Konten Media Partner

Pelaku UMKM Desa Wisata di Sikka Ikut Pelatihan Table Manner dan Kuliner Lokal

26 Juli 2024 10:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaku UMKM Desa Wisata di Sikka Ikut Pelatihan Table Manner dan Kuliner Lokal
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MAUMERE-Sebanyak 40 pelaku UMKM desa wisata yang berasal dari Desa Lewomada, Desa Henga dan Desa Wailamung mengikuti Pelatihan Table Manner dan Kuliner Lokal yang berlangsung di Desa Wisata Lewomada, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, dari tanggal 25-26 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini digelar Bidang Industri dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka.
Dalam keterangannya kepada media, Kepala Bidang Industri dan Ekonomi Kreatif, Emma Irmina Puli mengatakan,
kuliner sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif memiliki keterkaitan erat dengan industri pariwisata.
Kuliner mampu menceritakan kekhasan yang dimiliki oleh masyarakat pada suatu daerah wisata sehingga memperkaya pengalaman perjalanan yang didapatkan oleh wisatawan.
"Masalah utama yang dihadapi oleh pelaku usaha kuliner adalah nilai tambah produknya yang relatif kecil. Hal ini disebabkan oleh modal yang kecil sehingga kesempatan berekspansi menjadi terbatas, sumber daya manusia yang relatif rendah sehingga tingkat kreatifitas dan inovasi produksi juga rendah, cakupan pemasaran yang dimiliki terbatas, dan sistem manajemen organisasi belum berjalan dengan baik," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Kabid Emma, pelatihan kuliner kali ini, dibuat berbeda yang dipadukan dengan event wisata desa dengan tagline “Lewomada Ethnic Life Experience”.
Perpaduan dua kegiatan ini kami terapkan dengan mengedepankan model Pentaheliks Pariwisata, dimana partisipasi dan kolaborasi dari 5 (lima) heliks pariwisata menjadi motor penggerak mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.
Konsep live in dalam rangkaian pelatihan ini melibatkan 3 desa yakni Desa Lewomada sebagai host dan 2 (dua) desa penyangga yakni Desa Wailamung dan Desa Henga.
"Harapan kami stimulasi ini bisa menggerakkan desa untuk mulai mandiri mengembangkan destinasinya dengan lebih banyak membuat inovasi dan kreativitas pada atraksi wisatanya," jelasnya.
Lanjutnya, dengan berkaca pada permasalahan yang ada, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka melakukan upaya solutif salah satunya adalah dengan melaksanakan Pelatihan Table Manner dan Kuliner Lokal, yang kali ini dilaksanakan bagi masyarakat di 3 desa yaitu Desa Lewomada, Desa Henga dan Desa Wailamung.
ADVERTISEMENT
Pelatihan yang berlangsung di Kantor Desa Lewomada ini menghadirkan instruktur yang bersertifikasi, yaitu, Yosef Sina Werang (Manajer Anjo Hotel & Resto Maumere); Syugi Yanto (Chef Anjo Hotel & Resto Maumere) dan Arkadius Jong (Ketua HPI Kabupaten Sikka).
Menurutnya, pelatihan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan masyarakat dan pelaku kreatif dalam pengembangan wisata desa.
Terpisah, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sikka, Even Edomeko mengatakan, untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Sikka sesuai Rencana Induk Pariwisata Daerah (Riparda) Nomor 11 Tahun 2015 , daerah kita dibagi menjadi empat kawasan salah satunya yakni kawasan pesisir utara mulai dari Magepanda sampai Lewomada itu harus dibangun berbagai spot wisata menarik sesuai dengan karakter daerah masing-masing untuk pengembangan pariwisata Kabupaten Sikka juga untuk mendukung spot wisata unggulan Kabupaten Sikka di Teluk Maumere.
ADVERTISEMENT
"Pelatihan hari ini adalah bagian dari uapaya yang kita lakukan dimana tidak hanya membangun spot secara fisik tetapi juga perlu dan wajib mengembangkan sumber daya manusianya. Karena satu hal penting bahwa konsep pembangunan pariwisata Sikka adalah pariwisata berbasis masyarakat sehingga penting untuk menyiapkan SDM masyarakat yang handal. Merekalah yang harus menjadi tuan dalam usaha di kampungnya sendiri dan ini cocok dengan pola pemgembangan desa wisata berbasis pokdarwis," jelas Even Edomeko.
Lanjut Even, semestinya banyak ketrampilan yang diberikan pihaknya, kebetulan kali ini pelatihan table manner dan kuliner lokal.
"Diharapkan ketika wisatawan mulai meningkat ke Maumere, semoga Lewada juga menjadi tujuan yang mereka cintai. Maka masyatakat kita sudah siap sebagai pelayan, penerima di rumahnya sendiri," ungkap Kadis Even Edomeko.
ADVERTISEMENT
Manajer Anjo Hotel & Resto Maumere, Yosef Sina Werang mengatakan, dirinya senang terlibat dalam pelatihan yang digar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sikka.
Menurutnya, saat ini banyak desa-desa yang dipersiapkan untuk menjadi desa wisata. Salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah kita melatih dan mempersiapkan masyarakat di desa wisata mulai dari hospitality dan juga mengembangkan atau mengenalkan kembali kuliner lokal.
Pastinya kita tidak hanya perkenalkan kepada mereka terkait kuliner lokal, kita mengkombinasikan kuliner lokal dengan jenis masakan yang bisa dinikmati tidak hanya oleh tamu domestik saja tetapi juga tamu mancanegara. Kami mengenalkan kepada teman-teman peserta membuat pizza sebagai pengganti karbohidrat, jadi ketika ada tamu yang menginap lebih lama mereka akan mendapatkan makanan yang bervariatif," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kata Yosef Werang, dirinya senang sekali teman-teman peserta antusias untuk belajar, tidak hanya belajar mengolah pangan lokal tetapi kita belajar juga tentang table manner.
"Kita merasa ini penting karena ketika suatu tempat dipersiapkan menjadi daerah wisata maka kita harus menyiapkan banyak hal. Salah satunya adalah table manner sebagai persiapan untuk menerima tamu mancanegara," ujar Yosef Werang.
Sementara itu, Kepala Desa Lewomada, Dominikus Pondeng mengatakan, pelatihan tablle manner dan kuliner lokal digelar oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sikka.
Menurut Dominikus Pondeng, pihaknya mengucapkan terima kasih pelatihan ini bisa digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sikka di Desa Lewomada.
"Saya mewakili masyarakat Lewomada merasa berterimakasih dan harapan dengan pelatihan ini warga Desa Wisata Lewomada bisa mengambil ilmu ini dan berkelanjutan. Sehingga ke depan kalau ada tamu yang datang di Lewomada sudah tidak susah lagi kuliner," ujarnya.
ADVERTISEMENT