Warga Kota Lewoleba Berhamburan ke Luar Rumah Akibat Hoaks Terjadi Tsunami

Konten Media Partner
17 April 2021 1:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penduduk Kota Lewoleba berhamburan ke luar rumah karena informasi hoaks akan terjadi tsunami, Jumat (16/4) malam.
zoom-in-whitePerbesar
Penduduk Kota Lewoleba berhamburan ke luar rumah karena informasi hoaks akan terjadi tsunami, Jumat (16/4) malam.
ADVERTISEMENT
LEWOLEBA - Kepala Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok, di Kabupaten Lembata membantah adanya bahaya tsunami atau ancaman air laut naik.
ADVERTISEMENT
Pihak PPGA menilai bahwa info yang beredar tersebut adalah hoax dan tidak benar. Mereka menyayangngkan keadaan itu.
Hal itu dikatakan Kepala PPGA Ile Lewotolok, Stanislaus Arakian ketika dikonfirmasi wartawan, Sabtu (17/4).
"Isu tentang tsunami tadi adalah hoaks dan tidak benar", kata Arakian.
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok sampai sekarang masih fluktuatif. Terus erupsi dengan letusan-letusan kecil hingga kuat.
Sebelumnya ada aktivitas erupsi gunung Ile Lewotolok. Ikutan erupsi adalah adanya dentuman dan gemuruh, berikut lontaran material erupsi.
"Tadi adalah erupsi gunung api disertai dentuman atau gemuruh kuat. Letusan disertai lontaran material pijar sejauh lk 1000 meter ke arah timur, amplitudo 29 mm, dengan lama durasi 35 detik", ungkapnya.
Laporan dari Stasiun BMKG Kupang menjelaskan bahwa tsunami akan terjadi jika ada gempa bumi dengan kedalaman dangkal, dengan kekuatan lebih dari 7.0 SR di dasar laut.
ADVERTISEMENT
Kemudian, tsunami bisa terjadi akibat adanya longsoran bawah laut. Hasil monitoring BMKG, saat ini tdk adanya gempa bumi tektonik kuat yang terjadi di daerah Lembata.
"Semua berita tentang adanya tsunami adalah hoax. Mohon agar tetap tenang dan selalu waspada. Pantau selalu informasi dari pihak yg berwenang", terang Ara Kian sembari menjelaskan laporan dari BMKG Kupang.
Sebelumnya, ratusan warga kota Lewoleba berhamburan keluar rumah dan berlari ke tempat yang tinggi. Mereka takut adanya informasi akan terjadi tsunami.
Pantauan media, sebagian masyarakat sudah mulai pulang ke rumah. Rata-rata diantara mereka adalah keluarga-keluarga.