-whitePerbesar
Foto : Lokasi Waisesa di Kecamatan Ile Ape yang menjadi salah satu lahan relokasi rumah tinggal korban bencana asal Desa Tanjung Batu.
ADVERTISEMENT
LEWOLEBA - Lahan relokasi seluas 3,8 hektare di areal Waisesa, Kecamatan Ile Ape sudah mulai diratakan dan dibersihkan untuk kebutuhan relokasi pemukiman warga korban bencana alam.
ADVERTISEMENT
Lokasi itu bakal dibangun pemukiman rumah tinggal untuk warga asal Desa Tanjung Batu yang pada bencana dua pekan lalu menghancurkan sebagian besar rumah penduduk.
Pembersihan lokasi menggunakan satu unit alat excavator dilakukan sejak tiga hari yang lalu. Lahan pertanian dan peternakan milik Keluarga Lamataro ini dihibahkan secara ikhlas oleh pemilik lahan.
Alwan Pitang Lamataro yang adalah pemilik lahan pun sudah merelakan lokasi di hamparan bukit Waisesa tersebut dijadikan pembangunan relokasi rumah tinggal.
"Saya beri tanah ini untuk semua masyarakat desa. Semua orang kesusahan, pemerintah desa dekat sama kami Suku Lamataro maka saya sebagai ketua suku dengan keluarga yang lain, kami ikhlas berikan lahan ini untuk "Lewotana Ribu Ratu", kata Pitang Lamataro saat ditemui di pondok kebun miliknya di Waisesa, Senin (20/4).
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Tanjung Batu Nurdin Nama mengatakan bahwa, di atas lahan itu akan dibangun sebanyak 160 unit rumah tinggal untuk masing-masing KK.
Secara pribadi dia juga sudah berkomunikasi dengan keluarga yang mempunyai sebidang lahan di dekat tanah yang sudah dihibahkan itu.
Dia meminta lokasi tanah tersebut juga bisa dihibahkan supaya dapat dijadikan jalan masuk menuju ke areal relokasi Waisesa sesuai masterplan dari pemerintah pusat.
"Supaya bangun kampung ini dari jalan sampai di atas. Sesungguhnya jalan itu kami buka untuk material ke sini untuk pekerjaan ini juga. Harapannya keluarga hibahkan tanah untuk kepentingan kita sama-sama," tandasnya.
Camat Ile Ape Simon Langoday menyebut total lahan yang harus disiapkan untuk relokasi 10 desa dari Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur adalah 85 hektar. Beberapa diantaranya tersebar di lokasi Lagado, Duliwoho, Waisesa, Wuka dan Hurung.
ADVERTISEMENT
"Sekarang kita sudah tahu berdokumen itu 3,8 hektar di Waisesa yang lain dalam proses," kata Simon secara terpisah di Posko Pengungsian Puskesmas Waipukang, Selasa (20/4).
"Target kita 1 hektar itu 50 unit rumah jadi kami tetap berusaha melakukan pendekatan dengan pemilik lahan yang ada untuk menggenapi 700 unit rumah tahap pertama relokasi," katanya.
Lahan yang ada dihibahkan ke Pemda Lembata, kemudian Pemda Lembata menghibahkannya lagi kepada pemerintah pusat.
Setelah semua pembangunan selesai dikerjakan, pemerintah pusat akan menyerahkan kunci rumah dan sertifikat kepemilikan tanah kepada warga korban bencana yang direlokasi.
Khusus untuk lokasi Waisesa, lanskap pemukiman baru ditata mulai dari tepi jalan, sehingga lokasi tanah di tepi jalan juga perlu dihibahkan untuk kepentingan penataan pemukiman sesuai lanskap yang sudah disiapkan.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 700 unit rumah yang dibangun pada tahap pertama relokasi akan diberikan kepada korban bencana yang sudah betul-betul kehilangan rumah akibat bencana banjir dan longsor. Merekalah yang menjadi prioritas.