Rumah Sakit Rujukan Pasien Corona di Sikka, NTT Minim APD

Konten Media Partner
21 Maret 2020 9:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis di RSUD TC.Hilers Maumere mengenakan APD lengkap saat menangani pasien rujukan ODP Corona. Foto: Mario WP Sina.
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis di RSUD TC.Hilers Maumere mengenakan APD lengkap saat menangani pasien rujukan ODP Corona. Foto: Mario WP Sina.
ADVERTISEMENT
MAUMERE- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.Tc.Hillers Maumere di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai rumah sakit rujukan penanganan pasien corona saat ini sangat kekurangan Alat Pelindung Diri (ADP) untuk penanganan medis virus Covid 19.
ADVERTISEMENT
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus dalam rapat koordinasi Kewaspadaan Dini Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Sikka Tahun 2020, di Aula Balitbang Maumere-Flores-NTT, Jumat,20/3/2020 siang.
Petrus Herlemus, mengungkapkan kendala utama yang dihadapi Rumah Sakit dr. Tc.Hillers Maumere adalah Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis yang bertugas merawat pasien corona.
Dikatakannya, saat ini RSUD dr.Tc.Hillers Maumere tengah merawat dua pasien demgan status ODP Covid-19. Pihak rumah sakit menyiapkan tenaga medis dalam 3 Shif. Petugas dalam satu shif berjumlah 10 orang. Idealnya 10 petugas tersebut harus menggunakan APD yang hanya bisa digunakan sekali pakai.
"APD yang ada hanya tersisa tiga buah. Ini yang benar-benar membuat kita kesulitan. APD ini wajib bagi petugas,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Tc.Hillers Maumere, dr. Marietha Laetitis Dua Weni mengatakan APD merupakan kebutuhan penting dalam penanganan pasien. Tetapi kondisi yang terjadi justru rumah sakit malah sama sekali tidak dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai.
Menurutnya, idealnya para petugas medis membutuhkan 30 pasang APD setiap harinya.
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo meminta agar pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Propinsi terkait APD.
“Kalau tidak punya APD bagaimana petugas medis akan merawat pasien ODP. Pasti petugas medis akan menolaknya. Jika provinsi juga belum ada kejelasan mengenai APD, maka Sikka akan menangguhkan untuk rawat pasien rujukan ODP Covid 19. Ini harus jadi perhatian serius dari pemerintah propinsi,” tegas Bupati Sikka.
ADVERTISEMENT