Tolong! Murid di Sikka Ini Butuh Bantuan Karena Gedung Sekolah Rusak

Konten Media Partner
28 Januari 2020 10:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak - anak di SDN Kujuwongga, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, NTT belajar di ruangan kelas darurat. Foto: istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Anak - anak di SDN Kujuwongga, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, NTT belajar di ruangan kelas darurat. Foto: istimewa.
ADVERTISEMENT
MAUMERE - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kujuwongga, Desa Lidi, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT sampai saat ini masih memiliki ruangan kelas yang berdinding pelupuh bambu dengan kondisi yang sudah mengalami kerusakan. Ruang kelas berdinding pelupuh bambu ini juga masih beralaskan tanah.
ADVERTISEMENT
Selain memiliki ruangan kelas yang berdinding pelupuh bambu. Sampai saat ini, di tengah keterbatasan ruangan kelas, sekolah dasar negeri ini mempergunakan rumah warga yang dimanfaatkan sebagai ruangan kelas.
Salah seorang Guru Kelas SDN Kujuwongga, Hendrik Reng, yang dihubungi florespedia, Selasa (28/1/2020) pagi mengatakan sekolah negeri ini memiliki 3 ruangan kelas yang permanen yang dibangun tahun 2019 lalu dan 2 ruangan darurat berdinding pelupuh bambu. Untuk ruangan perpustakaan dan ruang guru serta ruang kepala sekolah, SDN Kujuwongga belum memilikinya.
Ruangan kelas berdinding pelupuh bambu dengan kondisi memprihatinkan di SDN Kujuwongga. Foto: istimewa.
Ruangan kelas permanen dimanfaatkan oleh siswa kelas 1, kelas 6 dan kelas 3. Sedangkan kelas 2, kelas 4 dan kelas 5 mempergunakan ruang kelas darurat dan rumah warga.
ADVERTISEMENT
"Yang masih gunakan rumah penduduk itu ruang kelas 5. Kalau ruang guru dan ruang perpustakaan kami belum punya sehingga gabung saja dengan ruang kelas. Kami gunakan rumah penduduk sebagai ruang kelas. Ini diberi warga untuk digunakan sampai sekolah sudah ada ruangan kelas permanen baru pindah," kata Hendrik Reng.
Rumah salah seorang warga Desa Lidi yang dipinjamkan kepada pihak SDN Kujuwongga sebagai ruangan kelas sementara. Foto: istimewa.
"Kami minta tolong agar sekolah kami bisa dibantu. Kami berada di pulau dengan banyak keterbasan. Ruangan kelas masih berdinding bambu dan masih juga pinjam rumah warga untuk dijadikan ruangan kelas," jelas Hendrik Reng.
Terkait jumlah siswa, Hendrik Reng menjelaskan total siswa ada 89 orang siswa yang tersebar di kelas 1 sampai di kelas 6. Dengan jumlah guru sebanyak 9 orang terdiri dari 5 orang guru honorer dan 4 guru PNS.
Kondisi ruangan kelas SDN Kujuwongga yang berdinding pelupuh dengan fasilitas yang minim. Foto: istimewa.
Terkait gaji guru honorer, Hendrik Reng menjelaskan saat ini dirinya dan teman guru honorer menerima penghasilan sebesar Rp 375.000 yang diterima setiap 3 sampai 4 bulan sekali.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Kepala Desa Lidi, Kecamatan Palue, Bernabas Nande, Selasa (28/1/2020) pagi mengatakan SDN Lidi bermula dari inisiatif masyarakat untuk membangun sekolah kaki dan baru didefinitifkan sebagai sekolah dasar negeri pada tahun 2018 lalu.
Ia membenarkan kondisi sekolah saat ini masih sangat terbatas dengan ruangan kelas darurat dan masih mempergunakan rumah warga sebagai ruangan kelas.
Orang tua murid SDN Kujuwongga pada Senin (27/1/2020) pagi bergotong royong memperbaiki dinding pelupuh bambu SDN Kujuwongga yang mengalami kerusakan. Foto: istimewa.
Lanjutnya, untuk SDN Kujuwongga baru terealisasi anggaran dari Pemkab Sikka untuk membangun 3 ruangan kelas. Kemudian, diusulkan lagi untuk membangun 3 ruangan kelas. Kendati demikian, sampai saat ini pembangunan 3 ruangan kelas belum terealisasi.
"Tahun 2018 kami sudah usulkan ke kecamatan untuk dilanjutkan ke tingkat kabupaten. Dalam Musrenbangdes baru - baru ini, kami usulkan lagi 3 ruangan kelas," jelasnya.
Campaign SD mirip gubuk di NTT. Foto: Dok kumparanDerma
ADVERTISEMENT
Ia juga menyampaikan, SDN Kujuwongga ini untuk menampung anak - anak yang berasal dari 7 wilayah kampung di Desa Lidi. Saat ini, untuk ruangan kelas darurat sebanyak 2 ruangan berada di halaman sekolah sedangkan 1 ruangan kelas lagi meminjam rumah warga. Kebetulan warga tersebut merantau ke Malaysia sehingga rumah itu dipakai sebagai ruangan belajar mengajar.
Ia juga menyampaikan, pihak Pemerintah Desa Lidi pada tahun 2017 lalu membantu SDN Kujuwongga berupa puluhan lembar seng menggantikan atap alang - alang sekolah," ujar Bernabas Nande.
Lanjutnya, pihaknya mengharapkan adanya uluran tangan dari berbagai pihak sehingga bisa membantu para siswa SDN Kujuwongga untuk bisa belajar di ruangan kelas yang permanen.
ADVERTISEMENT
Story ini merupakan bagian dari campaign kumparanDerma. Ayo berderma sekarang.
Untuk info, saran dan kritik mengenai kumparanDerma, sila kirim ke [email protected]