Pemkab Lembata Pilih Wai Sesa di Ile Ape Jadi Areal Relokasi Korban Bencana

Konten Media Partner
13 April 2021 21:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hamparan padang Wai Sesa. Lokasi ini masuk dalam Desa Waowala, Kecamatan Ile Ape yang bakal dijadikan sebagai arela relokasi.
zoom-in-whitePerbesar
Hamparan padang Wai Sesa. Lokasi ini masuk dalam Desa Waowala, Kecamatan Ile Ape yang bakal dijadikan sebagai arela relokasi.
ADVERTISEMENT
LEWOLEBA - Menyikapi perintah Presiden Joko Widodo untuk relokasi rumah tinggal milik warga terdampak bencana membuat Pemkab Lembata harus bergerak lebih cepat mencari lokasi yang tepat untuk kepentingan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu sesuai janji Presiden Joko Widodo dalam keterangan pers di yang disampaikan di Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape pada Jumat 9 April 2021 lalu.
Saat itu Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah pusat akan secepatnya membangun rumah milik warga terdampak bencana di kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.
Urusan relokasi bakal terlaksana cepat jika pemerintah daerah dan pemerintah provinsi telah menyiapkan lahan untuk pembangunan.
Terhadap itu, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur pada Selasa (13/4) hari ini meninjau lokasi untuk perencanaan relokasi.
Lokasi itu berada di Desa Waowala tepatnya di salah satu hamparan perbukitan bernama "Hurung Wai Sesa".
Tempat itu selama ini dimanfaatkan warga Desa Waowala dan desa-desa sekitar sebagai lahan pertanian serta sebagai padang penggembalaan ternak.
ADVERTISEMENT
Luas lahan itu sekitar 4 hektar dan diperkirakan sebanyak 200 unit rumah bakal dibangun diatas tanah tersebut.
"Lokasi ini disebut Hurung Wai Sesa. Luasnya sekitar 4 hektar dan diatas tanah itu sekitar 200 rumah bisa dibangun," ungkap Bupati Eliaser Yentji Sunur dalam pertemuan bersama para pemilik ulayat di lokasi Wai Sesa, Selasa (13/4) sore.
Tanah seluas 4 hektar itu akan dihibahkan para pemilik ulayat kepada pemerintah kabupaten, Pemda Lembata hibahkan ke Pemprov NTT dan selanjutnya Pemprov hibahkan ke pemerintah pusat.
Setelah proses hibah serta tahapannya dilalui, barulah proses pembangunan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR.
" Pemilik ulayat hibah ke pemda, pemda hibah ke pemprov, dan pemprov hibah ke pemerintah pusat. Setelah itu kementerian PUPR bangun dengan anggaran pusat," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tim dari Kementerian PUPR juga dipastikan akan tiba di Lembata pada esok hari guna melakukan survey lapangan.
"Tim kementerian esok datang lihat lokasi dan survey. Proses pembangunan akan jalan, dan dengan sendirinya akses jalan, air bersih, listrik dan lainnya akan terlaksana dengan sendirinya," katanya.
Alwan Pitang Lamataro, salah satu sesepuh masyarakat desa Tanjung Batu menyatakan kesediaannya memberikan tanahnya secara sukarela untuk kepentingan relokasi.
"Sebagai sesepuh yang punya salah satu lahan disini saya bersedia untuk diberikan ke pemerintah untuk atur yang terbaik bagi kami," ujar Pitang Lamataro dalam bahasa daerah yang diterjemahkan media dalam pertemuan bersama Bupati, Pimpinan Forkopimda dan para warga pengungsian di Wai Sesa, Selasa (13/4) sore.
Hurung Wai Esa direncanakan menjadi tempat relokasi warga dari Desa Waowala, Tanjung Batu dan Amakaka. Sementara untuk lokasi relokasi warga lainnya akan ditinjau Bupati Lembata pada Rabu 14 April 2021.
ADVERTISEMENT
Pemda Lembata juga telah menyiapkan alternatif lokasi lain di luar Kecamatan Ile Ape apabila lokasi di dalam wilayah kecamatan itu tidak mencukupi atau tidak ada.