Sudah 60 Hari Tanpa Hujan, 14 Wilayah di NTT Terancam Akan Alami Kekeringan

Konten Media Partner
19 September 2020 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi. Dok. florespedia.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Dok. florespedia.
ADVERTISEMENT
KUPANG- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kupang mencatat dari 23 Wilayah Zona Musim (ZOM) di NTT, terdapat 14 wilayah bakal terlambat memasuki musim hujan di tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kupang, Fera Adrianita mengatakan, BMKG telah memberi peringatan dini kepada 14 kabupaten/kota di NTT, dikarenakan sudah melewati 60 hari tidak terjadi hujan ringan.
Kabupaten/kota yang mendapat peringatan yaitu Kota Kupang, Manggarai Timur, Ngada, Ende, Sikka Lembata, Alor, Sumba Timur, Sabu Raijua, Rote, Kabupaten Kupang, TTS, TTU dan Belu.
"Itu yang sudah statusnya awas, dan peluang ke depannya curah hujannya juga rendah. Jadi kita memberikan peringatan dini kekeringan meteorologis," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (19/9/2020).
Menurut dia, BMKG memprediksi musim hujan di NTT akan dialami saat memasuki bulan November dan Desember 2020.
"Yang paling pertama masuk hujan itu di Manggarai. Itu pun Oktober, jadi kalau sekarang hujan itu pun hujan kecil saja," jelasnya.
Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sulton Kharisma .
Sementara itu, Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sulton Kharisma mengatakan, sebelum memasuki musim hujan tahun 2020 ini, dalam 3 hari ke depan di wilayah NTT bisa berpotensi cerah berawan dan hujan ringan. Daerah yang mendapat hujan ringan adalah Manggarai.
ADVERTISEMENT
"Hari ini sudah terjadi hujan, kemudian besok juga ada di Manggarai, Manggarai Barat, dan sebagian Alor," ucapnya.
Ia mengatakan terkait hujan ringan tersebut belum bisa dipastikan NTT telah masuk musim penghujan. Hujan ringan yang dialami itu dikarenakan gangguan cuaca di wilayah Australia atau terhentinya Monsun Australia.
Sementara angin di wilayah NTT cenderung lemah, sehingga secara langsung pun wilayah-wilayah musim di NTT lainnya akan dipastikan terlambat memasuki musim hujan.