Warga Lewoleba Keluhkan Sampah Berserakan di Pasar Pada

Konten Media Partner
21 Januari 2021 12:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah yang berserakan di area Pasar Pada, Kota Lewoleba. Foto: Teddi Lagamaking.
zoom-in-whitePerbesar
Sampah yang berserakan di area Pasar Pada, Kota Lewoleba. Foto: Teddi Lagamaking.
ADVERTISEMENT
LEMBATA-Pemandangan buruk menghiasi wajah Pasar Pada di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata. Pasalnya, banyak sekali tumpukan sampah yang dibiarkan berserakan tanpa diangkut oleh pihak kebersihan pasar.
ADVERTISEMENT
Tumpukan sampah yang semakin menggunung tersebut juga mulai menimbulkan bau tak sedap sehingga mengganggu aktivitas pedagang dan para pengendara kendaraan.
"Disitu bau sekali dan kami semua disini rasakan apalagi musim hujan begini. Sampah-sampah itu dari dalam pasar. Kami terganggu sekali le cium bau busuk apalagi orang lewat dengan motor pasti sama ka", ungkap Imanuel Lutu Edo, Pedagang Pasar Pada, Kamis (21/1/2021).
Sudah dua bulan para pedagang hanya bisa membuang sampah di pinggir jalan.
Kondisi ini terpaksa dilakukan, sebab bak sampah yang biasanya tersedia dalam kawasan pasar sudah tidak ada lagi.
Pasar Pada, Kota Lewoleba.
"Bak sampah ini sudah dua bulan kami tidak lihat jadi kami buang sampah disitu saja. Ada yang bilang ada petugas yang datang ambil bawa ke posko pengungsi waktu gunung erupsi itu", ungkap pria asal Sabu itu.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama dikatakan, Oscar Sikone, salah satu karyawan pada lembaga keuangan di Lembata.
Dirinya mengaku selalu mencium bau busuk dari tumpukan sampah yang dibuang pedagang.
Dirinya bahkan sempat meminta beberapa pedagang pasar untuk mengangkut sampah-sampah tersebut.
"Saya setiap hari cium bau busuk di pasar situ. Pagi ke kantor juga sama, sore pulang kantor juga sama. Saya sempat minta pedagang untuk angkut tapi sama saja", terang Oscar Sikone.
Begitu juga dikatakan, Helena Koli, warga Wangatoa, kota Lewoleba, bahwa, kondisi sampah di Pasar Pada sudah sangat memprihatinkan.
Jika sampah tersebut tidak segera di angkut maka berpotensi memberi dampak polusi dan menjadi sarang DBD.
"Sampah semua itu diangkut sudah, kalau tidak maka mencemari dan membuat polusi lingkungan lain juga. Bisa bikin sarang DBD juga ini", sebut Helena Koli.
ADVERTISEMENT
Pantauan media, sampah-sampah yang berserakan tersebut didominasi sampah plastik, kotoran hewan, jeroan ikan, air limbah jualan bahkan air ikan.