Peletakan Batu Pertama Tandai Pembangunan Ruang Kelas SDN Kujuwongga, Palue, NTT

Konten Media Partner
27 Agustus 2020 9:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seremonial adat peletakan batu pertama pembangunan ruangan kelas SDN Kujuwongga, Kamis (27/8/2020) pagi. Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Seremonial adat peletakan batu pertama pembangunan ruangan kelas SDN Kujuwongga, Kamis (27/8/2020) pagi. Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
MAUMERE- Koloborasi florespedia bersama kumparan.com melalui program kumparanDerma kembali berlanjut.
ADVERTISEMENT
Pada Kamis (27/8/2020) pagi dilakukan peletakan batu pertama pembangunan ruang kelas SDN Kujuwongga di Desa Lidi, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembangunan ruangan kelas ini berkat dukungan kumparan.com dan para donatur melalui program kumparanDerma dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp 38.651.628.
Dengan dukungan pendanaan yang ada ditambah gotong royong orang tua siswa SDN Kujuwongga mengumpulkan material bahan bangunan lokal, maka pada kamis pagi dilakukan peletakan batu pertama, yang menandai proses pembangunan ruangan kelas.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Penangggung jawab florespedia, Mario WP Sina didampingi oleh Kepala Sekolah, Stefanus Une dan Ketua Komite Sekolah, Thomas Wake dan dihadiri oleh puluhan orang tua siswa.Foto: istimewa.
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Penanggung jawab florespedia, Mario WP Sina didampingi oleh Kepala Sekolah, Stefanus Une dan Ketua Komite Sekolah, Thomas Wake dan dihadiri oleh puluhan orang tua siswa.
Penanggung jawab florespedia, Mario WP Sina mengungkapkan paska pemberitaan kerusakan ruang kelas SDN Kujuwongga akibat hantaman angin kencang, kumparan melalui program kumparanDerma melakukan penggalangan dana untuk membantu pembangunan kembali ruang kelas bagi siswa di SDN Kujuwongga, Desa Lidi, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT.
ADVERTISEMENT
Dari penggalangan dana program kumparanDerma untuk pembangunan ruang kelas SDN Kujuwongga tersebut, berhasil terkumpul dana sebesar Rp 40.863.000.
Orang tua siswa bergotong royong bekerja membangun fondasi ruangan kelas SDN Kujuwongga. Foto: Mario WP Sina.
"Dana ini berhasil dikumpulkan dalam penggalangan dana program kumparanDerma di platform penggalangan dana online kitabisa.com. Setelah dipotong untuk pengelola platform, dana yang dicairkan sebesar Rp 38.651.628," ungkap Mario WP Sina.
Mario WP Sina berterimakasih kepada komite sekolah, manajemen sekolah dan orang tua murid atas dukungannya sehingga pembangunan ruang kelas bisa berlangsung pada Kamis (27/8/2020) pagi.
Ia menambahkan, dirinya sungguh mengapresiasi dukungan orang tua murid yang secara gotong royong telah menyiapkan material bahan bangunan berupa batu kerikil, batu mangga, batu untuk fondasi juga pasir dan air.
"Tak hanya dukungan material bahan bangunan, orang tua juga secara sukarela bekerja menjadi tukang untuk proses pembangunan ruangan kelas ini," ungkap Mario WP Sina.
Orang tua siswa bergotong royong bekerja membangun ruangan kelas. Foto: Mario WP Sina.
Kepala Sekolah SDN Kujuwongga, Stefanus Une mengungkapkan pada Kamis (27/8/2020) pagi telah berlangsung peletakan batu pertama pembangunan ruangan kelas yang sebelumnya rusak diterjang angin kencang pada Januari 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, mewakili manajemen sekolah SDN Kujuwongga dan orang tua siswa, ia mengucapkan terimakasih banyak karena atas dukungan kumparan.com melalui program kumparanDerma, ruangan kelas darurat bisa diganti dengan ruangan semi permanen.
"Terimakasih banyak atas dukungan kumparan.com, hari ini kami mulai peletakan batu pertama pembangunan ruangan kelas. Semua orang tua siswa bergotong royong bekerja membangun ruangan kelas mulai hari ini", ungkap Stefanus Une.
Para siswa SDN Kujuwongga membawa besi dari pantai menuju lokasi SDN Kujuwongga. Foto: Mario WP Sina.
Ia menambahkan, SDN Kujuwongga saat ini hanya memiliki 3 ruangan kelas. Sekolah dasar dengan 86 siswa ini sampai sekarang belum memiliki ruangan perpustakaan, ruangan guru, ruangan kepala sekolah serta ruangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Dirinya berharap ada dukungan dari pemerintah sehingga sekolah dasar ini bisa memiliki ruangan standar sebagaimana sekolah lainnya di Kabupaten Sikka.
ADVERTISEMENT
Ketua Komite Sekolah SDN Kujuwongga sekaligus Tokoh Masyarakat, Thomas Wake mengungkapkan peletakan batu pertama juga ditandai dengan seremonial adat pemercikan darah anjing dan peletakan batu pertama.
Fondasi ruangan kelas SDN Kujuwongga yang sedang dikerjakan orang tua siswa, Kamis (27/8/2020) pagi. Foto: Mario WP Sina.
Dengan seremonial adat dan peletakan batu pertama ini maka pembangunan ruangan kelas semi permanen (setengah tembok) berukuran 7×7 meter dimulai hari ini.
Senada dengan Stefanus Une, Thomas Wake mengucapkan terimakasih atas dukungan dari media online kumparan.com, sehingga ruangan kelas darurat bisa diganti ruangan semi permanen.
"Terimakasih atas dukungan kumparan.com dan semua donatur sehingga para siswa di SDN Kujuwongga tidak belajar lagi di ruangan darurat. Sekarang ruangan kelas semi permanen sedang dibangun orang tua siswa secara gotong royong," ungkap Thomas Wake.