news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Puting Beliung Terjang Meoain, NTT, Bocah 10 Tahun Luka-luka

Konten Media Partner
4 Desember 2019 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu rumah warga yang mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung di Desa Meoain, Kabupaten Rote Ndao. Foto: Dok. BPBD Rote Ndao.
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu rumah warga yang mengalami kerusakan akibat terjangan angin puting beliung di Desa Meoain, Kabupaten Rote Ndao. Foto: Dok. BPBD Rote Ndao.
ADVERTISEMENT
BAA - Warga Dusun Nggelak, Desa Meoain, Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao pada Rabu (4/12/2019) siang dikejutkan dengan terjadinya angin puting beliung di area persawahan Nggelak.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan video amatir yang dihimpun florespedia, terlihat angin puting beliung bergerak cepat meliuk-liuk dari arah persawahan Nggelak menuju jalan raya dan pemukiman warga.
Angin yang berlangsung kurang lebih 5-6 menit tersebut menerbangkan dedaunan, beberapa atap rumah warga. Angin yang terjadi tiba-tiba tersebut mengejutkan warga dan pengendara yang melintasi jalan negara yang membelah persawahan Nggelak.
Dihubungi terpisah via telfon, Kepala pelaksana harian BPBD Kabupaten Rote Ndao, Diksel Haning kepada florespedia menuturkan, kejadian angin puting beliung terjadi sekitar pukul 12.00 WITA di di Dusun Nggelak, Desa Meoain, Kec Rote Barat Daya.
Menurut Dikses Haning, sesuai hasil laporan kaji cepat tim BPBD Kabupaten Rote Ndao diketahui angin puting beliung menyebabkan 1 orang anak perempuan berusia 10 tahun bernama Viona Adu, menderita luka akibat terkena batu kerikil yang terbawa angin. Saat ini, korban sudah dalam penanganan medis setempat.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada korban jiwa, dari data tim di lapangan ditemukan 1 anak mengalami luka dan saat ini sudah mendapatkan perawatan medis di puskesmas," ungkap Diksel Haning.
Terkait kerusakan harta benda, Diksel menambahkan, angin puting beliung yang terjadi kurang lebih 3 5 menit tersebut menyebabkan kerusakan kecil berupa 3 lembar seng rumah warga terbawa angin, 2 lembar seng Pos Polisi terbawa angin, atap rumah kuburan terbawa angin dan rusak berat.
"Kerugian sementara diperkiran kurang lebih Rp 1,5 juta. Kami masih melakukan pendataan," ungkapnya.
Terkait fenomena puting beliung yang terjadi, Diksel mengungkapkan puting beliung ini terbentuk pada saat musim pancaroba seperti ini.
Biasanya ada pembentukan awan cumulunimbus pada posisi suhu yang terlalu panas dan hujan pun tidak turun ditambah udara dingin yang mulai timbul maka perlu hati-hati karena proses terjadi pusaran angin akan ada.
ADVERTISEMENT
"Memang di Rote ini dulu yang saya biasa ikuti terjadi di laut. Tetapi kali ini berbeda karena terjadi di darat," ungkap Diksel.
Lanjutnya, pada saat terdampak puting beliung seperti ini, maka perlu menjauh dari pohon yang rindang dan rumah yang konstruksi atap yang kurang bagus karena berbahaya bagi warga.
"Dari hasil kaji kami, kejadian awal sedikit dari pemukiman warga kemudian bergerak ke tempat yang lebih luas di daerah persawahan Nggelak,"ungkapnya.
Lanjut Diksel Haning, beruntung saat kejadian puting beliung, warga belum sempat melakukan penanaman karena musim hujan belum tiba. Kalau sudah ada penanaman maka pastinya dampak kerugian akan lebih besar.
Ia menambahkan, untuk proses pencegahan dini menjelang musim pancaroba, pihaknya sebenarnya sudah memuat melalui akun media sosial BPBD Rote Ndao tentang bagaimana mitigasi puting beliung.
ADVERTISEMENT
"Rencananya besok kami akan melakukan operasi bersama SAR di Desa Meoain untuk memastikan dampak kerugian dan melakukan pengkajian," ungkap Diksel.