Melihat Kain Tenun Motif NKRI Sepanjang 68 Meter di Sabu Raijua, NTT

Konten Media Partner
5 September 2020 11:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembentangan kain tenun bermotif NKRI di  SMA Negeri Hawu Mehara beberapa waktu lalu. Foto : Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Pembentangan kain tenun bermotif NKRI di SMA Negeri Hawu Mehara beberapa waktu lalu. Foto : Istimewa.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
SABU - Ada sebuah kado unik dari daerah paling selatan Indonesia tepatnya Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi NTT untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
ADVERTISEMENT
Kain tenun bermotif Burung Garuda, bendera Merah Putih, dan juga Kepulauan Nusantara sepanjang 68 meter dengan lebar 9 meter itu menjadi kado istimewa saat HUT RI ke 68 pada tahun 2013 lalu.
Ibrahim Bire Logo, seorang guru ASN di SD GMIT Lederai Mawide II adalah "otak" dibalik pembuatan kain tenun sepanjang 68 meter tersebut.
Ditemui florespedia di kediamannya di Desa Tanajawa, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi NTT pada Kamis (3/9/2020) sore, Ibrahim tampak sedang menemani para pekerja mebel miliknya yang berada tepat di depan rumahnya di pinggir jalan Trans Seba-Hawumehara.
Kain tenun bermotif NKRI sepanjang 68 meter. Foto : Istimewa.
Ketika bercerita tentang kain tenun, Ibrahim langsung merespon dengan langsung mengeluarkan kain tenun bermotif NKRI tersebut yang diisi pada sebuah travel bag berukuran besar.
ADVERTISEMENT
Serasa tak percaya, isi dari travel bag tersebut hanya sebuah kain tenun bermotif NKRI dengan panjang 68 meter dan lebar 9,1 meter.
Penasaran, florespedia meminta Ibrahim untuk membuka isi travel bag dan memang benar, isi tas tersebut hanya berisi kain tenun bermotif NKRI tersebut.
Kepada florespedia, Ibrahim mengaku membuat kain tenun bermotif NKRI tersebut karena kecintaannya kepada NKRI dan pernah dibentangkan di Jakarta pada kegiatan Expo NTT beberapa waktu lalu dan juga di beberapa kota di Pulau Jawa, di Kota Kupang pada perayaan HUT NTT tahun 2018 dan pada festival Kallaba Madja pada tahun 2019 lalu.
Proses pembuatan kain tenun bermotif NKRI tersebut memakan waktu hingga 81 hari dengan dua orang tenaga teknis dan 20 orang pembantu sebagai tenaga harian lepas.
Kain tenun motif NKRI.
"Pembagian tugasnya itu pada saat kita butuh orang banyak, 20 orang itu kita pake, yang tenaga teknis itu yang nonstop, itu kerjanya 20 jam perhari. Itu mulai dari awal sampai selesai," tutur pria yang memiliki usaha mebel dan beberapa usaha kecil lainnya.
ADVERTISEMENT
Bahan dasar yang dipakai untuk pembuatan kain tenun bermotif NKRI itu menggunakan benang katun yang biasa di jual di toko-toko terdekat di Kabupaten Sabu Raijua.
Ibrahim mengaku, dirinya ingin menyerahkan kain tenun bermotif NKRI sepanjang 68 meter itu kepada Pemerintah Indonesia.
"Beta (red : saya) lebih condong untuk menyerahkan kepada negara melalui yang mulia Bapak Presiden Joko Widodo," ucap Ibrahim.
Ibrahim Bire Logo, guru ASN di Kabupaten Sabu Raijua, "otak" dibalik pembuatan kain tenun bermotif NKRI. Foto : Albert Aquinaldo
Tujuan utama Ibrahim saat ini bagaimana caranya ia bisa membentangkan kain tenun itu di istana negara dan bisa memperkenalkan Sabu Raijua.
"Bagaimana saya harus memberikan sesuatu kepada negara. Presiden Amerika pernah berkata, jangan engkau tanyakan kepada dirimu apa yang negara berikan kepadamu tetapi tanyakan kepada dirimu apa yang kau berikan kepada negara," ujar pria yang mengaku telah mengabdi sebagai guru ASN kurang lebih 11 tahun.
ADVERTISEMENT
Kontributor : Albert Aquinaldo