Oknum Pengacara di Sikka Diduga Keroyok Seorang Ibu Guru

Konten Media Partner
20 Oktober 2020 6:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pihak keluarga saat mendampingi korban di Mapolsek Waigete. Foto : Albert Aquinaldo
zoom-in-whitePerbesar
Pihak keluarga saat mendampingi korban di Mapolsek Waigete. Foto : Albert Aquinaldo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MAUMERE - Seorang oknum pengacara di Kabupaten Sikka yang diketahui berinisial PRB bersama dua orang saudaranya masing-masing berinisial VNJ dan MK diduga melakukan pengeroyokan terhadap Yasinta Nona Manis (51) di Kloangrotat, Desa Pogon, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka pada Senin (19/10/2020) sekitar pukul 13.30 Wita.
ADVERTISEMENT
Kasus penganiyaan terhadap Yasinta Nona Manis kemudian dilaporkan ke Kepolisian Sektor Waigete.
Salah seorang keluarga korban, Laurensius yang ditemui media ini pada Senin (19/10/2020) malam di Mapolsek Waigete mengatakan kejadian tersebut bermula ketika dirinya bersama korban pergi melayat di salah sanak keluarga yang meninggal dunia di Desa Pogon.
"Setelah selesai kubur kan ada persiapan makan, jadi mereka ini diajak makan dulu, selesai makan mau pamit pulang langsung ada pengeroyokan tiga orang terhadap adik saya ini sampai babak belur," ungkap Laurensius.
Setelah kejadian tersebut, dirinya langsung melakukan laporan kejadian dugaan pengeroyokan tersebut ke Polsek Waigete. Atas laporan tersebut, anggota Polsek Waigete langsung menuju ke TKP.
"Yang saya sesalkan dan ketemu pelaku, pelakunya alasan mereka sedang berduka dan mereka pulang. Kamu sadar kita sedang berduka, kenapa aniaya orang, kan begitu," sesal Laurensius.
ADVERTISEMENT
Pantauan media ini, sekitar pukul 22.00 wita, korban dan salah satu pelaku berinisial PRB sudah berada di Mapolsek Waigete guna dimintai keterangan. Sedangkan 2 pelaku lainnya belum memenuhi panggilan pihak Kepolisian Sektor Waigete dan rencananya besok akan dihadirkan.
Usai diperiksa, korban keluar dari Mapolsek Waigete sementara PRB masih berada di dalam ruangan Polsek Waigete guna dimintai keterangan.
Sementara itu, wartawan pun belum diijinkan untuk menemui pelaku karena pihak Kepolisian Sektor Waigete beralasan belum mengambil keterangan pelaku.
Informasi yang diperoleh dari anggota Piket di Mapolsek Waigete, kasus tersebut sudah dilaporkan kepada Kapolres Sikka dan Kapolsek Waigete yang pada saat itu tidak berada di tempat.
Sementara itu, Ipda Razes P. Manurung, S. Tr.K, saat dikonfirmasi media ini melalui aplikasi pesan WhatsApp yang diterima media ini pada Selasa (20/10/2020) sekiyat pukul 05.38 wita mengatakan, laporan kasus dugaan pengroyikon tersebut baru diterima pada Senin (19/10/2020) sore.
ADVERTISEMENT
"Laporannya baru diterima kemarin sore jadi kami masih periksa korban dan saksi-saksi," tulis Kapolsek Waigete dalam pesan singkatnya melalui aplikasi WhatsApp.
Yasinta Nona Manis (51) warga Kloanglagot, Desa Wairkoja, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka kepada media ini mengaku, sebelumnya tidak ada masalah antara dirinya dan ketiga pelaku yang masih berstatus keponakannya tersebut.
"Saya tidak ada masalah dengan mereka, saya hanya di rumah, ke sekolah, mereka ini saya ketemu saja tidak. Cuman tadi baru ke Kloangrotat itu acara penguburan kami punya tanta meninggal dunia. Waktu kami pamit pulang, pas di pintu, VNJ langsung pukul saya, tidak lama MK juga pukul saya di kepala. Tidak lama kemudian, PRB lagi pukul di pipi kena di telinga, ini masih bengkak. Setelah itu jaket saya sempat jatuh dan langsung lari ke mobil, saya tidak balas mereka, saya hanya bilang terima kasih banyak kalian sudah pukul saya," ungkap Yasinta.
ADVERTISEMENT
Yasinta juga mengaku bahwa telah dilakukan Visum ET Repertum namun hasilnya belum diketahui. Informasinya, kasus tersebut akan diselesaikan pada Selasa (20/10/2020) di Mapolsek Waigete.
Kontributor : Albert Aquinaldo