Refleksi dan Sorotan Wakil Ketua DPRD NTT di HUT RI ke 74

Konten Media Partner
17 Agustus 2019 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPRD NTT, Alexander Take Ofong. Sumber foto: Istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPRD NTT, Alexander Take Ofong. Sumber foto: Istimewa.
ADVERTISEMENT
KUPANG - Pada momentum Kemerdekaan RI ke 74 yang dirayakan hari ini, Wakil Ketua DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Alexander Take Ofong, memberikan refleksi dan sorotan dalam konteks pembangunan di NTT.
ADVERTISEMENT
Kata Alexander, sebagaimana Kemerdekaan RI bukan sesuatu yang terberi, bukan suatu hadiah dari bangsa mana pun, melainkan sesuatu momentum yang diperjuangkan dan diperebutkan dengan keringat, darah dan air mata.
Sikap dan perilaku dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan, tentu membutuhkan pengorbanan yang luar biasa dari seluruh Anak Bangsa.
"Itulah makna dan refleksi atas ulang tahun kemerdekaan yang dirayakan setiap tahun, khususnya tahun 2019, dikemas dalam tema: SDM UNGGUL, INDONESIA MAJU," kata Alexander, Sabtu (17/8).
Alexander dalam bingkai refleksi demikian, menyoroti pembangunan di NTT, yang saat ini digerakkan oleh kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi.
Katanya, bahwasannya dalam hampir setahun kepemimpinan Viktor dan Nae Soi, NTT sesungguhnya sedang bergeliat maju. Dengan spirit yang digerakkan oleh visi besar NTT Bangkit Menuju Sejahtera, kedua pemimpin ini, telah dan sedang melakukan banyak hal yang luar biasa.
ADVERTISEMENT
Hal itu dilakukan baik melalui maksimalisasi pemanfaatan APBD sebagai stimulans, maupun melalui jejaring yang dimiliki baik dalam dan luar negeri untuk memastikan investasi di NTT.
"Pak gubernur dan wakil gubernur telah dan sedang melakukan banyak hal yang luar biasa," kata Alexander.
Kata Alexander, pariwisata sebagai prime mover sungguh digalakkan dengan perspektif yang komprehensif serta pendekatan yang berbasis masyarakat. Bahwa Pariwisata bukan hanya persoalan penataan atraksi untuk destinasi wisata, tetapi terutama memastikan aksesibilitas melalui komitmen menyelesaikan semua jalan provinsi dan jalan-jalan strategis ke destinasi wisata dan kantong-kantong produksi.
"Itu dilakukan dengan memastikan akomodasi dan amenitis yang nyaman bagi wisatawan. Dan mendatangkan kemanfaatan bagi masyarakat, melalui upaya pemanfaatan sumber daya dan potensi lokal serta memastikan partisipasi yang tercipta akibat awarenes masyarakat dan semua pemangku kepentingan," katanya.
ADVERTISEMENT
Dikatakannya, pembangunan dan pengembangan pariwisata secara komprehensif berbasis masyarakat. Hal inilah yang memungkinkan bergeliatnya sektor perikanan/kelautan, pertanian dan peternakan, serta industri kreatif termasuk kerajinan dari bahan lokal.
"Industri kreatif itu khususnya tenunan NTT yang kaya motif, produksi SHOPIA dari bahan dasar minuman Sopi, Arak, Moke yang diproduksi masyarakat dengan tata kelola dan niaga yang dilindungi," katanya.
Putra Lembata Flores Timur itu mengatakan, bersamaan dengan itu, dilakukan pula ikhtiar serius untuk menurunkan dan mengatasi Stunting. Pengembangan kelor dan bahan bergizi dari pangan lokal sedang giat dilakukan, untuk memastikan anak-anak dan ibu-ibu yang sedang mengandung dan menyusui, memiliki asupan gizi memadai. Selain untuk mendatangkan nilai tambah ekonomi.
Lanjutnya, untuk menunjang pembangunan sektor-sektor strategis dan prioritas itu secara profesional, maka memastikan SDM yang berkualitas adalah "conditio sine qua non".
ADVERTISEMENT
Karena itu, sambil menata pendidikan formal sesuai kewenangan, Gubernur dan Wagub sedang memastikan pengembangan kemampuan dan keterampilan generasi muda NTT di bidang kepariwisataan serta pertanian dan perikanan/kelautan melaui pendidikan vocasi dalam dan luar negeri.
Anggota DPRD NTT Dua Periode itu memastikan agar kebijakan serta program/kegiatan dan gerakkan di atas, dapat berjalan sinergis dan sukses, maka membangun kohesivitas dengan semua pemangku kepentingan dan dengan bupati/walikota sampai camat dan kepala desa, adalah keniscayaan.
"Selama setahun ini, gubernur sangat giat berkordinasi sambil membangun kesepahaman pembangunan dengan para Tokoh Agama, Perguruan Tinggi, Kelompok kreatif dan swadaya masyarakat, juga mengajak para bupati dan walikota serta camat dan kepala desa untuk berkolaborasi sinergis membangun NTT dari apa yg dimiliki masing2 dalam bingkai NTT Bangkit Menuju Sejahtera," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ditegaskannya, semua upaya ini didukung penuh oleh DPRD secara kelembagaan sesuai fungsi dan tugas, dalam kemitraan sebagai sesama penyelenggara pemerintahan daerah.
"Sejak Perubahan APBD 2018, Rp 5.3 Triliun lebih, APBD 2019 dan Perubahannya Rp 5.7 Triliun lebih, serta KUA-PPAS yang akan dilanjutkan dengan RAPBD 2020 pada Oktober-November 2019, nilai mencapai Rp 6 Triliun, prioritas alokasi diarahkan untuk membiayai kebijakan serta program dan kegiatan untuk memastikan Visi NTT Bangkit Sejahtera berjalan efektif dan sukses," pungkas Alexander.(FP-08).