Ungkap Kematian ASN, PMKRI Desak Bupati Ende Turut Diperiksa Penyidik

Konten Media Partner
13 Desember 2019 14:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi unjuk rasa yang digelar PMKRI Cabang Kupang menyikapi kematian misterius ASN Pemkab Ende, Anselmus Wora. Foto: Dok. PMKRI Cabang Kupang.
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjuk rasa yang digelar PMKRI Cabang Kupang menyikapi kematian misterius ASN Pemkab Ende, Anselmus Wora. Foto: Dok. PMKRI Cabang Kupang.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KUPANG - Penanganan Penyidikan kematian seorang ASN Pemkab Ende, Anselmus Wora yang ditemukan tidak bernyawa di Kecamatan Pulau Ende, 31 Oktober 2919 lalu, belum menemukan titik terang.
ADVERTISEMENT
Upaya penyidikan yang dilakukan oleh penyidik Polres Ende dibantu Tim Polda NTT dinilai lamban. Penilaian ini disampaikan oleh PMKRI Cabang Kupang saat menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (11/12/2019) lalu.
Dalam siaran pers yang diterima florespedia, Jumat (13/12/2019), Ketua PMKRI Cabang Kupang Adrianus Oswin Goleng mengungkapkan segenap warga perhimpunan turut berduka cita atas meninggalnya almarhum Anselmus Wora, dan menyayangkan lambannya proses hukum yang ditangani Kapolres Ende.
Dikatakan Adrianus Oswin Goleng, pihaknya menduga ada motif dibalik kematian Anselmus Wora yang harus dibuka oleh pihak kepolisian.
"Kami sadar bahwa aksi ini tidak kemudian mengembalikan nyawa almarhum, namun ini tanggung jawab moril soal kemanusiaan yang harus menemukan jalan. Kami termasuk keluarga hanya ingin mencari kebenaran atas kematian saudara kami,"ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Adrianus Oswin Goleng mengungkapkan melalui beberapa keterangan dan hasil kajian, pihaknya menduga kematian almarhum sudah terencana oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, PMKRI Cabang Kupang menaruh harapan kepada Kapolda NTT.
PMKRI Cabang Kupang juga meminta Kapolda NTT untuk segera mecopot Kapolres Ende, karena terkesan lalai dalam menangani misteri kematian Almarhum Anselmus Wora.
Selain itu, memberikan mosi tidak percaya terhadap Kapolres Ende dan Tim penyidik Kapolda NTT dibawah pimpinan Wadirdireskrimum POLDA NTT, Anton Christian Nugroho, yang sejauh ini dalam catatan PMKRI, tidak mampu menangani beberapa kasus pembunuhan sebelumnya.
" Untuk itu Kapolda NTT segera bentuk tim investigasi yang lebih kompeten dan profesional dibawah pimpinan Ipda Buang Sine, sebab orang ini kami tahu rekam jejaknya," tegas Oswin Goleng.
ADVERTISEMENT
Penyidik Turut Memeriksa Bupati Ende
Ketua PMKRI Cabang Kupang juga meminta kepada penyidik kepolisian, dalam rangka memperoleh barang bukti dan petunjuk, untuk turut memeriksa Bupati Ende, Djafar Achmad.
Hal ini untuk mengungkap dan mendalami status dan keberadaan mobil DAK, juga keberadaan sopir pribadi Bupati Ende di lokasi kejadian atas nama Hasan alias Acan.
Dikatakan Adrianus Oswin Goleng, kapasitas Acan bukan pegawai di lingkup Dishub Ende. Lantas kehadiran Acan untuk apa dan siapa yang memerintahkan. Pertanyaan ini yang harus digali oleh penyidik guna membongkar misteri kematian almarhum secara terang dihadapan publik lebih khusus keluarga.
"Bahkan keterangan pihak kepolisian bahawa sudah menaikan status ke penyidik yang tertera dalam SP2HP Nomor: B/305/XI/2019/Reskrim yang mana disebut masuk dalam dugaan tindakan pembunuhan. Lantas tunggu apa lagi untuk menetapkan tersangka, jangan sampai takut," ungkap Adrianus Oswin Goleng.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, pengakuan keluarga Almarhum Anselmus Wora yang menghubungi kami bahwa sebelum kematian, Anselmus Wora tidak sedang dalam keadaan sakit dan tidak memiliki riwayat mengidap penyakit saat ke Pulau Ende, atau dengan kata lain dalam keadaan sehat.
Rekan almarhum yang mengajak ke Pulau Ende, tidak pernah menghubungi keluarga saat peristiwa terjadi sampai dengan saat ini. Padahal memiliki No Hp istri almarhum.
Tidak melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib ataupun pihak berwenang di Pulau Ende saat terjadinya peristiwa kematian itu. Tidak merasa bertanggungjawab dan terkesan menyembunyikan peristiwa kematian, dengan tidak pernah mendatangi rumah duka untuk mengklarifikasikan kronologis kejadian kepada istri dan anak-anak almarhum.
Adanya pernyataan atau cerita yang berbeda antara kedua orang yang mengajak almarhum ke Pulau Ende, baik saat di RSUD Ende ataupun di sekitar areal ruangan jenasah juga pada kesempatan lain kepada orang yang menanyakan atau mendengarkan
ADVERTISEMENT
Hal senada diungkapkan Presidum Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cabang Kupang, Esto Ance. Ia menilai adanya unsur pembiaran oleh Kapolres Ende dalam mengungkapkan misteri kematian saudara Almarhum, Anselmus Wora.
"Kami minta kepada Kapolda untuk melakukan penyidikan terhadap misteri kematian Almarhum Anselmus Wora. Tuntaskan misteri kematian yang terindikasi tidak wajar,"ungkap Esto Ance.