Termakan Hoaks, Warga di Lembata Takut Divaksin dan Sembunyi di Kebun

Konten Media Partner
26 September 2021 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelaksanaan vaksinasi di Posko Koliwolor, Kecamatan Ile Ape. Foto : Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan vaksinasi di Posko Koliwolor, Kecamatan Ile Ape. Foto : Istimewa
ADVERTISEMENT
LEWOLEBA - Pelaksanaan vaksinasi bagi warga di posko kesehatan Koliwolor, Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (25/9), diwarnai upaya pengerahan warga dari kebun ke kebun.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi lantara warga enggan mengikuti vaksinasi karena termakan berita hoaks.
Warga penyintas badai Seroja di Lembata itu mengaku takut efek dari vaksin Astrazeneca yang diisukan akan berdampak buruk bagi tubuh.
Akibatnya, meski vaksinasi diumumkan dibuka sejak pagi, hingga siang hari, hanya beberapa warga penyintas yang bisa hadir.
Bidan desa pun dikerahkan untuk mengajak warga dari kebun ke kebun untuk divaksinasi di posko kesehatan, Koliwolor.
Yosep Bato, staf yang bekerja di Puskesmas Waipukang, Sabtu (25/9), mengatakan, pihaknya menyediakan 50 vial vaksin Astrazeneca dengan sasaran 50 orang.
"Banyak orang takut divaksinasi. Kebanyakan karena hoaks. Sampai dengan pukul 12.00, baru 20-an warga yang hadir. Kami meminta bidan desa untuk mengerahkan warga dari kebun ke kebun untuk mendapatkan vaksinasi," ujar Yosep Bato.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, 50 vial vaksin Astrazeneca dapat disuntikan kepada 50 sasaran, meski berlangsung hingga petang hari.
Kristina Surat Beda, petugas vaksinasi di posko penyintas, menjelaskan, 50 sasaran penerima vaksin, tidak mengalami gejala setelah menjalani observasi selama 30 menit.
"Ini vaksinasi pertama di posko Kesehatan Koliwolor. Semua yang terima vaksin tadi tidak mengeluhkan gejala. Nanti untuk dosis kedua juga dilakukan di sini. Posko ini khusus dibangun pemerintah untuk melayani kesehatan para penyintas badai Seroja yang sampai saat ini masih mengungsi ke kebun," ujar Kristina.