WhatsApp Image 2020-02-14 at 10.41.07.jpeg

Sudah 2 Tahun Ini 3 Guru di NTT Terpaksa Tinggal di Kelas karena Rumahnya Roboh

14 Februari 2020 14:09 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu rumah guru di SDN Hepang, Desa Nenbura, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka yang roboh diterpa angin kencang. Foto Albert Aquinaldo
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu rumah guru di SDN Hepang, Desa Nenbura, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka yang roboh diterpa angin kencang. Foto Albert Aquinaldo
ADVERTISEMENT
MAUMERE – Hujan disertai angin kencang pada 4 Januari lalu mengakibatkan salah satu rumah guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Hepang, Dusun Hepang, Desa Nenbura, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT roboh dan mengalami rusak berat.
ADVERTISEMENT
Rumah darurat guru tersebut dibangun dari hasil swadaya masyarakat setempat yang terbuat dari bilah bambu beratap seng dan berlantai tanah dengan luasnya yang tak seberapa.
Akibatnya, dua orang guru yang juga adalah pasangan suami istri, Kasimirus Medo Lewar dan Ermelinda Elviata terpaksa mengungsi ke ruang kelas dan berbagi ruangan bersama murid kelas IV di sekolah negeri tersebut.
Ruang Kelas IV yang juga dijadikan kamar tidur dengan cara disekat sebagian ruangannya oleh pasutri, Kasimirus Mado Lewar dan Ermelinda Elviata bersama anaknya. Foto: Albert Aquinaldo.
Kondisi ini tentunya sangat menggangu aktivitas belajar mengajar di kelas tersebut, karena dua pasutri tersebut harus keluar masuk kamar tidur mereka yang terbagi dengan kelas dalam satu ruang kelas selama KBM berjalan.
Ruang kelas yang juga kamar tidur yang ditempati oleh pasustri, Guru di SDN Hepang bersama anaknya. Foto: Albert Aquinaldo.
Sementara itu, sang suami, Kasimirus Medo Lewar yang juga adalah guru di sekolah tersebut mengatakan, kejadian robohnya rumah guru di sekolah tersebut bukan baru terjadi kali ini tetapi setiap tahun saat musim penghujan tiba, dirinya bersama istri dan anaknya serta salah seorang guru yang juga tinggal di rumah guru darurat hasil swadaya masyarakat setempat, harus mengungsi ke ruang kelas.
ADVERTISEMENT
“Bangunan dua rumah guru ini dibangun oleh swadaya murni dari masyarakat. Jadi setiap tahun kalau musim hujan angin tiba pasti kami mengungsi ke ruang kelas,” ungkap Kasimirus.
Dirinya mengatakan, kondisi tersebut sudah disampaikan kepada Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo pada kesempatan kunjungan ke Kecamatan Doreng akhir 2018 lalu.
Ruang kelas yang disekat menjadi kamar tidur dan dapur bagi pasutri guru di SDN Hepang. Foto: Albert Aquinaldo.
“Saya sendiri sudah sampaikan ke Pak Bupati saat kunjungan ke Kecamatan Doreng 2018 lalu dan waktu itu beliau menjanjikan bahwa di tahun 2019 akan dibangun, namun sampai dengan kondisi terakhir pada Januari 2020 dan sudah roboh pada saat ini, belum ada realisasinya. Sehingga terpaksa, saya bersama istri dan anak nginap di dalam ruang kelas dan sampai sekarang kami masih tinggal didalam ruang kelas,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dirinya berharap agar pemerintah daerah setempat secepatnya mengatasi kondisi tersebut sehingga dirinya bersama istrinya serta guru yang tinggal di rumah guru di SDN Hepang bisa tenang dan fokus menjalani tugas mengajarnya.
Kondisi tersebut juga dialami, Maria Margaretha, guru kelas 1 di SDN Hepang, Desa Nenbura, Kecamatan Doreng. Senada dengan Kasimirus, Maria Margaretha mengaku dirinya juga sering kali mengungsi ke ruang kelas akibat rumah guru yang ia tempati roboh dihantam angin kencang.
Maria Margaretha, salah satu guru di SDN Hepang yang menempati rumah yang berdinding pelupuh bambu. Foto: Albert Aquinaldo.
Pantauan florespedia pada Kamis (13/2), satu dari dua rumah darurat guru di sekolah tersebut mengalami rusak berat sedangkan rumah guru yang ditempati Maria Margaretha mengalami bocor pada sebagian atapnya yang terbuat dari seng.
Sementara itu, Kepala SDN Hepang, Paulus Ara Baha saat ditemui di ruang kerjanya mengatakan pihaknya belum berencana untuk membangun kembali rumah guru yang roboh akibat diterpa angin kencang. Namun kondisi tersebut sudah disampaikan pada Musrenbangcam Kecamatan Doreng dan juga sudah dicatat oleh anggota DPRD Sikka saat melakukan kunjungan kerja di wilayah tersebut.
Kepala SDN Hepang, Paulus Ara Baha. Foto: Albert Aquinaldo.
“Mereka sudah mencatat dan dalam rencananya akan dimasukan dalam P1 dan mungkin realisasinya tahun depan karena tahun ini kami dapat rehab dua ruangan. Sebelum rumah ini roboh, sudah ada permintaan dari salah satu guru saat kunjungan bupati dalam rangka hibah tanah di Simpang Tiga dan beliau menyanggupi untuk membangun mes guru,” tutur Paulus.
ADVERTISEMENT
Dirinya berharap pemerintah daerah setempat segera membangun dua rumah guru secara permanen agar secepatnya ditempati oleh guru-guru di SDN Hepang sehingga tidak lagi mengungsi di ruang kelas.
Harapan serupa juga diungkapkan Yakobus Telang, warga Dusun Hepang, Desa Nenbura, Kecamatan Doreng yang juga merupakan pemilik lahan sekolah negeri tersebut.
Yakobus berharap pemerintah segera membangun dua rumah guru yang salah satunya rusak parah agar para guru bisa menempati rumah guru yang permanen sehingga para guru bisa fokus dalam menjalani tugasnya.
Kontributor : Albert Aquinaldo
Story ini merupakan bagian dari campaign kumparanDerma. Ayo berderma sekarang. Untuk info, saran dan kritik mengenai kumparanDerma, sila kirim ke [email protected]
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten