Warga Tutubadha - Nagekeo yang Terserang ISPA Terus Meningkat

Konten Media Partner
14 Agustus 2019 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ISPA.Sumber foto: pojoksatu.id
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ISPA.Sumber foto: pojoksatu.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MBAY - Pasien Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang ditangani pondok bersalin Desa (Polindes) Tutubadha, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo sejak awal tahun 2019 hingga saat ini sudah mencapai 97 kasus. Lonjakan kasus ISPA diakibatkan cuaca yang kurang baik. Sementara penyakit lain seperti DBD, Kematian ibu dan bayi, dan gigitan anjing tidak ada. 
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Bidan Desa Tutubadha Sari Sofia Wati M. Kasih, yang ditemui media ini di Polindes Tutubadha pada Rabu (14/8) pagi.
Sofia biasa ia disapa mengatakan sejak awal tahun 2019 hingga saat ini penderita ISPA yang ditangani pihaknya sebanyak 97 kasus. Penderita ISPA Kata Sofia yang dirawat mayoritas masih berusia balita dan anak-anak, yakni usia dua sampai delapan tahun.
Bidan Desa Tutubadha, Sari Sofia Wati M. Kasih. Foto oleh: Arkadius Togo,florespedia/kumparan.com
Peningkatan penderita ISPA yang dirawat di Polindes Tutubadha diduga akibat udara yang tidak sehat karena daerah itu sangat dingin pada malam hari sementara siang hari sangat panas.
"Kami mengimbau masyarakat kalau bisa membatasi kegiatan di luar rumah, terutama pagi dan malam hari dan jika bepergian dengan menggendarai motor harus memakai pelindung, seperti kaca mata dan masker guna meminimalisasi hal tersebut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, lanjut Sofia, pihaknya terus berupaya menggelorakan stop BAB sembarangan, mengajak masyarakat mencuci tangan pakai sabun (CTPS), mengelola air minum dan makanan yang aman, mengelola sampah dengan benar serta mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.
"Kami mengharapkan, kesadaran masyarakat terus meningkat, dengan makin intensifnya dilakukan penyadaran-penyadaran seperti halnya sosialisasi ini," tutur dia.(FP-03).